Memberikan masa kecil yang bahagia sangat penting, agar anak nanti bisa tumbuh jadi orang sukses dan tidak gampang stres. Sebagai orangtua, kita bisa melakukan sejumlah cara untuk mendidik anak agar bisa jadi anak yang bahagia.
Meski pada kenyataannya masih ada anak tidak bahagia seperti suka marah-marah, tantrum dan yang lainnya. Ada kalanya orang tua sendiri tidak tahu bahwa si kecil bahagia atau tidak. Maka, untuk memastikan anak bahagia, inilah yang harus Ayah dan Bunda ketahui terlebih dahulu.
Ketahui Apa Saja Tanda-tanda Anak Bahagia yang Bisa Bunda Amati dari Tumbuh Kembangnya
Kebahagiaan merupakan perasaan senang, puas, gembira diikuti emosi positif membuat hidupnya lebih nyaman, tenang dan damai. Masa kanak-kanak yang bahagia memudahkan si kecil mengatur hidupnya menjadi lebih baik. Tanda-tanda si kecil bahagia bisa dilihat pada poin berikut:
1. Jauh dari Suasana Hati yang Marah-marah, Anak Selalu Terlihat Puas dengan Apa yang Dimilikinya
Anak yang bahagia merasa puas dan cukup pada semua miliknya mulai dari baju, mainan, buku dan yang lainnya. Si kecil tidak meminta sesuatu secara berlebihan agar tidak membuat orang tua kewalahan. Dia juga tidak ingin barang yang dimiliki orang lain.
Kondisi ini memang dimiliki anak, tetapi tidak semuanya. Apalagi jika melihat mainan temannya lebih canggih dan baru, anak akan meminta orang tua membelikannya. Tetapi, jika si kecil bahagia merasa cukup pada semua mainan yang diberikan orang tuanya tanpa meminta lebih.
2. Bunda Bisa Tahu Ia Bahagia, Karena Si Kecil Jarang Sekali Tantrum
Anak memiliki perasaan bahagia ditandai jarang menampakkan sikap tantrum. Si kecil lebih aktif dan ceria menikmati semua aktivitasnya setiap hari. Bahkan jika temannya meminta sesuatu sambil guling-guling agar cepat dituruti, si kecil bahagia tidak mengikutinya.
Perilaku tantrum biasanya muncul saat keinginan anak tidak dipenuhi orang tuanya. Menangis kencang, menendang pintu, melempar barang, berguling di lantai rumah maupun luar rumah. Hal ini cukup memalukan serta membuat pusing orang tua.
3. Jadi Sosok yang Disenangi Orang Lain, Karena Anak Senang Berbagi
Si kecil bahagia senang berbagi apa saja dengan teman-temannya. Mulai dari mainan hingga makanan dinikmati bersama. Anak juga tidak segan menawarkan makanannya untuk orang tua atau orang lain yang ditemui dengan ramah dan sopan.
Sebaliknya si kecil tidak bahagia sulit sekali memberikan barang atau makanan miliknya kepada orang lain. Pola asuh orang tua dapat mempengaruhi tindakan ini. Karena itu, saling berbagi harus ditanamkan sejak dini pada si kecil.
4. Tidak Membangkang dan Patuh Pada Perkataan Orangtua
Tanda si kecil bahagia tidak memiliki sifat membangkang. Semua perkataan orang tua dipatuhi dengan senang hati. Tentu saja, orang tua jangan memaksakan semua keinginan pada anak. Berikan kebebasan namun tetap ada batasannya.
Anak tidak bahagia sering sekali membangkang bahkan membentak orang tua. Saat ayah atau ibu menasehati, si kecil akan marah. Jika ada salah, dengan cepat meminta maaf. Sifat membangkang juga dapat disebabkan oleh kesalahan pola asuh.
