Sebagai orangtua, mengajarkan keterampilan hidup dan kegiatan sehari-hari kepada anak-anak bisa jadi pekerjaan yang tidak mudah. Saat orangtua menjadi sibuk mengurus pekerjaan, di sini pentingnya anak untuk bisa menjadi mandiri. Dan percaya diri jadi salah satu ha yang akan membantu anak bisa tumbuh mandiri.
Namun pada masa tumbuh kembangnya tidak semua anak akan bisa bersikap percaya diri. Sebagian pasti ada yang pemalu. Ada beberapa cara agar anak mandiri dan berani bertemu berkumpul dengan teman-teman sebayanya. Berikut adalah hal-hal yang harus orangtua lakukan secara pelan-pelan untuk melatih mental si kecil.
Cara Agar Anak Mandiri dengan Metode Terbaik yang Bisa Orangtua Lakukan Sejak Dini

Ada beberapa penyebab yang menjadi alasan dasar mengapa anak-anak tumbuh menjadi pribadi pemalu, bisa juga dari gen atau keturunan. Jika anak Bunda dirasa tumbuh menjadi pribadi yang kurang percaya diri, takut bersosialisasi. Cobalah untuk mengikuti langkah-langkah di bawah ini:
1. Lihat Apa Bakat yang Dimilikinya dan Ajarkan Anak Soal Keterampilan Khusus
Biasanya sejak dari kecil anak sudah menunjukkan bakat atau keterampilan khusus yang ia kuasai, misalnya saja bernyanyi atau bermain musik. Orangtua bisa memanfaatkan kesempatan tersebut, dengan disiplin mengajarkan si kecil asah kemampuan supaya mau menghabiskan waktunya.
Buat anak enjoy dan merasa senang mempelajari keterampilan khususnya, jangan paksa si kecil untuk memenuhi sebuah target pencapaian. Belajar ketrampilan khusus ini akan membantu anak untuk belajar jadi pribadi yang percaya akan kemampuannya sendiri, tidak mudah menyerah dalam situasi sulit.
2. Berbuat Salah Itu Hal yang Biasa, Jangan Hakimi Jika Anak Kedapatan Berbuat Salah
Seringkali saat masih usia tumbuh kembang orangtua memaksakan agar anak tidak sampai melakukan kesalahan dalam bentuk apapun. Padahal dengan membiarkannya menyelesaikan bentuk persoalan dari masalahnya bisa jadi salah satu cara membentuknya jadi pribadi tangguh dan mandiri.
Jangan mudah menghakiminya, mengolok-oloknya sampai dirinya malu berbuat salah. Selagi masih di batas wajar ajaklah anak berdiskusi dan tidak malu mengakui salahnya. Melatih agar anak bisa menemukan solusi di setiap permasalahan yang dihadapi, juga menghindari agar tidak terulang kembali.
3. Berikan Ia Pemahaman yang Dapat Membuat Si Kecil untuk Selalu Berpikiran Logis
Ketika sedang dalam masa tumbuh kembang anak memang sulit bertahan ketika sedang tertimpa masalah. Biasanya ia akan langsung lari ke pelukan ayah atau bundanya untuk meminta perlindungan. Tentu saja orangtua jadi tidak tega dan akhirnya mulai membantunya juga membesarkan hatinya.
Kejadian seperti ini ternyata bisa membuatnya ketergantungan dan selalu mengandalkan orang lain untuk menyelesaikan masalah. Sebaiknya ajak anak untuk selalu berpikir logis dan realistis, bantu agar si kecil bisa menemukan pemikiran lain agar dapat keluar dari situasi tersebut.
4. Hindari Hal-hal yang Terlalu Memanjakan Anak
Hal selanjutnya yang bisa membuat anak jadi pribadi yang kurang mandiri adalah terlalu dimanjakan. Walaupun tidak tega melihatnya, tapi usaha ini harus dilakukan. Sebab secara tidak langsung Bunda akan membuatnya terlatih mencari solusi bagaimana cara mendapatkan hal yang diinginkannya.
