Makan dengan baik memberikan anak Anda energi yang diperlukan untuk belajar dan tumbuh. Selain itu, tentunya untuk membantu dia tetap sehat, menjaga berat badan yang ideal, dan membangun kebiasaan makan seumur hidup yang baik. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat anak Anda menyukai makanan sehat.
1. Buatlah jadwal.
Anak-anak perlu makan setiap tiga sampai empat jam: tiga kali makan, dua makanan ringan, dan banyak cairan. Jika Anda berencana untuk ini, diet anak Anda akan jauh lebih seimbang dan dia akan kurang rewel, karena ia tidak akan kelaparan. Cobalah bawa siapkan es buah berisi potongan wortel, ubi, mangga, strawberi, atau buah pilihan anda. Boleh juga menambahkan yoghurt. Simpan dalam termos berisi es batu dalam plasti atau ice pack yang biasa untuk membawa ASIP. Dan, es buah sehat Anda pun selalu siap untuk disantap.
2. Rencanakan makan malam.
Jika membuat menu mingguan dianggap terlalu berlebihan, mulai dengan dua atau tiga hari pada suatu waktu. Sebuah makan malam yang baik tidak harus mewah, tetapi harus seimbang: nasi merah, kentang tumbuk, atau pasta; buah atau sayuran; dan sumber protein seperti daging tanpa lemak, tempe, tahu, atau kacang.
3. Jangan menjadi tukang masak!
Buatlah satu jenis menu untuk satu keluarga daripada mencoba memenuhi selera semua orang dalam rumah. Anak-anak sering meniru perilaku orang tua mereka, sehingga salah satu dari hari-hari ini, mereka akan makan sebagian besar makanan yang Anda sajikan.
4. Tahan komentar!Ini penting.
Cobalah untuk tidak mengomentari apa atau berapa banyak anak-anak Anda makan. Jadilah senetral mungkin. Ingat, Anda telah melakukan pekerjaan Anda sebagai orangtua dengan melayani makanan; anak-anak Anda bertanggung jawab untuk makanan mereka. Jika Anda berkomentar, seperti mengatakan “Makan sayuran Anda” – anak Anda hanya akan menolak atau mau tidak mau melakukannya.
5. Perkenalkan makanan baru perlahan-lahan.
Anak-anak diciptakan untuk waspada. Cobalah beritahu sebelum Anda menyajikannya dan ceritakan bagaimana rasa dan enaknya.
6. Celupkan saja.
Jika anak-anak Anda tidak akan makan sayuran, coba sajikan dengan saus kecap atau tomat buatan sendiri. Jika anak Anda suka, coba juga membuat saus yoghurt atau mayonaise rumahan.
7. Sempatkan sarapan.
Kebanyakan keluarga tidak makan cukup serat setiap hari, dan sarapan adalah waktu yang tepat untuk menyelinapkan makana sehat. Carilah sereal tinggi serat untuk mengejar waktu atau buat pancake yang ditambahkan oatmeal dan buah.
8. Kedelai sehat.
Beruntung kita memiliki tahu dan tempe. Sering-seringlah menyajikan itu. Berikan susu kedelai jika anak-anak Anda tidak memiliki alergi sebagai sumber hebat phytochemical.
9. Taburi gula.
Julia makan wortel nya dimasak dengan sedikit gula merah, dan berikan gula (sedikit saja) ke dalam jus buah dan sayur anak-anak. Atau cobalah untuk memasukkannya ke dalam wadah es untuk dibekukan di freezer. Enaak
10. Ajak anak-anak memasak.
Jika anak-anak Anda terlibat dalam memilih atau mempersiapkan makanan, mereka akan lebih tertarik untuk memakan apa yang telah mereka buat. Bawalah mereka ke pasar dan biarkan mereka memilih sayura untuk mereka buat bersama Anda.
11. Kurangi makanan sampah.
Ingat, Anda bertanggung jawab atas makanan yang masuk ke dalam rumah. Dengan memiliki makanan sampah seperti keripik, kerupuk, permen – Anda juga haru menyeimbangkan anak-anak Anda untuk makan lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian, dan produk susu.
