Sebagian orangtua merasa senang apabila anaknya aktif berbicara. Namun ada pula yang pusing ketika sang buah hati terus-terusan berbicara. Satu pertanyaan belum selesai dijawab oleh Bunda, tapi sudah muncul pertanyaan-pertanyaan berikutnya. Sampai akhirnya Bunda dibuat kewalahan karena munculnya banyak pertanyaan dari si kecil.
Lantas, bagaimana cara menghadapi anak yang cerewet agar tak bertanya ‘kenapa’ terus menerus? Ini dia tipsnya, Bun:
Tetap Dengarkan Setiap Perkataannya Sepenuh Hati
Bun, saat si kecil terus bicara, rasanya memang menjengkelkan. Tapi jangan sampai Bunda mendiamkannya. Ketika si kecil mulai banyak bicara, ketahuilah bahwa hal tersebut merupakan kemampuan intelektual dari anak tersebut.
Karenanya, luangkan waktu sejenak dan posisikan diri Bunda sejajar dengannya, lalu tatap mata anak dan dengarkan ia berbicara dengan sepenuh hati. Jangan lupa, tunjukkan ketertarikan Bunda dengan segala celoteh atau pertanyaan kecil yang dilontarkan pada Bunda.
Saat si anak merasa didengarkan oleh orangtuanya, maka kemungkinan besarmereka tumbuh besar akan berbicara hal-hal apa saja yang mereka hadapi.
Hargai Si Kecil dan Tak Perlu Membatasi Pembicaraannya
Di usianya, anak senang berbagi hal-hal apa pun dan perasaannya dengan Bunda.Lalu ia akan mulai mendekati dan menanyakan apa saja yang ingin diketahuinya. Bila sudah demikian, maka sebaiknya jangan pernah menyuruh si kecil berhenti bicara. Karena ia malah akan menjauhkan diri dan dapat menyembunyikan apa pun dari orangtuanya.
Sebab kalau bunda justru merasa kesal lantaran ia terlalu cerewet, bisa jadi hal ini memunculkan trauma pada anak sehingga ia enggan bercerita kembali. Oleh karenanya hargai setiap cerita atau pertanyaan yang dilontarkan anak. Dengan menghargai pertanyaan anak, mereka akan memupuk rasa percaya dirinya.
Tak Perlu Emosi ya Bun, Tetaplah Bersikap Tenang
Seiring dengan usianya, anak-anak jadi terlalu aktif berbicara sampai tak kenal tempat dan waktu. Di momen seperti inilah Bunda mulai kehilangan kesabaran dan rentan membentak. Alih-alih anak terus mengoceh, orangtua dapat memberikan pengertian dengan penuh kesabaran. Jangan terpancing emosi hanya karena ia terus berbicara. Usahakan tidak memarahi apalagi membentaknya untuk diam. Selalu sikapi tumbuh kembangnya dengan tenang dan tersenyum ya, Bun.
Bila Si Anak Memiliki Banyak Pertanyaan, Jawablah Sebisa Bunda
Seringkali orangtua akan menerima banyak pertanyaan ‘kenapa’ dari si kecil. Percayalah, mereka tak akan berhenti sebelum akhirnya mendapatkan jawaban dari Bunda. Hal ini lantaran mereka semakin ingin tahu banyak hal. Karenanya, orangtua pun perlu menanggapi dan menjawab setiap kali ia bertanya-tanya. Bunda bisa menjawab dengan tegas dan detail menggunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti.
Dan Jangan Lupa untuk Selalu Melatih Si Kecil Agar Tetap Tenang Sejenak
Saat si anak terus berbicara dan enggan berhenti, latih si kecil untuk mengendalikan diri agar ia bisa tenang sejenak terutama bila Bunda dan ia sedang berada tempat umum. Latihlah ia agar tenang selama 15 menit secara bertahap dan konsisten.
Namun apabila ketika berada di tempat umum seperti tempat ibadah, Bunda dapat menepuk punggungnya atau memberi kode dengan menaruh jari telunjuk ke bibir agar diam sejenak sewaktu ia terus menginterupsi pembicaraan orang.
Ya, anak yanng gemar bicara rentan menyela saat ada orang dewasa yang tengah berdialog. Hal tersebut tentu tidak baik, Bun. Dengan cara ini, maka bisa dijadikan sebuah larangan untuknya agar mereka tidak berbicara tanpa tahu tempat maupun waktu lagi dan anak pun terbiasa memiliki waktu-waktu tenang.
