Menanamkan kejujuran sangatlah penting untuk dilakukan sedari dini sehingga problem anak balita yang mulai berbohong dan solusinya bisa menjadi referensi. Anak yang sering berbohong jika tidak dididik dengan baik khawatir nanti akan terbawa hingga mereka dewasa kelak.
Anak berbohong pada usia ini adalah takut dihukum
Sebenarnya, anak usia balita belum terlalu mengerti bahwa berbohong adalah sesuatu yang salah. Selain itu, ia belum bisa membedakan secara tegas antara imajinasi dan kenyataan.
Daya imajinasinya masih berubah-ubah dan mereka masih tidak tahu batasan antara apa yang diinginkan dan apa yang benar-benar bisa dimiliki.
Alasan lain berbohong pada usia ini adalah takut dihukum. Daripada disalahkan, ia memilih mengatakan, “Si Adit yang menjatuhkan gelas” atau “Rika yang mukul duluan” (padahal, nyatanya, keduanya tidak menyebabkan hal tersebut).
Tips dan Solusi Problem Anak Balita yang Mulai Berbohong dan Solusinya
Jika anak sudah menunjukkan mulai berbohong, maka sebaiknya segera sadari hal tersebut dan cari tahu bagaimana cara mengatasinya. Untuk anak usia balita, mereka berbohong mungkin sebenarnya memang karena belum bisa membedakan antara kebohongan dan kebenaran.
Untuk mengatasinya, coba lakukan hal – hal berikut ini :
1. Beri penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami tentang konsekuensi dari berbohong
Ketika anak sudah bisa memahami perbedaan antara berkata bohong dan mengatakan yang sejujurnya, maka hal tersebut akan terbawa hingga mereka dewasa kelak. Sebagai orang tua, orang tua harus memberi penjelasan dengan bahasa yang mudah dipahami tentang konsekuensi dari berbohong.
Ajarkan anak untuk selalu berkata jujur dengan penuh kasih sayang agar mereka mau menurut tanpa harus dipaksa. Berkata dengan jujur dan sesuai kenyataan juga menjadi salah satu keterampilan sosial penting yang wajib dipelajari oleh setiap anak terutama saat mereka masih di masa-masa golden age.
2. Orang tua harus mencontohkan dengan baik tentang pentingnya bersikap jujur
Orang tua adalah orang terdekat yang dikenal oleh anak-anak sehingga secara otomatis panutan utama mereka adalah orang tua sendiri. Oleh karena itu, orang tua harus mencontohkan dengan baik tentang pentingnya bersikap jujur dan mengatakan yang sebenarnya setiap hari sepanjang waktu.
Contohnya seperti tidak boleh menyalahkan orang lain ketika bersalah, tidak boleh berbohong tentang usia ketika naik transportasi umum atau membeli tiket bermain. Secara tidak langsung, jika anak-anak melihatnya maka bukan tidak mungkin mereka akan menirunya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Jangan panggil anak pembohong, cap pembohong akan terus melekat dalam benak mereka
Meskipun orang tua tahu bahwa anak sedang berkata tidak jujur, jangan sampai mereka dilabeli sebagai pembohong. Karena jika hal tersebut dilakukan, maka kata-kata dan cap pembohong tersebut akan terus melekat dalam benak mereka dan bisa menimbulkan trauma tersendiri.
Dalam hal ini, mereka akan memorang tuang dirinya sebagai pembohong sehingga perilakukanya pun akan seperti kata yang dicapkan kepadanya. Kelak akan akan menjadi tidak percaya diri, anti sosial, dan bisa dengan mudah berkata tidak jujur kepada saja yang mana tentu saja akan menimbulkan dampak negatif.
4. Hargai kejujuran anak dan beri pengakuan, ini akan mendorong mereka untuk terus berperilaku jujur
Beri pujian dan apresiasi kepada anak ketika mereka berkata dengan jujur dan tidak berbohong. Sehingga mereka akan menyadari konsekuensi kebaikan ketika mengatakan sesuatu penuh kejujuran. Hal ini juga akan mendorong mereka untuk terus berperilaku jujur hingga kelak dewasa.
Pujian yang diberikan bisa berupa kata-kata seperti, “Terima kasih ya Nak sudah bersikap dewasa, mama papa bangga sekali.” Anak akan merasa senang ketika mendapat pujian seperti itu dan bukan tidak mungkin ketika dewasa nanti kejujuran akan tertanam sebagai hal yang positif dalam dirinya.
5. Anak adalah peniru, orang tua harus mencontohkan yang baik pula
Sebagai teladan yang baik tentu orang tua harus mencontohkan yang baik pula. Bagaimanapun juga anak akan mengamati dan meniru apa yang terjadi di sekitarnya. Sehingga jangan sampai menunjukkan gelagat seperti berbohong atau menjadikan kambing hitam benda lain ketika terjadi sesuatu.
Contohnya, saat anak terjatuh yang disalahkan justru lantainya. Ini akan mengajarkan anak untuk mencari kesalahan orang lain dan berkata bohong. Ketika orang tua sedang pergi atau melakukan sesuatu sampaikan dengan jujur dan beri pengertian tanpa harus berkata bohong atau tidak jujur.
6. Beri Peringatan Kepada Anak untuk memperbaiki kesalahannya
Sudah seharusnya anak diajarkan tentang konsekuensi sejak dini termasuk konsekuensi dari berkata bohong. orang tua bisa memberikan peringatan atau kesempatan kepada anak untuk memperbaiki kesalahannya. Artinya anak sadar jika itu salah dan tidak akan mengulanginya lagi suatu hari nanti.
Sehingga sangat tidak dianjurkan untuk memarahi anak. Lebih baik minta mereka untuk berkata dengan jujur tentang apa yang sebenarnya terjadi. Jika perlu beri hukuman tertentu seperti membersihkan kamar mandi, uang jajan berkurang, dan lainnya asal tidak main fisik.
7. Orang tua harus bisa bedakan alasan untuk berbohong
Anak bisa saja membuat alasan tertentu demi menutupi kebohongannya sehingga sebagai orang tua orang tua harus bisa membedakannya dengan baik. Dengan demikian orang tua pun akan terbantu untuk membuat rencana tentang bagaimana menangani anak yang mulai berkata tidak jujur kepada orang lain.
Contohnya anak-anak yang berbohong ketika melakukan kesalahan. Demi menutupi kesalahannya tersebut maka mereka mencari alasan tertentu yang otomatis bukan kejujuran yang diberikan. orang tua bisa bertanya secara baik-baik, “Apakah hal tersebut benar-benar yang terjadi, Nak?”
8. Minta Bantuan Profesional
Jika tidak tahu lagi harus bagaimana mengatasi anak berbohong, maka orang tua bisa meminta bantuan kepada profesional atau ahli psikolog anak. Jangan sampai kebiasaan anak yang suka berbohong diiarkan terus menerus karena hal tersebut justru akan menyebabkann masalah di masa depannya kelak.
Sebelum semuanya terlambat, akan lebih baik jika mengatasinya di awal meskipun sedikit repot. Karena apa yang tertanam sejak kecil dalam diri anak biasanya akan terbawa hingga mereka dewasa kelak. Jadi dari pada repot nanti dan anak-anak semakin sulit diatur, maka lebih baik segera diatasi sekarang.
Problem anak balita yang mulai berbohong dan solusinya di atas sangat diperlukan oleh para orang tua yang mendapati anak-anaknya mulai menunjukkan gelagat tidak jujur. Mendidik anak balita memang tidak mudah, namun ingatlah selalu bahwa di masa golden age ini orang tua membentuk karakter mereka.
