Banyak orangtua yang secara tidak sadar menjadikan TV sebagai teman anak. Bila itu terus terjadi pada anak, lama kelamaan berakibat anak jadi keranjingan nonton TV. Bisa-bisa perkembangannya tak optimal, belum lagi pengaruh negatif dari TV.
TV sebagai teman anak, Karena Tidak Mau Repot
Orang tua meletakan atau mendudukan bayinya dekat TV, tujuannya agar tidak rewel. Sampai usia balitapun TV dijadikan teman supaya anak mau makan, bisa tenang, duduk diam dan manis.
Kemudian setelah si Anak besar, dibiasakanlah nonton TV dengan alasan agar anak betah dirumah, tak main jauh kemana-mana dan menghindari pengaruh buruk lingkungan.
Terbiasa Menonton TV, Sebenarnya Bayi Tidak Memperoleh Stimulus dengan Baik
Nonton TV cendrung bersikap pasif, tidak ada interaksi dua arah. Pada bayi, jika sering diletakan di depan TV dan dibuatkan nonton TV, maka dia tak memperoleh simulasi dengan baik. Akibatnya, perkembangan kognitif, emosi dan sosial bayi tak optimal.
Terbiasa Menonton TV, Membuat Anak Sulit Berempati dan berbagi
Sifat TV yang pasif juga berbpengaruh pada sikaf si balita jadi pasif. Perkembangan motoriknya tidak terlatih dan tak berkembang optimal. Lain hal bila anak bermain dengan temannya, maka ia akan aktif dan banyak bergerak secara fisik.
Dari segi bahasa, anak terlatih menggunakan kemampuan berbahasanya. ia terbiasa belajar cara berkomunikasi dengan baik, karena selama menonton TV hanya menerima dan sumber pendengar saja.
Secara sosial anak kurang berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain, cendrung menarik diri dari pergaulan. Kemampuan beradaptasi dengan lingkungannya juga kurang. Anak berkembang menjadi pribadi yang sulit berempati dan berbagi dengan orang lain.
Selain itu, anka usia balita masih dalam masa meniru. Baik prilaku maupun perkataan orang lain. Jadi apa yang dilihat dan didengarnya di TV akan ditiru tanpa dia mengerti maksudnya.
Anak itu Mudah Meniru loh
pada anak Usia Sekolah, kemapuan berfikirnya sudah berkembang dengan baik. Anak sangat mudah menerima secara kognitif apa yang mereka lihat, entah segala macam norma, gaya hidup, kebiasaan dan lainnya. Mereka akan mudah meniru, baik sikap maupun prilaku serta mengosialisasikannya dalam lingkungan pergaulan. Sementara, sebagian besar tayang TV masih import. Tentu konteks budayanya juga berbeda. Sedangkan tayangan lokal sendiri masih kurang mendidik.
Sebenarnya Nonton TV Boleh Saja, Asal…
Bagaimanapun TV merupakan salah satu media belajar bagi anak dan bisa memberi pengaruh positif terhadap tumbuh kembangnya. Yang penting, gaga jangan sampai kecanduan dan terpengaruh hal negatif yang dapat ditimbulkan oleh TV, terutama yang dikhawatirkan oleh orang tua adalah masalah kekerasan dan pornografi.
Selain itu, orang tua harus ingat bahwa abak usia balita dan sekolah sedang dalam tahap mengembangkan proilaku sosial. Mereka harus mendapat banyak kesempatan bermain dengan temannya. Karena itu, jangan jadikan TV sebagai bentuk penggantu bermain anak.
