Tahukah Bunda, tingkat obesitas di Jepang ternyata sangat rendah. Yaitu berkisar 3,5 persen saja. Orang di negara tersebut memang dikenal selalu mengutamakan kesehatan. Tingkat obesitas yang rendah pun cukup beralasan mengingat orang-orang Jepang cenderung mengonsumsi makanan yang mengandung sedikit lemak namun bergizi seperti ikan, biji-bijian, hewan laut, sayuran segar, dan tofu.
Efek dari pola makan yang sehat sedari dini pun membuat angka harapan hidup di negeri matahari terbit terbilang tinggi yakni mencapai usia 92 tahun. Nah, ternyata ini lho pola makan orang Jepang yang dapat Bunda tiru dalam menyusun pola makan keluarga sehari-hari.
Mereka Selalu Menyusun Pola Makan Sehat Keluarga
Orang Jepang mengonsumsi makanan menyehatkan yang menyajikan sumber nabati seperti buah, sayuran, dan kacang-kacangan. Mereka terbiasa memperbanyak makanan laut dan mengonsumsi sedikit garam dan gula.
Bahkan menurut data yang dirilis National Marine Fisheries Service, konsumsi ikan masyarakat Jepang masuk dalam 6 besar dunia yaitu sebanyak 55,7 kg per kapita per tahunnya. Tak heran jika orang Jepang sehat dan panjang umur. Rahasia lain yang menarik yaitu mereka lebih memilih mengonsumsi banyak nasi dibanding roti atau pasta. Untuk hal yang satu ini alasannya jelas, nasi lebih mengenyangkan sehingga bisa menggantikan makanan lain yang kurang sehat.
Makan Merupakan Bentuk Perayaan di Keluarga
Anak-anak di Jepang tak hanya sehat secara fisik, orangtuanya pun mengupayakan agar mereka tetap bahagia. Contoh kecilnya, di Jepang para orangtua sangat sadar tentang pentingnya momen makan bersama anak sekalipun di waktu yang begitu sibuk.
“Perlihatkan pada anak bahwa Anda menikmati waktu makan, tunjukkan bahwa makanan yang anda makan rasanya lezat. Sesibuk apapun, luangkan waktu untuk makan bersama setidaknya sekali sehari,” ungkap Tomomi Takahashi seorang nutrisionis dari Kaji Sakura Nursery School, Hokkaido.
Tomomi menambahkan bahwa menjadikan waktu makan sebagai perayaan secara tak langsung turut mengajarkan pola makan sehat pada anak serta menjalin hubungan erat antara anak dan orangtua.
Tak Usah Larang si Kecil untuk Mencoba Makanan Baru
Saat selera makan si kecil berubah dari waktu ke waktu maka hal itu wajar, Bun. Sudah seharusnya pula orangtua dapat menjadi panutan untuk si kecil termasuk dalam urusan mengenalkan makanan sehat. Untuk itu, tak usah ragu mengenalkan beragam jenis makanan pada anak.
Biarkan anak mencoba makanan baru tanpa tekanan ya Bun. Kalau si kecil terbiasa bereksplorasi dengan menu baru, ia akan memiliki referensi yang lebih beragam tentang makanan yang disukainya.
Coba Sesekali Sesuaikan Porsi Makan si Kecil Ala Orang Jepang
Ini juga menjadi rahasia mengapa anak Jepang tumbuh menjadi anak yang bahagia dan paling sehat di dunia. Orang Jepang menyajikan makanan dalam piring berukuran kecil.
Jennifer Orlet Fisher, PhD, direktur the Temple University Center for Obesity Research and Education menjelaskan jika anak terbiasa makan dalam porsi kecil maka mereka akan terbiasa untuk tidak makan berlebihan. Ada prinsip orang Jepang yaitu Hara Hachi Bu menjadi trik orang Jepang saat makan. Prinsip ini mengajarkan untuk makan hanya 80% atau tidak sampai sepenuhnya kekenyangan. Ahli menuturkan, tubuh membutuhkan waktu 20 menit untuk mengirim sinyal pada otak bahwa perut sudah kenyang.
Jangan Lupa Melibatkan keluarga
Agar tak monoton, tak ada salahnya Bunda mengenalkan kebiasaan sehat pada anak dengan cara yang menyenangkan. Ini yang selalu dilakukan orangtua Jepang: mengajak anak untuk menyiapkan menu makan yang enak, praktis dan lezat.
Studi yang dipublikasikan dalam Journal Appetite pada Agustus 2014 menjelaskan, melibatkan anak dalam menyiapkan makanan sehat akan membuat anak perlahan mencintai gaya hidup sehat.
Nah Bun, siap menerapka
