Kesehatan

Balita Gemar Memasukkan Sesuatu ke Mulut, Bila Orangtua Lalai, Nyawa Si Kecil yang Jadi Taruhan

Belum lama ini seorang balita di Jahangirabad, India meninggal dunia setelah tersetrum listrik lantaran ia memasukkan ujung kabel charger ponsel ke mulutnya. Mengutip dari detik.com, kejadian naas tersebut bermula saat sang ibu, Razia, mengisi baterai ponselnya. Setalah baterai penuh, Razia melepas ujung charger dari handphone, namun tidak melepas charger dari setop kontak.

Ujung kabel yang terurai pun terlihat oleh sang anak dan ia pun memasukkannya ke mulut. Ironisnya, charger tersebut tentu masih dialiri listrik yang langsung membuat si balita tersetrum. Setelah kejadian, sang balita langsung dibawa ke rumah sakit. Naasnya, dia tewas saat sampai di rumah sakit.

Sebagai orangtua, tentu Bunda sedih mendengar berita semacam ini. Lantaran lalai dan kurang pengawasan orangtua terhadap si kecil, nyawa balita yang jadi taruhannya. Kita tentu tak bisa menyalahkan sang balita. Di usianya, ia sedang aktif dan gemar memasukkan apa saja ke dalam mulutnya, itu sebabnya orang tua mesti sangat menjaga dan hati-hati terhadapnya.

Bun, si kecil yang gemar memasukkan sesuatu ke mulut memang dikhawatirkan akan jadi hobi yang berkepanjangan. Ada kalanya kebiasaan ini disebut mouthing behaviour. Bunda disarankan untuk tak terlalu sering mengatakan ‘jangan’ pada si kecil. Orang tua bisa mengganti tutur katanya dengan ucapan yang lebih positif untuk menstimulasi anak.

“Kita bisa katakan, ‘Tangan kamu itu kotor, kalau pegang mulut nanti kena kuman’. Jadi kalau pegang mulut nanti kena kuman. Jadi kita beri penjelasan, tidak berhenti di jangan. Kadang orang tua cuma bilang jangan masukan ke mulut, anak jadi bingung kenapa. Anak usia 1 tahun udah bisa kok dibilangin, dia ngerti cuma nggak bisa ngomong aja,” tutur Ratih.

Di lain sisi, melansir dari Mom Junction, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Bunda lakukan saat menghadapi kebiasaan bayi memasukkan benda apapun ke mulutnya.

Jangan Memarahinya ya Bun

Ketika bayi memasukkan benda ke mulutnya, maka hal itu didorong rasa ingin tahunya, Bun. Keinginannya itu untuk memahami hal di sekitarnya. Sementara itu, bila orangtua justru memarahi si kecil karena proses belajar ini, semangat belajar dan berkembangnya menjadi berkurang. Karena itu, hindarilah sikap memarahi. Karena bayi belum mengerti apa yang boleh dan apa yang tidak. Pastikan benda di sekelilingnya aman baginya. Bunda juga bisa menyiapkan teether sebagai pengganti benda yang ingin ia masukkan ke dalam mulut.

Jauhkan Semua Benda yang Berbahaya dari Jangkauan si Kecil

Benda yang berkilauan seperti koin, atau benda-benda bertali seperti gantungan kunci sangat menarik bagi bayi. Untuk itu, periksalah setiap benda yang ada di sekitar si kecil dengan cermat ya Bun. Kuncinya, jauhkan si kecil dari benda-benda berukuran kecil maupun yang tajam. Pastikan tempat bermain si kecil aman dari benda-benda yang memiliki potensi bahaya jika dimasukkan ke dalam mulut.

Ajari Ia Tentang Arti Kata ‘Tidak Boleh’

Ada kalanya, bayi sudah tahu bahwa sebuah benda tidak boleh dia ambil. Namun karena dia sedang merasa usil dan ingin berbuat nakal dia tetap mengambilnya. Katakan tidak boleh dengan cara yang ia mengerti ya Bun. Atau Bunda juga bisa mengajarinya untuk berkata ‘no’ pada hal-hal yang tak diperbolehkan sehingga dia akan mengerti mana yang boleh dan tidak hanya dengan satu kata itu.Tentunya dia tidak akan selalu mengingat ajaran Bundanya karena dia masih bayi. Karena itu, bersabarlah untuk selalu mengulangi kata tidak saat dia kembali mengambil benda yang tak seharusnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top