Kesehatan

Apa yang harus Dilakukan Orangtua saat Balita Mengalami Sembelit?

Sembelit atau kosntipasi merupakan salah satu gangguan pencernaan yang sering dialami oleh balita.  Biasanya sembelit ditandai dengan kesulitan saat buang air besar.  Pada balita, keluhan sembelit bisa menimbulkan ketidaknyamanan, rewel atau menangis karena kesakitan saat buang air besar.  Kondisi ini tentu bisa membuat orangtua khawatir dan panik.  Lalu apa yang harus dilakukan saat balita mengalami sembelit?  Berikut ini ulasan lengkapnya untuk Anda.

Mengenal penyebab sembelit pada balita

Sebelum membahas apa saja yang harus dilakukan saat balita mengalami sembelit, penting bagi orangtua untuk mengetahui penyebab sembelit pada balita.  Beberapa hal yang bisa menjadi penyebab sembelit pada balita antara lain adalah:

  • Transisi dari ASI ke makanan padat

Pengenalan makanan padat pada bayi bisa menjadi penyebab terjadinya sembelit.  Hal ini dikarenakan sistem pencernaan pada bayi belum terbiasa untuk mencerna makanan padat.  Kondisi ini akan semakin buruk jika makanan padat yang diberikan tidak mengandung banyak serat.

  • Kekurangan cairan tubuh

Kekurangan cairan tubuh atau dehidrasi pada balita akan menyebabkan feses cenderung keras dan kering sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan.

  • Pengaruh susu formula

Komposisi nutrisi yang terdapat dalam susu formula berbeda dengan ASI, dimana komposisi dalam susu formula cenderung lebih sulit untuk dicerna.  Akibatnya, feses menjadi lebih keras dan memicu terjadinya sembelit.

  • Gangguan metabolisme

Gangguan metabolisme atau kondisi tertentu bisa menyebabkan balita mengalami sembelit, seperti misalnya gerakan usus yang tidak normal.

Gejala sembelit pada balita yang penting untuk diketahui

Beberapa gejala sembelit pada balita sangat penting diketahui untuk memastikan balita mengalami sembelit, diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Frekuensi buang air besar pada balita berbeda dari biasanya, lebih jarang atau tidak buang air besar selama 3 hari atau bahkan lebih.
  • Feses yang dikeluarkan keras, kering, dan sulit untuk dikeluarkan meskipun frekuensi BAB tidak mengalami perubahan.
  • Balita mengejan dengan kuat sebagai tanda kesulita BAB, dan sering diikuti ekspresi kesakitan atau menangis dan menjerit.

Pertolongan ketika balita mengalami sembelit

Sembelit pada balita bisa menimbulkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan, mulai dari perut kembung, menurunnya nafsu makan, hingga ketidaknyamanan yang membuat balita menjadi rewel.  Sebagai langkah antisipasinya, berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan ketika balita sembelit:

  • Meningkatkan asupan cairan untuk balita

Penambahan asupan cairan bisa membantu mengatasi sembelit yang dialami oleh balita.  Selain ASI Anda bisa menambahkan menu jus buah untuk balita Anda seperti jus apel, pir atau pepaya setidaknya dua kali sehari untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

  • Memilih menu yang sehat untuk balita

Ketika Anda mulai mengenalkan MPASI (Makanan Pendamping ASI) sebaiknya memilih jenis menu yang kaya serat dan tidak berpotensi menyebabkan sembelit pada balita, seperti bayam, aprikot, brokoli, kacang merah, kacang polong, dan pir.  Beberapa makanan yang bisa menyebabkan sembelit pada balita antara lain pisang, salak, dan keju.

  • Mengganti susu formula

Jika Anda curiga bahwa susu formula menjadi penyebab sembelit pada balita Anda, maka sebaiknya segera menggantinya dengan susu lain yang memiliki komposisi berbeda.  Akan lebih baik jika mengkonsultasikannya dulu dengan dokter untuk memilih susu formula yang paling tepat.

  • Membiasakan balita untuk buang air besar

Dengan membiasakan balita untuk buang air besar secara teratur, hal itu akan membantu mengatasi dan mencegah terjadinya sembelit pada balita.  Anda bisa melatih anak untuk ke toilet jika anak sudah merasa kenyang atau sudah banyak mengkonsumsi makanan.

  • Memberikan pijatan lembut

Anda juga bisa memberikan pijatan lembut pada balita Anda pada area sekitar perut bawah, yaitu seukuran tiga jari di bawah pusar pada sisi kiri bawah perut.  Anda bisa melakukan pijatan dengan tekanan lembut secara konstan sekitar 3 menit.  Pijatan ini bisa membantu pergerakan makakan di usus sehingga menimbulkan tekanan lembut pada usus, dan tekanan inilah yang akan memudahkan terjadinya pengeluaran feses.

  • Menjaga kebersihan area anus

Keluhan sembelit seringkali disertai dengan munculnya luka sehingga diperlukan antisipasi agar tidak menimbulkan infeksi, yaitu dengan menjaga kebersihannya dan memberikan antiseptik atau lotion yang aman untuk balita.

  • Konsultasikan dengan dokter

Sembelit yang sering dialami oleh balita bahkan berlangsung terus menerus tentu membutuhkan penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan efek buruk bagi kesehatan.  Segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mendapatkan penanganan medis yang sesuai.  Jangan sekali-kali memberikan obat pencahar kepada balita Anda tanpa mengkonsultasikannya terlebih dulu pada dokter anak.

Ketika balita mengalami sembelit, peran orangtua dalam menjaga asupan makanan yang bergizi dan kaya serat sangatlah penting.  Karena hal itu akan membantu melancarkan sistem pencernaannya sehingga terhindar dari kemungkinan mengalami sembelit.

1 Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top