[nextpage title=”awal” ]
Memiliki rasa ingin tahu yang besar adalah sebuah anugerah yang diberikan Tuhan. Jika seseorang mampu mengarahkan rasa ingin tahu kepada hal-hal yang positif, sifat tersebut akan menjadi keuntungan bagi kita. Namun sebaliknya, jika rasa ingin tahu tersebut digunakan untuk hal-hal yang negatif sifat tersebut bisa menjadi bumerang untuk kita.
Rasa keingintahuan akan sesuatu hal, jadi motivator yang kuat. Mampu membangun mental dan emosi, serta mendorong seseorang mau belajar dan maju. Nah sebagai orangtua, hal ini jelas jadi tugas kita bersama. Sebab menjaga agar rasa tersebut terus tumbuh didalam dirinya, kita butuh beberapa cara untuk menstimulasinya.
Dan Berikut Caranya :
[/nextpage][nextpage title=”1″ ]
Tak Seperti Sedang Memberinya Arahan, Bunda Boleh Memulainya dengan Pertanyaan
Seorang Ilmuwan kognitif Daniel Willingham, dalam bukunya yang berjudul Why Don’t Student Like School?, memberi gambaran bahwa banyak tenaga pengajar yang masih terfokus pada jawaban. Sehingga kadang kala, hal ini berefek pada keinginan seorang anak dalam hal menggali rasa penasaran. Dengan kata lain, ada patokan yang sudah ia bayangkan jika tidak tahu ya tinggal tanya saja.
Sekilas ini memang baik, sebab biar bagaimanapun suatu saat ada hal-hal yang memang tidak dikuasinya harus ditanya pada sang ahli. Namun fakta lain yang akan kita jumpai adalah, sang anak akan kehilangan gairah untuk mencari hal-hal baru yang sekiranya belum diketahuinya.
Dengan kata lain, tidak mencurahkan cukup waktu untuk mengembangkan pertanyaan. Misalnya, jika si kecil bertanya, “Mengapa air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang tinggi, Bun?” Bunda boleh menjawab, “Bagaimana menurutmu jika air mengalir dari tempat renda ke tempat tinggi?” Jawaban-jawaban seperti ini akan memancingnya untuk berpikir, tapi diakhir sesi tanya jawab tersebut bunda juga harus menjelaskan alasan yang memang benar. Jangan biarkan ia berspekulasi sendiri, dengan pengetahuan yang mungkin belum tentu benar.
[/nextpage][nextpage title=”3″ ]
Untuk Menarik dan Menumbuhkan Rasa Penasarannya, Buatlah Pancingan Lewat Berbagai Pernyataan
Coba bunda perhatikan, bagaimana ia langsung penasaran untuk membuka dan membongkar ulang mainana yang baru dimilikinya? awalnya mungkin ia tak menganggap itu penting dilakukan. Namun karena sudah merasa benda tersebut adalah miliknya, ada keinginan yang lahir untuk tahu lebih dalma.
Bahkan, George Loewenstein seorang profesor yang juga psikolog dari Amerika, dalam mahkalahnya mencatat bahwa rasa igin tahu membutuhkan beberapa pengetahuan awal. Anak biasanya tidak penasaran dengan sesuatu yang tidak diketahuinya. Tapi begitu ia tahu sedikit, keingintahuannya justru terusik dan ia ingin belajar lebih banyak.
Masih dari penelitian yang sama, George menyatakan bahwa keingintahuan meningkat seiring dengan pengetahuan, semakin sang anak tahu, semakin ia ingin tahu. Untuk memulai proses ini George menyarankan bunda sebagai orang tua untuk memberi “sedikit” informasi menarik yang tidak lengkap untuk memancing rasa penasaran si kecil.
[/nextpage][nextpage title=”4″ ]
Demi Meransang Rasa Ingin Tahunya Lebih dalam, Kita Boleh Mengajak Berdiskusi Tentang Berbagai Hal
Masa tumbuh kembangnya, akan dipenuhi dengan berbagai macam rasa ingin tahu akan banyak hal. Maka bunda jangan heran, jika nanti tiba-tiba ia akan bertanya sesuatu yang kadang kita sendiri tak pernah memikirkannya. Tak boleh kesal, meski kadang ada rasa jengkel atas banyaknya pertanyaan. Fase ini memang mengharuskan kita lebih sabar dan bijak dalam menanggapi semua hal yang ingin ia tanyakan.
