Dari sekian drama yang Bunda hadapi bersama buah hati, ada kalanya Bunda akan menghadapi kegelisahan anak pertama yang cemburu pada adiknya yang baru lahir. Tenang Bun, hal semacam ini lazim terjadi. Ini artinya anak balita Bunda sedang mengalami berbagai jenis emosi ketika ia memiliki saudara baru.
Ia mungkin merasa iri atau cemas dengan kehadiran adik barunya. Tetapi, ia juga mungkin merasakan kegembiraan, cinta, dan rasa bangga. Alangkah bijaknya, Bunda dan ayah sebagai orangtua tentu bisa menempatkan diri dan menunjukkan cara-cara yang tepat saat anak tertua tengah kalut dengan rasa cemburunya.
Terpenting, Bunda Harus Coba Dengarkan Dahulu Uneg-uneg dari Buah Hati yang Mengutarakan Kecemburuannya
Cobalah untuk membuat si kecil mau mengekspresikan dahulu setiap emosi yang ia rasakan. Bunda bisa mendorongnya untuk berbicara tentang perasaannya. Dengan begitu, Bunda pun bisa memahami apa yang dirasakan oleh sang kakak.
Cara ini pun mencegah si kakak melakukan tindakan fisik seperti memukul, mencubit, atau mendorong adik bayi semata-mata hanya untuk memberikan sinyal. Jika kakak sampai memukul adiknya, jelaskan bahwa hal ini tidak bisa ditoleransi.
Katakan padanya dengan tenang dan lembut bahwa memukul tidak diperbolehkan. Bunda pun bisa menyarankan anak untuk menunjukkan perasaannya dengan menunjukkan wajah cemberut atau ekspresi marah, atau Bunda bersama kakak bisa saling membagi dan memberitahukan perasaan masing-masing.
Mungkin Caranya Itu Semata-mata Demi Mendapatkan Perhatian dari Bundanya, Karenanya Bunda Perlu Banyak-banyak Mengerti
Ada beberapa balita yang mencoba meraih perhatian orangtuanya dengan kembali berperilaku seperti bayi. Kalau ia mulai berkelakuan aneh untuk cari perhatian, cobalah bersabar dengan sikapnya. Mungkin saja ia hanya membutuhkan sedikit perhatian ekstra dari Bunda untuk sementara waktu.
Dengan bantuan dari Bunda, ia akan segera kembali menjadi dirinya sendiri. Pastikan anak Bunda pun mengerti bahwa tidak apa-apa baginya untuk merasakan hal-hal demikian.
Jangan Lupa untuk Libatkan Anak Dalam Persiapan Menyambut Adiknya ya Bun
Sebelum sang adik lahir, cobalah izinkan pada sang kakak untuk merasa cemburu. Beritahukan bahwa kakak yang lain juga merasakan hal yang sama ketika adik barunya hadir. Namun berikan penjelasan agar tak membiarkan hal semacam itu berlarut-larut.
Bunda bisa menyiasati cara menyambut adik bayi dengan mencari buku anak-anak tentang bayi, dan membacanya bersama-sama. Bunda pun juga bisa membiarkan anak terlibat dalam persiapan menyambut adik barunya. Dia bisa membantu membuat keputusan sederhana, seperti apakah sprei tempat tidur bayi harus warna biru atau merah.
Pastikan Setiap Anak Bunda Mengerti Bahwa Rasa Sayang Bunda Tak Berubah
Ini penting Bun, setelah buah hati kedua lahir, tunjukkan pada sang kakak kalau kasih sayang orangtua padanya masih tetap sama. Biarkan dia tahu bahwa dia masih spesial seperti sebelumnya. Jika dia mulai berulah dengan mengatakan bahwa ia membenci adiknya, atau dengan mencubit adik bayi, pahami bahwa ini artinya si kakak membutuhkan waktu lebih banyak dengan Bunda ya. Kakak pasti menyayangi adiknya, tinggal bagaimana orangtuanya mengarahkan agar ia tak dibelenggu rasa cemburu pada sang adik.
Jangan Lupa, Pertahankan Rutinitas Bunda Bersama Buah Hati ya!
Dengan kehadiran anak baru, rutinitas Bunda mungkin saja berubah. Tapi bagaimanapun, rutinitas Bunda jangan sampai terganggu. Tetap membiasakan rutinitas seperti sarapan bersama, nonton acara televisi kesukaan setiap sore, dan membacakan dongeng di jam yang sama sebelum tidur, untuk membantu kakak bisa menyesuaikan diri ya Bun.
Terlebih seiring kehadiran adiknya yang masih bayi. Dengan memberi pengertian perlahan-lahan, buah hati akan memahami kalau tak ada perubahan signifikan yang merugikan dirinya terlebih karena kehadiran sang adik.
Ajak Sang Kakak untuk Merawat Adiknya Ya Bun
Cobalah untuk melibatkan sang kakak dengan perawatan bayi. Misalnya, biarkan ia memilih pakaian tidur untuk adiknya, atau memilih apa yang akan adiknya kenakan hari ini. Bunda juga bisa memintanya untuk memilih warna atau model baju yang akan dipakai untuk sang adik.
Dengan semakin sering melibatkan buah hati untuk urusan semacam ini, maka ia pun menyadari perannya sebagai kakak pun diperlukan di tengah-tengah keluarganya. Terutama kepeduliannya pada sang adik, hal itu akan membuatnya mengerti bahwa kakak perlu peduli dan menyayangi adiknya.
