Anak Bunda suka berteriak? Apalagi di depan orang banyak? Satu hal penting bagi orangtua, jangan marahi ia, saat berteriak. Bukannya reda, teriakannya akan semakin menjadi malah tambah kencang.
Satu hal yang Bunda perlu cari tahu, pasti ada penyebabnya kenapa anak selalu berteriak. Setelah mengetahui penyebabnya, Orangtua pasti akan mudah menenangkan dan mengajarkan anak cara mengatasi amarahnya.
Problem anak balita suka berteriak dan solusinya memang sangat penting untuk dipahami agar para orangtua tahu cara menangani anak yang berteriak khususnya di depan umum. Yuk simak penyebab dan solusi untuk anak yang suka berteriak:
Inilah Penyebab Anak Balita Suka Berteriak yang Harus Orangtua Ketahui
Ada banyak faktor penyebab yang membuat anak menjadi suka berteriak tanpa malu di depan banyak orang. Pada dasarnya itu adalah salah satu cara mereka untuk mengekspresikan emosinya. Karena kesulitan mengungkapkan melalui kata, maka mereka pun akhirnya berteriak.
1. Anak Berteriak Karena Ingin Mendapatkan Perhatian
Salah satu faktor penyebab anak suka berteriak di depan orang banyak adalah karena ingin mendapatkan perhatian. Cara ini juga sering mereka pakai sebagai senjata untuk memperoleh apa yang diinginkannya ketika dilarang oleh orangtuanya sendiri.
Sehingga orangtua terhindar dari rasa malu, akhirnya luluh juga dan segera mengabulkan apa yang menjadi keinginan anaknya. Namun, jika hal ini terus dibiarkan setiap hari maka mereka akan mengandalkan cara berteriak untuk menjadi senjata ketika merengek meminta sesuatu.
2. Anak Meluapkan Emosi dengan Cara Berteriak
Anak-anak juga perlu untuk meluapkan emosi dan perasaannya, salah satunya adalah dengan cara berteriak. Terlebih lagi untuk balita usia 1 – 2 tahun yang notabene kosakatanya masih sangat terbatas. Sehingga mereka mengandalkan menangis atau berteriak untuk mengungkapkan emosi di dalam dirinya.
Sementara itu, orang dewasa terkadang tidak mengerti dengan keinginan anak karena tidak paham dengan kosakata yang mereka ucapkan. Karena tak kunjung dituruti, akhirnya anak-anak pun berteriak agar orang tuanya mau mengabulkan keinginan sang anak.
3. Anak Berteriak Karena Lingkungan di Sekitar Bising
Anak juga bisa terganggu ketika lingkungan di sekitarnya bisnis sehingga memicu mereka untuk berteriak. Mereka terpaksa berkomunikasi dengan cara tersebut karena ingin menyamakan volume suara tinggi yang ada di sekitarnya.
Oleh karena itu, penting sekali untuk mengetahui karakter anak dan menjauhkan dari kebisingan ketika mereka menginginkan sesuatu. Sehingga nantinya bisa lebih paham bagaimana cara menghadapi anak yang berteriak di sekitar lingkungan yang bising.
4. Anak Itu Peniru Ulung, Dia Berteriak Karena Meniru Orang di Sekitarnya
Apa yang dilakukan oleh sang anak dengan berteriak-teriak bisa jadi mereka sebenarnya sedang meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Karena bagaimanapun juga usia anak balita adalah usia yang sedang senang-senangnya meniru. Mereka dengan mudah menyerap apa yang terjadi di sekitarnya.
Pengaruh lingkungan sekitar yang senang berteriak seperti orang tua yang bertengkar atau marah-marah juga akan mempengaruhi kebiasaan anak. Mereka bukan tidak mungkin akan meniru dan melakukan hal yang sama saat keinginannya tidak dikabulkan.
Tips Mengatasi Anak Balita yang Suka Berteriak

Sebagian orangtua mungkin ada yang reflek dan dengan spontan langsung memarahi anaknya ketika mereka berteriak. Karena terkadang anak langsung berteriak kencang karena ingin menyampaikan sesuatu namun tidak bisa karena terbatas kosa kata yang mereka kuasai. Berikut ini beberapa tipsnya:
1. Beri Anak Kesibukan Agar Mereka Lupa Apa yang Menyebabkan Mereka Marah
Agar anak-anak berhenti berteriak, Bunda bisa memberikan mereka kesibukan agar lupa dengan apa yang menyebabkan mereka marah. Contohnya seperti memberikan mainan, mengajak anak menggambar, mewarnai, atau aktivitas seru dan menarik lainnya.
Jika di tempat umum, misalnya saat berbelanja maka Bunda bisa membuat anak fokus dengan kegiatan untuk mencari barang yang akan dibeli dibandingkan membiarkan mereka berteriak. Usahakan untuk tidak langsung mengikuti keinginannya dan ajak beraktivitas dengan mencari barang tertentu.
2. Ini Penting Dilakukan Oleh Orangtua : Pahami Perasaan Anak
Pada dasarnya, anak berteriak karena ingin mencari perhatian atau meluapkan emosinya. Sebagai orang tua, tentu kita harus memahami perasaan mereka. Tanyakan pada diri sendiri apakah selama ini sudah cukup memberikan perhatian untuk anak. Ajak mereka ngobrol dan berdiskusi.
Contohnya, ketika anak tiba-tiba berteriak di keramaian, mungkin karena mereka merasa penat, sesak, dan pusing karena ingin segera keluar dari tempat tersebut. Jika anak tidak ada kegiatan kemudian berteriak, bisa jadi karena bosan sehingga beri mereka aktivitas baru.
3. Pastikan Kebutuhan Anak Terpenuhi Sebelum Keluar Rumah
Sebisa mungkin jangan mengajak anak saat mereka dalam keadaan perut kosong, kurang tidur, dan sedang menahan buang air. Karena kondisi tersebut akan membuat mereka tidak nyaman sehingga spontan anak-anak akan berteriak. Oleh karena itu, penting sekali untuk memahami kebutuhan anak.
Penuhi terlebih dahulu kebutuhan anak seperti makan dan minum sebelum mengajak ke luar rumah. Jika masih dalam keadaan mengantuk maka jangan terlalu dipaksakan karena khawatir mereka akan rewel saat dalam perjalanan. Jika terpaksa harus mengajak keluar maka bawa bekal yang cukup.
4. Menghadapi Anak Berteriak, Jangan Langsung Dimarahi
Memarahi anak yang berteriak ibarat menyiram api dengan bensin artinya sia-sia jika ingin mendiamkan anak dalam kondisi seperti itu dengan marah-marah. Tak bisa dipungkiri bahwa berteriak adalah ungkapan emosi yang negatif wujud dari luapan emosi dalam diri anak-anak.
Oleh karena itu, Bunda juga harus banyak bersabar dan jangan mudah emosi saat menghadapi anak yang berteriak. Tarik nafas dalam-dalam dan tegur anak baik-baik. Tenangkan mereka agar berhenti berteriak dan tanyakan apa yang menjadi keinginannya.
Terkadang memang tidak mudah untuk menghadapi anak yang berteriak dan harus banyak-banyak bersabar. Itulah tantangan menjadi orang tua dan bagaimanapun juga harus mampu untuk mengatasi problem tersebut tanpa membuat trauma sang anak.
Problem anak balita suka berteriak dan solusinya bisa Anda coba saat menghadapi kondisi tersebut. Namun, pastikan untuk memahami lebih dalam tentang perasaan sang anak agar bisa memberikan perlakuan yang tepat.
