Berdasarkan survei, ibu rumah tangga adalah yang paling banyak mencari pekerjaan freelance. Tentu tak bisa dipungkiri bahwa kewajiban utama mereka adalah mengurus rumah tangga. Namun, agar tetap memiliki penghasilan sendiri, beberapa ibu rela menghadapi tantangan ibu freelance dan meninggalkan karir tetap.
Beberapa Tantangan yang Biasa Dihadapi Ibu Freelance
Freelance merupakan jenis pekerjaan tidak tetap yang dilakukan ketika ada panggilan atau proyek tertentu. Sehingga tidak ada keterkaitan waktu dan tempat bagi mereka yang mengambil pekerjaan freelance. Namun, meski demikian faktanya ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh ibu freelance, di antaranya adalah :
1. Terkadang Sulit Membagi Waktu Antara Bekerja dan Mengurus Rumah Tangga
Membagi waktu antara mengurus rumah tangga dengan menyelesaikan pekerjaan adalah tantangan utama yang harus dihadapi oleh ibu freelance. Mereka harus pintar-pintar dalam menentukan prioritas mana dulu yang harus dikerjakan namun tetap bisa menghandle semua pekerjaan dengan baik.
Tentu prioritas utama adalah anak dan rumah. Namun, ibu yang memiliki pekerjaan freelance tetap harus bisa membuat jadwal harian dan membagi waktu dengan sebaik-baiknya untuk kerjaan dan rumah. Terlebih lagi jika freelance kerjaan yang diambil harus dilakukan di luar rumah.
2. Nominal Penghasilan yang Tidak Stabil di Setiap Bulan, Kadang Ada – Kadang Tak Ada
Tidak seperti karyawan tetap yang pada umumnya mendapatkan gaji yang stabil setiap bulannya, maka freelancer adalah tergantung dari seberapa banyak ia mengambil job. Semakin banyak proyek atau pekerjaan yang diambil, maka semakin banyak uang yang akan didapatkan. Begitu pun sebaliknya.
Sehingga penghasilan ibu freelance tidak bisa ditentukan satu bulannya ada berapa. Kecuali jika ada proyek tetap yang diambil. Namun, pada umumnya pendapatan freelancer tidak stabil terkadang bisa banyak, terkadang sedikit, dan bahkan bisa tidak ada sama sekali. Tentu ini menjadi tantangan tersendiri.
3. Tidak Ada Cuti Khusus Untuk Ibu Hamil dan Melahirkan
Tidak seperti bekerja formal di bawah perusahaan atau instansi yang menetapkan cuti khusus baik untuk ibu hamil dan melahirkan, maka freelancer tidak bisa mendapatkan privilege tersebut. Namun, mereka tetap dapat mengambil libur secara fleksibel meskipun tidak mendapatkan gaji.
Hal ini dikarenakan pekerja freelance tidak ada terikat pada perusahaan atau jam kantor sehingga tidak ada penetapan cuti khusus untuk melahirkan. Mereka mengambil cuti atau libur pekerjaan atas dasar keinginan sendiri dan tidak bisa mendapatkan gaji saat cuti sebagaimana karyawan tetap perusahaan.
4. Tidak Ada Jaminan Perlindungan Diri dari Perusahaan
Berdasarkan peraturan UU Ketenagakerjaan, maka perusahaan wajib memberikan perlindungan kesehatan hingga jaminan pensiun untuk karyawannya. Jaminan tersebut tidak akan didapatkan oleh ibu freelance yang mengambil pekerjaan secara fleksibel dan tidak dinaungi perusahaan atau instansi.
Mereka hanya bisa mengandalkan jaminan dari kantor suami jika suaminya bekerja di perusahaan atau instansi pemerintah. Namun, jika suaminya juga freelancer dan tidak memberikan jaminan perlindungan untuk istri, maka Bunda harus mencari secara mandiri dengan mendaftar di penyedia jasa asuransi.
5. Jika Ingin Rutin Berpenghasilan, Harus Proaktif dalam Mencari Job
Ibu freelance akan mendapatkan gaji dari pekerjaan yang mereka selesaikan. Jika tidak ada pekerjaan maka tidak ada gaji. Itulah pentingnya untuk selalu proaktif dalam mencari job karena jika hanya diam dan tidak sibuk mencari pekerjaan, maka tidak akan ada pemasukan dan tentu ini sangat tidak diinginkan.