Walaupun demikian tentu kita tidak sepenuhnya meninggalkan si kecil. Saat ia sedang berusaha berpikir untuk cari solusi Ayah atau Bunda harus selalu disisinya. Selalu membimbingnya dan mengarahkan agar bisa melewati masa-masa tersebut. Pelan tapi pasti anak akan terbiasa mengatasinya
5. Lakukan Sesuatu yang dapat Mendorongnya untuk Percaya Kemampuannya Sendiri
Setiap orangtua pasti ingin punya anak mandiri, tampil penuh percaya diri di setiap kesempatan. Namun agar bisa mendapatkan hal tersebut perlu upaya panjang, pendidikan karakter dan mentalnya dari kecil bukan saat sudah dewasa baru menanamkan cara-caranya dan memaksa anak mengikutinya.
Sejak dari kecil anak sudah harus diajarkan untuk menjadi pribadi tangguh dan yang terpenting percaya akan kemampuannya sendiri. Jangan terus memanjakannya atau menuruti segala kemampuan dengan mudah. Kemampuan survive dalam dirinya tidak akan terbentuk jika usahanya seperti itu.
6. Berikan Ia Pengertian dan Menegaskan Apa Saja Ha yang Jadi Tanggung Jawabnya
Agar anak terbiasa mandiri, dalam hal sekecil apapun itu cobalah untuk mempertegas tugas dan tanggung jawabnya. Misalkan saja beri ia tugas menjaga kebersihan kamarnya, setiap hari beri ia tugas ringan seperti memasukkan baju ke lemari, merapikan tempat tidur, menyapu lantainya.
Ajarkan anak untuk disiplin dan berkomitmen untuk mengerjakan hal-hal kecil seperti itu. Lama kelamaan kebiasan baik tersebut akan berbuah manis, si kecil akan merasa ringan saja ketika disuruh untuk melakukan tugas yang agak berat. Kemandirian dan kedisiplinan sudah ditanamkan sejak kecil.
7. Bantu si Kecil untuk Membangun Karakternya dengan Pendidikan Moral yang Baik
Anak pintar itu banyak, anak yang berkarakter itu langka. Ayah dan ibu bisa memberi si kecil pendidikan moral sejak dini agar ia bisa memilah sikap dan tingkah lakunya sesuai ajaran norma dengan benar. Tanamkan juga nilai-nilai baik seperti selalu bekerja keras dan siap menciptakan peluang.
Dengan pendidikan moral dibarengi dengan penanaman nilai-nilai baik tersebut anak bisa tumbuh jadi pribadi yang mandiri juga penuh dengan kejujuran dan kasih sayang yang tinggi. Selalu jujur dan berani berbeda asalkan berada di jalan yang benar. Sepertinya pendidikan seperti inilah paling pas juga bagus.
8. Ajarkan Ia Mensyukuri Semua Nikmat yang ia Miliki
Terakhir selain disiplin dalam membangun karakternya, ayah dan ibu juga harus tahu jika menanamkan rasa syukur juga penting dilakukan. Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan kepada umatnya, syukur dijadikan pribadi yang lebih baik setiap harinya, dan masih banyak ucapan terimakasih lainnya.
Bersyukur akan meningkatkan rasa kasih sayangnya terhadap Tuhan maupun makhluk ciptaannya di muka bumi. Tidak membeda-bedakan antara satu dengan lainnya, da terpenting adalah meningkatkan suasana hatinya agar selalu jadi pribadi positif dan berguna bagi kehidupan sekitarnya.
Setiap harinya peranan orang tua untuk mengawasi tumbuh kembang si kecil sangatlah penting. Dalam setiap prosesnya usahakan tidak muncul emosi negatif yang berpengaruh buruk pada perkembangan anak. Jangan sampai memarahinya berlebihan apalagi memberinya hukuman fisik.
