Menginjak usia remaja, anak-anak mulai mencari jati dirinya. Tak jarang mereka lebih sering bergaul dengan teman-temannya daripada menghabiskan waktu di rumah bersama orang tua. Ada banyak hal yang ditakutkan orang tua saat anak remaja, terutama terkait masa depannya karena masa ini krusial.
Bunda Perlu Memahami Apa itu Masa Remaja?
Masa remaja merupakan masa yang cukup krusial karena di fase ini anak-anak mengalami perubahan dari anak-anak menuju dewasa sehingga posisinya berada di tengah-tengah. Sudah tidak bisa disebut anak-anak, namun belum layak juga disebut dewasa. Pada fase ini anak-anak sering labil.
Mereka cenderung kesulitan untuk mengambil keputusan. Tak jarang banyak juga yang akhirnya salah dalam mengambil keputusan karena galau dan labil. Mereka masih belum sepenuhnya memahami mana yang benar dan mana yang salah karena masih dalam masa pencarian jati diri.
Pada fase ini Anda jangan kaget jika anak tiba-tiba tidak mudah bercerita dan cenderung lebih senang curhat kepada teman-temannya. Namun, ketakutan orang tua terhadap anak remaja semua akan bisa dengan mudah teratasi jika mereka sudah diberi bekal yang cukup agar tidak salah langkah.
Beberapa Hal yang Ditakutkan Orang Tua Saat Anak Remaja
Mendidik anak remaja memang cenderung tidak mudah karena mereka mulai memiliki pendirian masing-masing. Tak jarang banyak yang akhirnya berani membangkang ketika merasa tidak sependapat dengan orang tua mereka. Berikut ini beberapa hal yang ditakutkan orang tua untuk anak remaja:
Ketakutan, Jika Anak Akan Salah Pergaulan
Saat anak menginjak usia remaja, lingkungan pergaulan mereka akan banyak mempengaruhi bagaimana karakter dan perilaku yang terbentuk. Jika lingkungannya baik, maka karakternya juga akan baik. Begitupun sebaliknya, jika lingkungan buruk, maka karakternya pun akan terpengaruh.
Salah satu ketakutan terbesar orang tua ketika anak memasuki fase remaja adalah takut jika anaknya salah pergaulan. Takut jika anak-anaknya bergaul dengan orang yang salah, nakal, dan bandel. Terlebih lagi jika lingkungan sekitarnya mayoritas terdiri dari orang-orang yang nakal.
Ketakutan, Jika Anak Perempuan Hamil di Luar Nikah Atau Anak Laki-laki Menghamili Anak Perempuan di Luar Nikah
Fase remaja adalah masa di mana anak-anak menginjak baligh dan mereka sudah mengalami perubahan dari segi reproduksi. Bagi anak perempuan mereka akan mengalami menstruasi. Sedangkan anak laki-laki akan mengalami mimpi basah. Perubahan ini juga mempengaruhi emosi.
Pengaruh hormon yang ada di dalam tubuh akhirnya mulai membentuk emosi pada anak remaja yang sering tidak labil. Selain itu, pada fase ini mereka akan mengalami jatuh cinta dengan lawan jenis. Tak heran banyak orang tua yang takut jika anaknya salah langkah hingga hamil di luar nikah.
Ketakutan Akan Bagaimana Masa Depan Anak
Setiap orang tua tentu memiliki harapan agar masa depan anaknya cerah dan terjamin. Sehingga mereka melakukan berbagai cara seperti memberikan fasilitas pendidikan yang terbaik yang mendukung kegiatan belajar mengajarnya. Namun, di fase ini anak sudah mulai menentukan masa depan.
Sebagian dari mereka sudah ada yang menemukan ingin jadi apa di masa depan nanti. Terkadang apa yang mereka inginkan tidak seperti ekspektasi orang tuanya. Sehingga hal tersebut membuat orang tua was-was dan takut anaknya salah mengambil langkah, jurusan, atau cita-cita yang kurang menjamin.
Tips Mendidik Anak Remaja
Cara mendidik anak remaja tentu tidak bisa disamakan dengan anak balita atau yang masih di bawah umur belasan. Pada fase ini mereka sudah mulai memiliki pola pikir dan prinsip sendiri. Sehingga sebagai orang tua harus mampu memahami anaknya yang menginjak remaja dengan baik.