Beberapa Pola Asuh yang Tepat untuk Membuat Anak Bahagia
Banyak cara bisa diterapkan demi kebahagiaan si kecil. Orang tua bertanggung jawab untuk membuat si kecil merasa bahagia selama hari-harinya. Namun, pola asuh yang salah dapat mengakibatkan anak tidak bahagia. Karena itu, langkah berikut yang dapat dilakukan orang tua.
1. Selain Berfungsi Membangun Kedekatan, Mengajak Si Kecil Bermain Juga Membuatnya Jadi Anak Bahagia
Bermain merupakan kegiatan yang sangat disukai si kecil. Semua permainan bisa diajak oleh orang tua atau membiarkan si kecil bermain dengan teman-temannya. Dapat dilakukan di rumah, halaman, taman atau tempat lain khusus untuk bermain.
Bermain meningkatkan kemampuan sosial si kecil, melatih kerja sama tim dan kepercayaan dirinya. Tanpa bergaul dengan teman-teman, ke depannya anak tidak percaya diri bergabung di keramaian. Anak juga merasa bahagia bermain bersama dibandingkan sendirian.
2. Ia Butuh Bersosial dengan Anak Seusianya, Untuk Itu Izinkan Anak Bermain di Luar
Selain itu di dalam rumah, orang tua sebaiknya memberi izin si kecil beraktivitas di luar rumah. Terutama di pagi hari agar tubuhnya tercukupi kebutuhan sinar matahari. Bermain di luar memberi kesempatan pada si kecil untuk memperoleh suasana baru.
Selain itu lebih mudah mendapatkan teman. Suasana hati anak lebih meningkat, aktif dan bahagia. Karakter untuk bersikap empati, berbagi dan beradaptasi dengan suasana baru pun bisa dipelajari secara langsung oleh si kecil.
3. Jangan Sampai Kebablasan, Batasi Anak Menggunakan Perangkat Elektronik
Perangkat elektronik mulai dari televisi, laptop, tablet hingga smartphone sebaiknya dibatasi penggunaannya pada anak agar mereka bahagia. Karena setiap hari berinteraksi dengan perangkat elektronik mengakibatkan anak sulit bersosialisasi.
Akibat di lingkungan luar rumah menyebabkan si kecil sulit mendapat teman. Bermain sendiri tanpa teman mudah merasa bosan. Oleh karena itu, agar anak lebih bahagia jangan biarkan bermain menggunakan media elektronik hingga berjam-jam.
4. Sehat Jasmani Juga Bisa Membuat Anak Bahagia, Maka Ajak si Kecil Olahraga Bersama
Olahraga bersama lebih menyenangkan dan seru dibandingkan sendiri. Meskipun orang tua sibuk, sebaiknya luangkan waktu untuk olahraga bersama di akhir pekan. Melakukan peregangan, berenang, bersepeda dan jogging dapat meningkatkan kebahagiaan.
Kegiatan ini juga bagus untuk kesehatan fisik dan mental anak. Ikatan keluarga semakin kuat dan meninggalkan kenangan bahagia. Boleh juga si kecil berolahraga bersama teman-teman untuk mempererat pertemanan.
5. Ajarkan Anak Bersyukur Atas Segala Hal yang Ia Miliki Dalam Hidupnya
Sebagai orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan karakter si kecil. Karena itu, ajarkan si kecil bersyukur setiap hari. Meskipun ada kalanya terjadi sesuatu hal yang membuatnya sedih seperti mati kucing kesayangan atau hilangnya mainan, tetap ajari anak bersyukur.
Hilang satu nikmat masih ada ribuan nikmat lain, sehingga bukan perbuatan baik bagi orang tidak bersyukur. Orang tua harus memperlihatkan contoh bersyukur supaya si kecil mudah memahaminya. Tanpa contoh teladan, sulit menanam pendidikan karakter pada anak. Itulah hal yang dapat dilakukan orang tua untuk menghasilkan anak bahagia di rumah maupun di luar. Kebahagiaan berhubungan erat dengan emosi, maka peran orang tua melatih anak cerdas secara emosi. Ajak anak menikmati udara luar agar mudah bergaul dengan teman sebaya.
