Sebuah kasus anak tenggelam di kolam renang kembali terjadi, dan kali ini menimpa sepasang kakak beradik asal Denpasar, Bali. Mereka adalah I Gusti Ngurah Agung Prema Raditya (10) dan I Gusti Ngurah Agung Yoga Dipa (8).
Anak-anak yang masih bersekolah di bangku SD kelas 2 dan 3 itu ditemukan tewas tenggelam di Kolam Renang di Mengwi, Badung. Peristiwa naas ini terjadi pada hari minggu, 21 April 2019 lalu pukul 4 sore waktu setempat. Berdasarkan keterangan Kasat Reskrim Polres Badung AKP I Made Pramasetya, awalnya korban diantar oleh kedua orangtuanya untuk berenang di kolam renang khusus anak-anak.
Tak lama, kedua orangtuanya pergi ke kantin sembari menunggu anak-anak berenang. Kedua bocah tersebut sempat berpamitan ke orang tuanya Ni Ketut Kesumawati (42) untuk ke toilet, sebelum mereka kembali berenang. Tak lama setelah mereka kembali berenang, terdengar teriakan minta tolong. Ni Ketut langsung lari ke lokasi, dan menemukan kedua anaknya telah tewas tenggelam.
Dengan bantuan petugas di kolam renang, kedua korban dikeluarkan dari dalam kolam. Jenazah kedua korban langsung dibawa ke RSUD Mangusada Badung. Kini polisi masih menggali keterangan dari kedua orang tua dan pihak pengelola kolam renang.
Belajar dari kasus tersebut, Bunda perlu lebih waspada ya bila sedang mengawasi anak berenang di kolam renang. Sebelumnya, Bunda perlu tahu, berdasarkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak usia 1-4 tahun adalah kelompok usia yang paling rentan tenggelam. Padahal, di usia tersebut juga banyak orangtua yang berlomba-lomba mengajari anaknya berenang. Namun bila kurang waspada, musibah atau kecelakaan pun dapat mengintai kapan saja.
Bukan hanya kelalaian orangtua, ada beberapa penyebab anak menjadi korban tenggelam di kolam renang. Diantaranya: si anak memang tak bisa berenang, kurangnya pengawasan orangtua dan penjaga kolam renang, anak tidak mengenakan pelampung, kejang atau kram saat di dalam kolam renang. Bun, sebagai tindakan pencegahan, ada lho beberapa hal yang perlu Bunda lakukan agar anak dapat berenang dengan aman.
Pastikan Bunda Memilih Kolam Renang yang Ada Penjaganya
Anak layak untuk mendapatkan fasilitas yang aman dari orangtuanya. Termasuk dalam hal berenang. Sebagai orangtua bijak, alangkah baiknya Bunda membiarkan si kecil berenang di tempat yang menyediakan penjaga kolam. Kendati demikian, jangan lantas Bunda menyerahkan pengawasan si kecil kepada penjaga kolam, apalagi tugas penjaga kolam bukan hanya mengawasi satu anak saja, Bun.
Ajari Si Kecil Mengenai Hal-hal Apa Saja yang Tak Dilakukan Saat Hendak Berenang
Sebelum fokus mengajari berenang, ajarkan si kecil mengenai tips seputar keamanan saat berenang sejak anak masih kecil. Misalnya, jangan berlarian di pinggir kolam karena risiko terpeleset, juga pentingnya melakukan pemanasan sebelum berenang agar tidak kram di kolam renang. Beritahukan kepada si kecil agar tak langsung masuk ke kolam renang tanpa pengawasan orang tua, serta jangan meloncat langsung ke kolam renang.
Tetaplah Siaga dan Waspada Terus ya Bun
Saat mengantarkan si kecil berenang, maka simpan dulu gawai Bunda atau jauhkan segala hal yang membuat distraksi sehingga Bunda tak fokus mengawasi si kecil. Ya Bun, jangan pernah bermain gawai atau mengobrol dengan orang lain saat anak bermain di kolam renang. Setiap saat selalu awasi si kecil di mana pun ia berada ya Bun.
Atau, Ikutlah Berenang saat Si Kecil Berenang
Cara yang jauh lebih menarik adalah ikut turun ke dalam kolam renang dan berenang bersama si kecil. Cara ini akan membuat Bunda tetap bersama si kecil dan dapat terus menjaganya sepanjang latihan berenang. Dan sekalipun si kecil dapat berenang sendiri, tak ada salahnya lho Bun ikut berenang bersama si kecil.
Jangan Lupa untuk Mempelajari teknik Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Bun, hal yang satu ini pun perlu Bunda kuasai. Masih banyak orang dewasa yang enggan belajar mengenai Bantuan Hidup Dasar atau BHD. Padahal fungsinya krusial untuk situasi darurat. Bila Bunda sudah menguasai teknik BHD, setelahnya ajarkan anak melakukan teknik BHD. Kemampuan tersebut akan sangat berguna sebagai aksi pertolongan pertama saat anak tenggelam. Teknik ini juga bisa dipelajari melalui berbagai kursus.
