Parenting

Anak bukanlah orang tua dalam versi kecil, berikan mereka kesempatan maka anak-anak akan berikan kejutan lebih baik dari yang kita bayangkan

Seseorang bisa meraih kesuksesan dengan berbagai cara yang tentu besar kemungkinan cara-cara tersebut tidak mudah dilalui, pasti penuh tantangan, ada hambatan, dan beragam ujian yang berhasil dilewati. Berdasarkan pengalaman hidup yang begitu panjang akhirnya seseorang bisa menarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan kesuksesan dan kesejahteraan ada tipsnya misalnya harus berdisiplin diri, hemat, gigih, bijaksana, dan lain sebagainya. Pandangan hidup tersebut kadang mempengaruhi kita sebagai orang tua dalam mendidik anak.

Anak-anak adalah peniru ulung, segala yang dilakukannya adalah hasil meniru perilaku orang terdekat. Sebagai orang tua yang merasa sudah banyak pengalaman terlebih mereka yang sukses menjalani kehidupan pasti merasa bahwa dirinyalah yang paling baik dan patut dicontoh oleh anak-anaknya. Berbagai cara dilakukan agar anak-anak bisa belajar disiplin, hemat, gigih, dengan harapan bisa sukses seperti dirinya. Tak jarang orang tua menerapkan aturan yang ketat pada anak-anaknya bahkan bisa jadi sampai anak terkekang oleh aturan tersebut dan kehilangan kesempatan untuk mengekspresikan diri.

Mungkin orang tua lupa bahwa anak-anak adalah makhluk unik yang dititipkan Tuhan untuknya. Makhluk unik yang punya kepribadian, minat, sifat, dan pikiran berbeda antara satu dan lainnya termasuk bisa jadi berbeda pula dengan orang tuanya. Belum lagi perubahan zaman, kebiasaan, kemajuan ilmu dan teknologi bisa mempengaruhi cara hidup seseorang. Orang tua tidak bisa begitu saja menurunkan cara mendidik tetuanya dahulu kepada anak-anaknya tanpa mengikuti perkembangan zaman yang ada. Apakah harus mempertahankan tradisi zaman dahulu yang ternyata tidak dibenarkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan berdasarkan penelitian masa kini? Tidak selamanya kebiasaan berdasarkan pengalaman layak untuk dipertahankan. Orang tua harus banyak belajar bagaimana caranya menjalankan peran bagi anak-anak mereka, selalu mengupdate pengetahuan agar bisa mengimbangi perkembangan buah hati. Tidak hanya untuk saat ini, tetapi seumur hidup agar dapat menemani anak-anak tumbuh dan berkembang dengan cara yang paling sesuai.

Orang tua bisa saja mempengaruhi anak, memberikan pandangan, bahkan menularkan kebiasaan baik yang sering dilakukan sejak dulu pun sah sah saja. Hal yang perlu diingat adalah anak-anak bukan kita, mereka adalah individu baru yang perlu dibimbing, diarahkan, diberi contoh, diajak sharing tentang cara pandang dalam menilai sesuatu.  Rasanya tidak adil jika memaksa mereka untuk jadi seperti orang tuanya. Mereka punya hak untuk menilai, memilih, mengungkapkan perasaan dan pendapatnya. Kadang orang tua tidak mengharagai itu semua, mengganggap bahwa buah hati kita selamanya adalah anak-anak yang tidak lebih tahu dan tidak lebih pintar dibanding orang tuanya.

Menjadikan anak seakan akan fotokopian orang tua hanya akan membatasi ruang gerak mereka. Bisa saja sebenarnya si anak punya potensi melejit di bidang lain yang berbeda dengan orang tuanya, yang bahkan mungkin orang tua tidak punya pengetahuan tentang hal itu. Sayang sekali jika hal ini terjadi hanya karena orang tua menganggap menjadi seperti dirinya adalah yang terbaik. Tugas orang tua bukan mencetak anak-anak seperti dirinya dalam versi kecil tetapi membimbing agar mereka bisa mendapatkan pilihan yang paling tepat untuk hidupnya dengan cara yang paling sesuai bagi pribadi masing-masing anak.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top