Menghormati Privasi Anak
Sebesar apapun seorang anak tetaplah anak kecil di mata orang tuanya. Sehingga acapkali banyak orang tua yang masih menganggap semua urusan anaknya adalah urusannya juga. Sudah seharusnya sebagai orang tua menyadari bahwa tidak seharusnya mereka mencapuri semua privasi anaknya.
Anda harus mulai paham bahwa anak yang menginjak remaja sudah mulai memiliki privasi sendiri yang harus dihormati dan dijaga sebagaimana orang dewasa. Berikan mereka ruang untuk meletakkan privasinya di kamar maupun telpon genggam tanpa merasa takut akan adanya ancaman orang tua.
Menjadi Teman dan Pendengar yang Baik
Salah satu hal yang paling dibutuhkan saat anak menginjak usia remaja adalah teman atau sahabat. Karena saat memasuki usia ini mulai muncul berbagai gejolak di dalam dirinya lantaran sudah pubertas. Masalah yang sering dihadapi seperti percintaan atau hubungan pertemanan di lingkungna pergaulannya.
Tak jarang anak remaja juga akan membutuhkan orang tuanya sebagai tempat curhat untuk mengutarakan kecemasan, kegelisahan, atau pertanyaan yang muncul di pikirannya. Sehingga sebagai orang tua sebaiknya posisikan diri sebagai pendengar dan tempat curhat yang nyaman.
Menjadi Teladan yang Baik
Jika Anda sebagai orang tua menginginkan hal terbaik untuk anak-anaknya baik dari segi perilaku, ibadah, kesuksesan, dan lainnya, maka berikan teladan atau contoh pada mereka. Berikan contoh konkret seperti bagaimana belajar dengan giat, peduli dan suka menolong orang, serta masih banyak lagi.
Karena saat usia remaja anak akan cenderung menjadi pemberontok dan mulai memiliki pendirian sendiri. Terkadang dikasih tahu pun akan sulit mereka terima. Sehingga cara terbaik adalah dengan memberikannya secra contoh. Tak hanya mengajarkan secera teori namun juga praktek langsung.
Membuat Kesepakatan Aturan Tertentu
Jangan terlalu mengekang ketika anak sudah memasuki usia remaja, karena yang ada mereka akan semakin memberontak dan menjadi tidak nyaman. Lebih baik ajarkan dan nasehati dengan baik melalui kesepakatan aturan-aturan penting bersama. Ini sangat penting untuk disepakati bersama dengan anak.
Terkadang anak-anak remaja lebih senang menghabiskan waktu di luar bersama teman-temannya dibandingkan di rumah bersama orang tua. Demi menjaga keamanan anak, maka berikan pengertian dengan menerapkan aturan seperti jam pulang malam, larangan merokok, dan lainnya.
Beri Tahu Cara Mengelola Stress
Ketika anak sudah memasuki usia remaja, banyak perubahan yang akan mereka alami baik dari segi fisik maupun psikis. Tak jarang hal tersebut membuat mereka mengalami depresi dan stress terlebih lagi jika ada masalah yang terjadi seperti dalam hubungan asmara maupun percintaan.
Oleh karena itu, penting sekali bagi Anda sebagai orang tua untuk membekalinya dengan berbagai cara dan tips mengelola stres dengan baik. Jangan mudah memarahi anak ketika mereka sedang sedih atau melakukan kesalahan. Bicarakan baik-baik heart to heart agar mereka nyaman untuk bercerita.
Beri Motivasi dan Semangat Untuk Meraih Cita-cita
Masa muda adalah masa yang paling berapi-api di mana anak-anak memiliki cita-cita yang tinggi dan keinginan kuat untuk menggapainya. Dorong dan motivasi mereka agar terus berkembang dan mau mengeksplorasi semua kemampuan yang dimilikinya sebagai salah satu cara mendidik anak remaja.
Anda bisa memberikan aktivitas tertentu yang menarik untuk mereka dan sesuai dengan minatnya. Fasilitasi dengan baik agar anak senang dan mau mengembankan bakatnya. Dukung apapun cita-citanya tanpa menghakimi atau memandang rendah apa yang menjadi pilihan sang anak.
