Pernahkah Bunda melihat seorang anak mengalami ketakutan yang berlebihan atau tidak masuk akal ketika sedang berada di keramaian atau tempat umum? Jika iya, mungkin Si Kecil memiliki gejala enochlophobia.
Kondisi seperti ini dikenal dengan istilah enochlophobia atau fobia keramaian. Bagi orangtua yang mengalami problem anak balita yang takut pada kerumunan, tentu membutuhkan solusi yang tepat untuk menanganinya.
Memahami Apa Itu Enochlophobia

Kasus enochlophobia bisa terjadi pada sebagian balita yang merasa tidak nyaman berada di kerumunan dengan banyak orang. Tak heran jika anak-anak yang mengalami kondisi seperti ini akan lebih suka menyendiri di kamar dan hanya berhubungan dengan anggota keluarga yang sudah dipercaya.
Anak mengalami kecemasan dan ketakutan yang berlebihan saat bertemu dengan orang banyak sehingga membuatnya tidak nyaman dan rewel. Penyebab pasti dari fobia ini memang belum benar-benar diketahui hingga saat ini. Beberapa ahli menduga ada keterkaitan dengan faktor psikologis.
Faktor lain yang turut andil mempengaruhi perilaku anak hingga fobia pada keramaian seperti trauma masa lalu, gangguan kepribadian, atau faktor keturunan. Fobia seperti ini juga sering dialami oleh penderita yang mengalami serangan panik atau gangguan kecemasan seperti anxiety disorder.
Problem Anak Balita yang Takut Pada Kerumunan dan Solusinya

Terkadang sebagian anak tiba-tiba merasa takut akan kerumunan tanpa alasan yang jelas. Namun, ada juga yang takut karena merasa panas, sumpek, dan tidak nyaman hingga akhirnya menimbulkan gangguan kecemasan. Setidaknya ada beberapa gejala dan tanda fobia kerumunan yang perlu orangtua ketahui :
- Merasa cemas ketika berada di lingkungan yang menurut sang anak tidak aman
- Enggan meninggalkan rumah atau mendatangi tempat yang asing
- Percaya diri langsung hilang saat berada di kerumunan
- Selalu menghindar ketika diajak pergi keluar rumah
Ketika anak berada di dalam situasi yang membuatnya stress, maka ia akan menunjukkan gejala fisik seperti dada berdebar, jantung berdetak kencang, sesak nafas, hingga serasa ingin pingsan. Jika anak sudah menunjukkan gejala ini, sebaiknya segera diobati karena bisa mempengaruhi kualitas hidup mereka.
Tips Mengatasi Anak Balita Takut Kerumunan

Orangtua tidak perlu terlalu cemas berlebihan karena jika dididik dan dibina dengan baik, fobia tersebut perlahan bisa hilang dan anak tumbuh dengan penuh percaya diri. Tinggal bagaimana orangtua membiasakan anak agar jangan sampai trauma dan takut lagi di kerumunan.
- Mengajarkan Kepada Anak Untuk Mengenali Tanda-tanda Keramaian
Orangtua harus mulai mengajarkan kepada anak agar mereka mengenali tanda-tanda kerumunan yang stabil dan tidak stabil atau yang membahayakan dan tidak berbahaya. Kerumunan yang membahayakan pada umumnya jika berada di sekelompok orang yang rusuh hingga membuat kekacauan.
Kita harus memberikan pemahaman secara perlahan bahwa tidak semua kerumunan berbahaya. Ajarkan kepada mereka untuk menghindari keramaian yang berbahaya saja dan beri tahu bahwa kebanyakan orang aman. Sehingga anak akan mulai mengurangi rasa takutnya ketika diajak bepergian.
- Melatih Anak Agar Berpikir Positif Tentang Keramaian
Jika membicarakan tentang keramaian atau kerumunan orang, ceritakan tentang hal yang positif. Sehingga anak pun, akan mulai berkurang pikiran negatif terhadap ketakutan dan kecemasannya tersebut. Akhirnya lama-lama mereka sendiri yang akan memutuskan pemikiran negatifnya.
Pelan-pelan orangtua bisa melatih agar anak terbiasa dengan keramaian melalui kegiatan yang bisa dilakukan di rumah. Seperti nonton film bareng, arisan, pengajian, atau kumpul bersama keluarga lainnya. setelah terbiasa dengan keluarga sendiri, nantinya anak tidak takut lagi jika diajak keluar.
- Mengatur Waktu Pergi
Saat mengajak pergi anak, orangtua harus memahami kondisi dan mood-nya pada saat itu. Jangan terlalu memaksakan kehendak jika anak keberatan untuk diajak ke keramaian. Namun, sebagai orangtua bisa mengakalinya dengan memilih waktu yang tepat saat mengajak pergi sang anak.
Pilih waktu di mana tidak banyak orang pada saat tersebut. Misalnya pergi ke supermarket pada saat malam hari atau menghindari hari saat ada diskon dan promo. Ingatkan selalu kepada anak untuk fokus jika merasa kewalahan dengan kecemasan yang dialaminya. Ajarkan mereka bagaimana menarik napas dalam-dalam.
- Ajak Meditasi Pada Saat Senggang
Meditasi tidak hanya bermanfaat untuk orang dewasa saja, begitupun untuk anak kecil. Berlatih meditasi dapat mengajarkan anak untuk membangun toleransi agar tidak stress dan belajar bagaimana mengurangi pikiran yang penuh kecemasan atas prasangka negatif yang terlalu dipikirkannya.
Lakukan meditasi di saat senggang bersama sang anak. Beritahu pelan-pelan apa saja manfaat meditasi dan bagaimana cara melakukannya. Dalam hal ini orangtua harus memberikan contoh terlebih dahulu sampai akhirnya si kecil merasa tenang dan bisa mengatasi kecemasannya.
- Sibukkan Anak Dengan Kegiatan Bermanfaat
Memberi kesibukan kepada anak dengan kegiatan bermanfaat setidaknya akan membantu mereka untuk melupakan sejenak tentang kecemasan dan pikiran negatif yang dialaminya. Terlebih lagi jika terpaksa harus berada di tempat umum. orangtua bisa memberiny headphone atau ponsel.
Biarkan anak sibuk mendengarkan lagu atau musik kesukaannya agar mereka tidak terlalu memikirkan hal-hal negatif saat berada di tempat ramai. Bisa juga dengan membawakan mereka mainan kesukaan agar si kecil merasa nyaman.
- Tetap Tenang dan Jangan Ikut Panik
Ketika si kecil menghadapi situasi yang membuat mereka merasa cemas berlebihan, pastikan untuk membuat mereka tetap tenang menghadapinya. orangtua pun harus tenang dan jangan ikutan panik. Lakukan dengan perlahan-lahan dan coba kendalikan diri.
Problem anak balita yang takut pada kerumunan dan solusinya di atas bisa orangtua coba untuk praktekkan terutama ketika membawa anak keluar rumah dan banyak kerumunan. Anak hanya merasa tidak nyaman dengan keramaian, namun lama-lama mereka akan terbiasa dengan sendirinya.