12. Berikan mereka menikmati makanan sampah saat berkunjung.
Tidak mengapa untuk memperbolehkan anak menerima permen, cokelat, dan makanan sejenisnya jika mereka berkunjung ke rumah saudara atau ketika kta sedang berlibur. Begitu pula dengan restoran cepat saji. Namun, usahakan tidak lebih dari sebulan dua kali.
13. Bersenang-senang.
Semakin kreatif Anda membuat makanan, semakin banyak yang anak-anak makan. Buatlah wajah senyum di atas nasi dan sup atau berikan nama lucu pada makanan baru.
14. Jadilah teladan.
Jika Anda terus-menerus memiliki kebiasaan makan yang tidak menentu, anak-anak Anda akan tumbuh berpikir bahwa perilaku semacam ini adalah normal. Jujurlah dengan diri sendiri tentang jenis pesan makanan Anda mengirim. Percayalah, tubuh Anda untuk memberitahu Anda ketika Anda lapar dan ketika penuh, dan anak-anak Anda akan belajar untuk melakukan hal yang sama.
15. Sesuaikan sikap Anda.
Sadarilah bahwa apa yang anak-anak Anda makan dari waktu ke waktu adalah makanan yang penting. Ijinkan mereka menikmati keripik ketika ke bioskop atau makan es krim sebagai kesenangan nyata hidup. Selama Anda menyeimbangkan kali ini dengan pilihan makanan yang cerdas dan aktivitas fisik yang baik, anak-anak Anda akan baik-baik saja.
16. Hindari menempatkan pembatasan pada makanan.
Membatasi makanan meningkatkan risiko seperti anoreksia atau bulimia di kemudian hari. Hal ini juga dapat memiliki efek negatif pada pertumbuhan dan perkembangan. Alih-alih melarang makanan, mengobrollah tentang semua makanan sehat, pilihan gizi untuk mendorong keluarga Anda untuk memilih buah-buahan, sayuran, biji-bijian, daging tanpa lemak, dan susu rendah lemak, sambil menghindari makanan instan yang berkualitas rendah.
17. Pamerkan makanan sehat
Anak-anak akan makan apa yang tersedia. Seimpanlah buah dalam mangkuk di meja, jangan dikuburkan di bagian rak lemari es Anda. Ingat, anak Anda hanya dapat memilih makanan yang Anda pamerkan. Dengan begini, Anda tidak perlu susah-susah berteriak.
18. Jangan labeli makanan sebagai makanan “baik” atau “buruk.”
Edukasi anak Anda tentang nutrisi sedini mungkin. Biarkan anak Anda tahu bahwa protein tanpa lemak seperti ayam kampung dan kalsium dalam produk susu memberi mereka kekuatan untuk olahraga. Antioksidan dalam buah-buahan dan sayuran menambah kilau pada kulit dan rambut. Dan makan sarapan yang sehat dapat membantu mereka tetap fokus di kelas.
19. Pujilah pilihan yang sehat
Buat anak-anak Anda tersenyum bangga atas pujian yang Anda berikan ketika mereka memilih makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, atau susu rendah lemak. Ciptakan pengalaman makanan positif dapat mengurangi kecenderungan pilih-pilih makanan. Penelitian telah menunjukkan bahwa anak yang dihargai (dengan diberikan stiker) karena berani mencoba satu gigitan makanan sehat membuat mereka mau mencobanya lagi. Mereka juga lebih mungkin untuk menilai makanan positif di masa depan.
20. Tegakkan aturan “segigit aja”
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa anak-anak yang awalnya menolak makanan, akhirnya menerima setelah menggigit makanan itu setidaknya 8-10 kali. Banyak orang tua yang sukses menerapkan aturan “segigit aja” yang membuat anak mencoba setidaknya satu teguk minuman atau satu suap makanan yang awalnya mereka tolak. Setelah terbiasa, makanan itu akan menjadi lebih akrab bagi mereka.
