Jadi ibu memang tidak ada sekolahnya. Persiapan mental dan segala hal dilakukan saat dokter mengatakan kalau Bunda memang tengah mengandung. Setidaknya sekitar sembilan bulan, ya selama itulah Bunda harus memaksimalkan waktu untuk belajar jadi ibu yang cerdas.
Nah, perkara cerdas ini bukan hanya soal bagaimana Bunda memberi asupan terbaik bagi si kecil lho. Tapi juga tentang menumbuhkan kebiasaan berlaku higienis dan menerapkannya baik saat si kecil masih dalam kandungan maupun saat ia sudah lahir dan tumbuh di kemudian hari.
Bun, kalau bicara soal higienis, ternyata bukan hanya jaga kebersihan saat nantinya Bunda mengasuh si kecil lho. Justru pola hidup higienis pun juga wajib diterapkan saat Bunda mulai mencuci pakaian si kecil.
Mencuci Pakai Tangan Dianggap Lebih Aman untuk Pakaian Si Kecil
Jadi ibu memang penuh pengorbanan. Begadang untuk menenangkan si kecil, kemudian di pagi hingga siang harinya dimanfaatkan untuk merawat si kecil. Nah, soal perawatan untuk si kecil, Bunda perlu tahu satu hal. Saat mencuci pakaian milik buah hati, yang notabene masih berusia beberapa bulan atau belum genap dua tahun, ada baiknya dicuci secara manual saja menggunakan tangan ya Bun.
Sebab kalau pakai mesin cuci, bisa jadi kotoran pada pakaian tidak terangkat secara maksimal. Bahayanya, kalau justru pakaian anak terkontaminasi noda atau aroma yang tak sedap dari dalam mesin cuci.
Usahakan Jangan Mencampur Pakaian Kotor si Kecil dengan Milik Orangtuanya
Punya bayi berarti Bunda harus ekstra hati-hati. termasuk urusan mencuci pakaian. Tolong hindari mencuci pakaian si kecil bareng dengan baju milik orangtuanya ya. Sebab ketakutannya ya serupa kalau Bunda mencucinya di mesin cuci.
Baju si kecil akan terkontaminasi dengan zat yang mungkin membahayakan kulitnya dan memperbesar risiko iritasi kalau zat berbahaya tersebut terlanjur menempel pada baju milik buah hati Anda. Untuk itu, sebisa mungkin cuci pakaian si kecil secara terpisah saja ya Bun.
Saat Mencuci Pakaian Milik Si Kecil, Gunakan Sabun Atau Detergen yang Ramah Anak dan Lingkungan ya Bun
Bunda, urusan sabun detergen pun ternyata tak bisa asal-asalan lho. Keberadaan sabun yang satu ini memang penting. Terutama untuk urusan mencuci pakaian, bukan? Hanya saja, banyak dari kita yang terlalu cuek untuk soal memilih detergen.
Ah, pakai produk A saja, atau produk B saja, karena memang bertahun-tahun sudah terbiasa pakai produk tersebut. Ya, memang sih Bun, tapi kan Bunda memakainya sebelum melahirkan si kecil. Sekarang ini sudah ada si kecil, urusan detergen pun Bunda harus bijak, janagan sampai salah pilih.
Kenapa demikian? Berdasarkan paparan dari dr Natia Anjasari, SpA dari Brawijaya Women and Children Hospital, di Jakarta, Senin (23/7) dalam acara talkshow bersama Sleek Baby, yang namanya sabun deterjen itu kandungan bahan kimianya sangat banyak.
Kalau zat tersebut menempel pada pakaian Bunda, kemudian tak sengaja terhirup atau tercium oleh si kecil, bisa ada efek sampingnya lho Bun. Bukannya menakut-nakuti, tapi akan lebih baik kalau Bunda lebih selektif untuk urusan detergen yang sekiranya bahannya ramah anak ya Bun.
Bunda Harus Cepat Tanggap Juga Urusan Ganti Popok
Di samping urusan mencuci pakaian, banyak lho Bunda yang masih sering menyepelekan soal urusan ganti popok. Ada yang beralasan menunggu ‘penuh’ atau mengatakan kalau popoknya belum lama dipakai. Padahal Bun, kulit si kecil itu masih sangat sensitif.
Bunda tidak boleh membiarkan kulitnya terutama di area bokong terpapar terlalu lama dengan air seni atau bahkan kotoran si kecil yang tertampung di popok. Sebab kalau didiamkan yang ada justru akan memperbesar peluang iritasi pada kulit si kecil.
Terakhir, Demi Kebaikan dan Kesehatan si Kecil, Yuk Biasakan untuk Menerapkan Pola Hidup Higienis yang Bisa Dimulai dengan Rutin Mencuci Tangan
Ini Bun, soal higienis juga jangan sampai disepelekan ya. Sebagai Bunda, hal paling mudah dan murah untuk urusan menerapkan pola hidup higienis adalah dengan rutin mencuci tangan. Yuk Bun, sebelum melakukan aktivitas apapun, sempatkan cuci tangan terlebih dahulu agar tak membahayakan kesehatan si kecil saat kita sedang kontak langsung entah saat mau menyusui, bermain, atau bahkan menyuapi.
Mencuci tangan tak sulit kan Bun? Kalau dari Bundanya sudah rutin cuci tangan, kelak si kecil pasti akan mengikuti cara hidup Bunda. Ke depannya, aktivitas semacam ini baik untuk pola hidupnya juga, bukan?
