Parenting

Bahasa adalah Perilaku sosial. 5 Hal yang harus Diperhatikan Orang Tua dalam Perkembangan anak

dongeng anak, gambar dongeng anak

Bahasa adalah perilaku sosial. Jadi, bahasa berkembang sesuai dengan bagaimana lingkungan sosialnya. Dalam hal ini, orang tua memiliki peran yang sangat besar dalam perkembangan bahasa anak. Terutama bagi anak yang masih berusia 9 hingga 13 bulan. Para peneliti mengungkapkan bahwa usia ini merupakan waktu loncatan bahasa karena sang anak akan mengeluarkan kata atau kalimat pertamanya.

Perlu adanya beberapa hal yang harus diperhatikan orang tua dalam perkembangan sang anak.

1. Mengidentifikasi usia anak

Sebelum orang tua mengajarkan suatu hal pada anak. Hendaknya kita mengetahui terlebih dahulu perkembangan yang sedang terjadi pada anak. Pada setiap usia anak memiliki kemampuan berbicaranya masing-masing. Misalnya pada saat anak berusia 10 hingga 18 bulan anak mampu mengucapkan satu kata. Sedangkan untuk anak berusia 24 hingga 30 bulan, ia sudah bisa menggunakan dua frasa kata.

Hal ini penting diketahui oleh orang tua agar kita bisa mendidik anak sesuai dengan perkembangan usia dan kemampuan sang anak. Sehingga kemampuan tersebut bisa berjalan secara optimal. Jika kita tidak tahu mengenai hal tersebut, misalnya kita mengajari anak usia 10 hingga 18 tahun dengan mengatakan dua frasa, maka sang anak akan sedikit kesulitan. Karena memang kemampuannya belum sampai disitu.

2. Berbicara menggunakan bahasa yang benar

Saat usia anak, terkadang kita mendengarkan mereka berceloteh dan mengeluarkan kata-kata yang lucu. Pengucapan mereka belum bisa dilakukan dengan benar atau kita sering menyebutnya dengan bahasa kebayi-bayian. Hal ini mungkin dipandang lucu oleh sebagian besar orang. Bahkan, mereka sering mengikuti kata-kata anak tersebut. Misalnya saat anak ingin mengatakan kodok, tapi kata yang keluar adalah todok.

Dalam hal ini, orang tua ataupun orang dewasa hendaknya membenarkan perkataan anak yang salah tersebut. Bukan justru mengikutinya. Karena hal ini akan mengajarkan pada sang anak kesalahan dan bisa berdampak pada kepribadiannya. Ia merasa bahwa orang tuanya tidak konsisten karena saat berbicara dengannya mereka menggunakan bahasa kebayi-bayian. Sedangakan pada waktu tertentu mereka juga menggunakan bahasa orang dewasa yang benar. Saat anak mengeluarkan kata yang salah hendaknya kita membenarkan dengan mengulang-ulang kata yang benar. Selain itu, kita harus menjaga perkataan kita, karena sang anak akan dengan cepat meniru apa yang telah kita katakan.

3. Menyebutkan nama-nama benda atau orang di sekitar

Pengalaman konkret dapat memudahkan anak dalam pembelajaran. Hal ini pula yang berlaku pada perkembangan bahasa anak. Masih banyak hal yang perlu diketahui oleh anak. Untuk itu sering-seringlah mengajak anak berbicara. Bisa dengan menyebutkan nama-nama benda atau orang di sekitar. Sebagai contohnya adalah saat berada di ruang makan tunjuklah benda-benda yang ada di depannya seperti piring, sendok, garpu atau yang lain, kemudian sebutkanlah nama benda tersebut dan minta sang anak untuk mengulanginya. Tapi hal ini tidak perlu dipaksakan. Atau bisa juga saat Pamannya datang maka katakanlah pada anak jika orang itulah adalah Pamannya. Hal ini dapat membantu anak berlatih dalam mengenal benda atau orang di sekitarnya.

4. Memberikan buku bergambar

dongen anak anak, cerita dongeng anak

Selain dengan pengalaman konkret, orang tua dapat memberikan fasilitas berupa buku bergambar. Melalui buku ini, anak bisa melihat segala hal yang mungkin belum pernah ia lihat sebelumnya. Saat ia menunjuk salah satu gambar yang ada di buku tersebut, maka katakanlah itu gambar apa. Selain untuk perkembangan kosa kata anak, hal ini dapat mendekatkan orang tua dengan anaknya.

5. Bercerita sebelum tidur

dongeng anak, gambar dongeng anak

Kebiasaan bercerita orang tua sebelum anak tidur merupakan salah satu kebiasaan yang baik. Kita harus memilih cerita yang sesuai dengan usia anak. Kemudian dongengkanlah cerita tersebut dengan gaya bahasa yang menarik ditambah dengan ekspresi. Hal ini tidak hanya berguna untuk mengenalkan suatu kisah pada sang anak, namun jalinan kasih akan semakin kuat antara orang tua dan anak.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top