Yang namanya orangtua tak bisa disebut ibu saja, ada sosok ayah yang jelas sama-sama punya peran yang sangat krusial dalam tumbuh-kembang si kecil. Terlebih dalam hal menghadapi si kecil yang sedang ‘butuh perhatian’ lebih seiring kehadiran sang adik.
Rasa kekhawatiran dari si kakak kalau orangtuanya kelak hanya akan fokus pada adiknya yang baru lahir memang cukup buat dilema. Maka kali ini keberadaan ayah sangat diperlukan demi membuat dirinya tak terbelenggu oleh rasa cemburu yang dirasakannya sendiri.
Sekalipun bunda memang tak akan membagi perhatiannya, tak ada salahnya ayah membantu bunda dalam hal mengurus sang kakak mengingat bunda pun pasti kewalahan mengurusi rumahtangga, kehamilan, serta kerewelan buah hatinya.
Ajari Si Kakak Arti Pentingnya Toleransi
Mengutip dari tempo.co, Ayah bisa mengajari si kakak soal pentingnya toleransi serta pengendalian stres dan emosi. Hal ini penting supaya kakak tak lagi menganggap adik sebagai “ancaman” apalagi “lawan” dalam hal mendapatkan perhatian orangtua.
Ayah pulalah yang bisa mendampingi si kakak belajar berbagi, termasuk dengan sang adik. Ayah juga perlu mempersiapkan mental sang kakak sejak adiknya masih dalam kandungan. Dengan demikian, dia terlatih menerima kehadiran adiknya sejak dini.
Mungkin Ini Saatnya Ayah Lebih Banyak Lagi Melibatkan Diri Dalam Aktivitas Bersama Si Sulung
Cara lain adalah melibatkan diri dalam aktivitas si sulung. Ayah bisa mulai melakukan tugas yang biasanya dilakukan bunda, seperti memandikan si sulung, menemaninya belajar, menonton televisi bersama, bermain, juga mengisi akhir pekan.
Lakukan hal ini pelan-pelan saja si sulung tak memprotes menyikapi perubahan dalam keluarganya. Sekalipun lingkungan di Indonesia cenderung patriarikis, jangan sampai hal tersebut menghambat para ayah yang ingin terlibat banyak dalam hal pengasuhan anak.
Lagipula ada dampak positif dengan melakukan kegiatan ini. Para psikolog mengungkapkan, peran ayah dalam pengasuhan sejatinya bisa menjauhkan anak dari sikap agresif, cemas, nakal, dan sukar berinteraksi di lingkungan. Untuk itu, melawan stigma demi buah hatinya sepertinya perlu dilakukan.
Ayah Bisa Jalin Kedekatan dengan Sang Kakak dengan Terus Menanyakan Aktivitasnya, Dengan Begini, Ia Akan Tetap Merasa Diperhatikan
Kepada para ayah, jangan lupa untuk tetap rutin menanyakan kehidupan sekolah dan aktivitas sosial si sulung ya. Anak yang dekat dengan sang ayah cenderung punya hubungan yang baik di sekolah daripada anak-anak yang mengalami hal sebaliknya.
Meski ayah hanya ikut mengasuh dalam hal-hal sederhana, seperti membaca untuk sang anak, pergi bermain, dan tertarik pada perkembangan akademik anak, maka peran tersebut sudah sama seperti sosok bunda dalam pengasuhan anak.
Bahkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Guelph Canada pada tahun 2007 mengungkapkan jika peran ayah dalam pola pengasuhan bisa memberikan pengaruh yang kuat untuk perkembangan anak, baik secara sosial, emosi, fisik, dan kognitif.
Terutama Bila Kakak Pertama adalah Anak Laki-laki, Peran Ayah Jelas Selalu Dibutuhkan Terutama Jelang Perubahan Status dari Anak Satu-satunya kemudian Menjadi Kakak
Terutama bila ayah memiliki seorang anak laki-laki, jelas peran ayah akan membantu mereka untuk menemukan identitas gender sekaligus menumbuhkan rasa tanggung jawab pada keluarga dan adik-adiknya, sehingga ketika tumbuh dewasa dan contoh yang positif dalam kehidupan mereka.
Sedangkan untuk anak perempuan, peran ayah sangat membantu dalam pertumbuhan mental sehingga mereka cenderung lebih jauh dari masalah kesehatan mental ketika tumbuh dewasa.
Maureen Black, PhD, peneliti dan profesor pediatrik di University of Maryland School of Medicine mengungkapkan, “Kami menemukan bahwa anak-anak yang pola asuhnya melibatkan ayah memiliki masalah yang lebih sedikit,” ujar Maureen. Dalam penelitian tersebut, anak-anak terutama anak sulung yang bisa dekat dan akrab pada ayahnya lebih matang saat berbicara dan berkelakuan lebih santun.