Beri Informasi Tentang Bagaimana Cara Bergaul
Usia remaja adalah masa di mana anak-anak sedang senang-senangnya bermain dan mencari teman yang sefrekuensi dengan mereka. Tak jarang ada yang sudah mulai membuat geng seperti yang mereka inginkan. Maka berikan informasi tentang bagaimana cara bergaul agar mereka tidak salah memilih.
Karena sekali salah dalam memilih pergaulan, maka akan berdampak besar pada masa depannya. Belum lagi di usia remaja mereka sedang labil-labilnya dan seringkali mudah terpengaruh oleh lingkungannya karena masih dalam pencarian jati diri. Bimbing dan dampingi dalam memilih teman.
Bekal Kemampuan Dasar untuk Anak Remaja
Sebagaimana anak di usianya saat masih balita, anak remaja juga membutuhkan bekal agar bisa survive dan beradaptasi di lingkungannya yang baru. Oleh karena itu, penting sekali bagi orang tua untuk memberikan kemampuan dasar sebagai bekal mereka dengan menanamkan nilai-nilai tertentu.
Bertanggung Jawab Atas Dirinya Sendiri
Mulai ajarkan anak untuk bertanggung jawab atas dirinya sendiri maupun barang-barang yang mereka miliki. Contohnya seperti bertanggung jawab agar tidak mudah disentuh lawan jenis, keberishan kamar, sepatu, tas, dan barang lainnya. Ajarkan untuk membersihkan sendiri tanpa mengandalkan orang.
Cara mendidik dengan memberikan tanggung jawab ini juga akan mengajarkan anak kemandirian. Sehingga ketika mereka harus hidup sendiri di kost, kontrakan, atau berumah tangga, mereka sudah bisa mengatasi dan menyelesaikan semua tanggung jawabnya sendiri tanpa mengandalkan orang tua.
Menyiapkan Makanan Sendiri
Penting sekali bagi orang tua untuk mulai mengajarkan anak-anaknya memasak dan menyiapkan makanan sendiri khususnya bagi anak perempuan yang kelak akan mengurus rumah tangga. Ajari anak tentang dasar-dasar memasak seperti menumis sayur, memasak nasi, menggoreng telur, dan lainnya.
Dengan memberikan kesempatan seperti ini, maka mereka akan belajar mandiri dan tidak akan mengalami kesulitan saat nanti hidup jauh dari orang tuanya entah karena pendidikan atau pekerjaan. Selain itu, ketika orang tua sedang sakit maka anak tidak perlu panik karena sudah diajari sebelumnya.
Menggunakan Transportasi Umum atau Membawa Kendaraan Pribadi
Anak remaja harus sudah mulai diajari untuk pergi dengan menggunakan transportasi umum sendiri maupun dengan membawa kendaraan pribadi. Sehingga mereka akan paham ketika butuh untuk pergi ke suatu tempat maka tidak bingung lagi saat naik transportasi umum.
Jelaskan bagaimana menggunakan transportasi umum seperti bis, kereta, pesawat, dan lainnya. Anak remaja juga sudah saatnya untuk diajari mengendarai kendaraan pribadi sendiri seperti motor atau mobil. Namun, jika belum memiliki SIM jangan biarkan mengendarai di jalanan.
Mengatur Keuangan Sendiri
Anak remaja sudah seharusnya diajari bagaimana cara mengatur keuangannya sendiri. Terlebih lagi mereka seringkali masih dalam keadaan emosi yang labil sehingga terkadang belum bisa untuk menentukan prioritas dalam mengelola uang dan cenderung boros membeli sesukanya tanpa pikir panjang.
Salah satu cara mendidik anak dalam mengatur keuangan sendiri adalah dengan mengajaknya berbelanja. Anda bisa menjelaskan bagaimana menentukan budget sesuai kebutuhan yang akan dibeli. Jangan lupa untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menabung sejak dini.
Hal yang ditakutkan orang tua saat anak remaja merupakan sesuatu yang wajar. Namun, tak perlu terlalu paranoid karena asal Anda sudah memberikan bekal dan mendidiknya dengan benar maka ketakutan tersebut tidak akan pernah terjadi.
Terima kasih sudah berlangganan Sayangi Anak Extra. Untuk mengakses konten - konten Sayangi Anak Extra. Untuk membaca konten Sayangi Anak Extra. Silakan kunjungi kategory Extra pada website Sayangianak.com atau klik disini