Bagi wanita yang sudah biasa bekerja, mencari uang sendiri adalah bentuk tanggung jawab karena ingin tetap berusaha mandiri meskipun sudah ada uang bulanan dari suami. Bunda bisa aktif mencari job dengan menghubungi rekan, partner, atau mencarinya di internet baik melalui situs website atau aplikasi.
Keuntungan Bekerja Freelance Bagi Ibu Rumah Tangga
Meskipun memiliki tantangan tersendiri, bekerja freelance juga memiliki banyak keuntungan khususnya bagi ibu rumah tangga yang juga memiliki kewajiban lain untuk mengurus rumah. Itulah mengapa banyak ibu rumah tangga yang akhirnya memilih menjadi freelancer. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Bisa Dikerjakan dari Rumah/Remote Working atau Dari Mana Saja
Salah satu keunggulan bekerja secara freelance adalah Bunda bisa mengerjakannya di rumah sehingga tidak harus meninggalkan anak dan tetap bisa mengurus mereka secara full setiap hari. Mereka yang mengambil freelance remote working tidak harus menghadapi crowded-nya jalanan yang sering macet.
Sambil bekerja dan berpenghasilan Bunda tetap bisa mengawasi anak dan mengikuti tumbuh kembangnya di masa golden age. Tentu ini menjadi keuntungan sendiri apalagi bekerja freelance tidak terikat tempat dan waktu. Semua bisa dikerjakan kapan saja asal sesuai deadline dan di mana saja.
2. Waktu Bekerja yang Lebih Fleksibel, Bisa Dikerjakan Sesuai Waktu yang Kita Miliki
Tidak seperti bekerja di kantor atau pabrik yang ditetapkan jam kerjanya mulai dari pagi hingga sore. Bunda bisa dengan bebas menentukan waktu untuk bekerja secara fleksibel. Pekerjaan freelance bisa dikerjakan saat pagi hari, siang hari, atau malam hari sekalipun ketika anak sudah tidur.
Ini akan memberikan keuntungan bagi ibu rumah tangga karena tetap dapat mengatur rumahnya dengan baik tanpa khawatir terbengkalai meskipun tetap bekerja. Apalagi jika tiba-tiba anak rewel, Anda tidak ada beban untuk mengurusnya karena waktu kerja ditentukan sendiri dan tidak terikat.
3. Tidak Terikat Tempat dan Waktu Bekerja, Bebas Mau Dikerjakan Kapan dan Dimana
Menjadi freelance adalah jenis pekerjaan yang sangat cocok bagi Bunda yang menyukai sistem kerja fleksibel. Tak ada kekangan waktu dan tempat kerja. Bekerja secara freelance artinya bebas dalam menentukan waktu dan tempat di mana akan mengerjakan job sehingga cocok bagi ibu rumah tangga.
Enaknya lagi, Bunda juga bisa mengambil pekerjaan sesuai mood. Jika sedang ingin bekerja maka bisa ambil job, jika sedang ingin rebahan maka tinggal tidak mengambil job apapun. Freelancer juga tidak harus terikat harus bekerja mulai dari pukul 09.00 – 17.00 seperti orang yang bekerja di kantor pada umumnya.
Tidak Ada Office Politic yang Harus Dihadapi
Permainan politik di kantor masih sering terjadi seperti praktek korupsi maupun nepotisme. Belum lagi persaingan yang tidak sehat antara rekan kerja yang satu dengan lainnya. Hal ini seringkali membuat suasana kerja menjadi tidak kondusif dan tidak nyaman hingga akhirnya semakin stress dan tertekan.
Jika bekerja secara freelance, Bunda tidak menemukan adanya permainan politik. Entah bos yang pilih kasih atau rekan kerja yang bersaing dengan tidak sehat dan main sikut-sikutan. Semua pekerjaan bisa Bunda lakukan secara fleksibel sendiri tanpa harus ada office politic. Sehingga bekerja pun jadi lebih tenang dan rileks.
Bisa Mencoba Berbagai Macam Jenis Pekerjaan
Berhubung tidak terikat waktu dan tempat kerja, maka freelancer bebas untuk mencoba berbagai jenis pekerjaan lain agar bisa menambah pengalaman. Misalnya Bunda memiliki banyak skill yang sayang jika tidak dikembangkan, maka bisa mencari pekerjaan yang relevan dengan keterampilan tersebut.