Demi membangun timbal balik dalam hal merespon pertanyaan-pertanyaan darinya, tak ada salahnya jika bunda membuat sebuah lingkaran komunikasi yang justru melibatkan ia untuk berdiskusi. Ia boleh bertanya, tapi juga harus siap di tanya.
Misalnya ia akan bertanya “Bunda, kenapa suka marah-marah? kakak kan cuma main?, cobalah untuk menjawab memberi penyataan yang memang menjadi alasan sebenarnya bahwa bunda sebenarnya tidak marah jika ia sedang beramain, hanya saja ada waktu yang memang boleh dipakai untuk bermain dan untuk istirahat atau belajar. Misalnya dengan “Bunda nggak marah kok kalau kakak mau main, tapi bunda akan lebih senang lagi kalau kakak tidur siang dulu”
Obrolan-obrolan ringan seperti itu akan mengajaknya untuk menumbuhkan rasa ingin tahu lebih dalam, sehingga dengan begitu ia akan bertanya lagi “memangnya kenapa bundanya merasa senang jika ia tidur siang?” atau “kenapa harus tidur siang?” dan berbagai pertanyaan lainnnya.
Untuk terus memicu semangat bunda dalam hal memberinya pemahaman, beberapa manfaat dari rasa ingin tahu anak ini mungkin bisa jadi sumber semangat. Sebab meskipun kadang lelah karena harus menjawab berbagai macam pertanyaannya, semua orangtua pasti bangga jika kelak anaknya akan tumbuh cerdas dan bijak. Lalu apa saja manfaatnya?
[/nextpage][nextpage title=”5″ ]
Tumbuh Jadi Pribadi dan Sosok yang Lebih Aktif
Seorang anak yang memilki rasa ingin tahu yang besar akan lebih aktif, mereka akan terus bertanya atau berusaha mencari jawaban atas pertanyaannya sampai ia benar-benar puas dengan jawaban tersebut. Dengan keaktifannya tersebut, ia mampu mencairkan suasana yang tegang sehingga proses interaksi menjadi lebih menarik lagi.
[/nextpage][nextpage title=”6″ ]
Memberinya Penambahan Wawasan Akan Berbagai Macam Ilmu Pengetahhuan
Dari rasa rasa ingin tahunya yang besar akan berbagai hal, secara tidak langsung berbagai macam informasi dan ilmu yang didapatkannya juga akan lebih banyak lagi. Sang anak akan lebih menghargai ilmu yang telah mereka dapatkan dan mengingatnya sebaik mungkin.
Mereka juga adalah teman berbicara yang baik karena mereka memiliki wawasan yang luas dan mampu membahas apapun walaupun hanya sekadar tahu dan tidak terlalu mendetail, jadi bunda tak perlu heran meski kelak belum terlalu dewasa dalam segi usia ia akan tumbuh jadi teman diskusi yang menyenangkan dan tak membosankan.
[/nextpage][nextpage title=”7″ ]
Ia Memahami Setiap Cara Orang Berkomunikasi, Maka Tak Heran Jika Ia Akan Tumbuh Menjadi Pendengar yang Baik
Sosok anak dengan rasa ingin tahu yang tinggi, adalah seorang pendengar yang baik. Rasa keingintahuan yang dimilikinya membuatnya belajar bahwa mendengar jauh lebih menyenangkan daripada banyak berbicara. Disela-sela obrolan dan pembicaraan yang sedang berlangsung, akan ada beberapa pertanyaan yang secara spontan ia sampaikan. Demi menjawab rasa keingintahuannya.
Ia akan memberikan waktu sebanyak apapun, tanpa merasa bosan untuk mendengarkan sembari menunggu informasi yang memang mungkin ia butuhkan
[/nextpage].[nextpage title=”8″ ]
Banyaknya Rasa Ingin Tahu yang Juga Ia Miliki, Memberinya Banyak Pengalaman Menarik yang Patut Untuk Dibanggakan
Pengalaman adalah guru yang terbai, dan kalimat ini akan selalu dipakai oleh semua orang karena memang begitulah faktanya. Tidak hanya ilmu yang mereka dapatkan tetapi juga pengalaman. Seperti yang kita ketahui bahwa seseorang dengan sifat seperti ini akan tertantang untuk melakukan hal-hal yang belum pernah dia lakukan sebelumnya. Mereka penasaran akan hal tersebut yang dikarenakan rasa ingin tahunya yang besar
Jadi bunda tak perlu khawatir meski kadang rasa ingin tahunya terlihat berlebihan, banyaknya pengalamanan membuatnya paham tentang bagaimana langkah yang akan ia jalankan.
[/nextpage]