Bunda juga tidak harus terpaku pada satu jenis pekerjaan saja jika memiliki banyak skill. Keterampilan yang dimiliki pun tidak hilang begitu saja karena tidak pernah di atas. Setiap ada kesempatan mendapatkan pekerjaan sesuai skill yang dikuasai, jangan ragu untuk mengambilnya.
Bisa Menambah Networking yang Bunda Miliki
Ketika memutuskan untuk mengambil pekerjaan freelance, maka Bunda tidak hanya terpaku pada satu perusahaan saja. Freelancer bisa menambah banyak networking dan kenalan dari berbagai lini pekerjaan yang diambil. Ini menjadi keuntungan tersendiri karena siapa tahu bisa menjalin kerja sama.
Bisa bertemu dengan banyak orang baru dengan berbagai jenis keahlian tidak hanya bisa menambah networking saja. Bunda juga bisa menambah ilmu dan wawasan dari hasil sharing bersama rekan, klien, atau orang-orang yang berkaitan dengan pekerjaan freelance.
Jenis Pekerjaan Freelance yang Cocok Untuk Ibu Rumah Tangga
Bagi ibu rumah tangga yang sedang mencari pekerjaan freelance, beberapa rekomendasi jenis pekerjaan berikut ini bisa dicoba. Pilihlah pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan fleksibilitas waktu yang dimiliki. Sehingga meskipun di rumah masih tetap bisa menghasilkan uang.
1. Penulis Online Lepas
Bagi Bunda yang memiliki keterampilan menulis dan suka dunia tulis-menulis, maka pekerjaan ini sangat cocok untuk diambil. Saat ini banyak pemilik website yang membutuhkan jasa penulis untuk membuat konten di situsnya. Karena tidak mungkin membuat semua sendiri, mereka pun membutuhkan freelancer.
Tidak hanya menulis untuk website atau blog, jika Bunda hobi menulis novel fiksi atau jenis tulisan lainnya, maka bisa mencoba mengekspresikan karyanya melalui aplikasi Wattpad. Di sini penulis bisa mendapatkan fee dari pembaca yang membayar fee atau penerbit yang tertarik dengan tulisan tersebut.
2. Bisnis Microstock
Jenis pekerjaan freelance yang satu ini sangat cocok untuk Bunda yang hobi dengan kegiatan menggambar grafis menggunakan software tertentu. Baik Corel Draw, Adobe Illustrator, Photoshop, Inkscape, dan lainnya. Cara menjalani pekerjaan ini pun terbilang sangat mudah.
Bunda bisa menjadi kontributor di agensi microstock seperti freepik, shutterstock, dreamsteam, dan lainnya. Jenis pekerjaan ini juga sangat cocok bagi pecinta fotografi yang memiliki keahlian memotret. Jika foto yang diupload menarik, maka bukan tidak mungkin ada yang tertarik untuk membayar mahal.
3. Youtuber/Blogger
Youtuber/Blogger adalah profesi yang cukup menggiurkan apalagi sudah terbukti banyak orang yang telah sukses meraup banyak uang dari pekerjaan ini. Sebagai ibu rumah tangga yang paham betul tentang dunia perdapuran atau parenting, maka bisa mencoba peruntungan di jenis pekerjaan ini.
Bunda bisa membuat konten yang berhubungan dengan alat-alat dapur, tips menyimpan makanan, resep-resep masakan, cara mendidik anak, permainan yang seru untuk anak, dan masih banyak lagi. Melalui platform Youtube atau blog ini ibu freelance tetap bisa berkarya dan berkreasi sesuai keterampilannya.
4. Jualan Online
Adanya media sosial dan marketplace yang kini semakin banyak menjamur, membuat peluang bisnis online patut untuk dilirik. Apalagi saat ini sudah banyak tersedia sistem dropshipper atau marketer yang tidak mengharuskan Bunda untuk menyetok barang dengan modal yang tidak sedikit.
Menariknya lagi, pihak produsen biasanya sudah memberikan katalog produk yang bisa Bunda sebarkan melalui media sosial atau marketplace. Sudah banyak bukti sukses ibu rumah tangga yang meraup untung banyak dengan berjualan online baik makanan, fashion, skincare, dan lain sebagainya.
Tantangan ibu freelance memang tidak mudah, namun jenis pekerjaan ini sangat direkomendasikan untuk Bunda yang tidak ingin kehilangan momen melihat tumbuh kembang anak di masa golden age. Apalagi pekerjaan tersebut bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja.