Sederet produk kecantikan saat ini dibuat dan mengandung banyak Alpha Hyddroxy Acid atau AHA yang memang diklaim bagus untuk kulit, Bun. Secara umum memang zat yang satu ini aman-aman saja untuk diaplikasikan ke kulit wajah. Lantas bagaimana bila ibu hamil juga ikut menggunakannya?
Mengutip dari Baby Center, penggunaan AHA pada masa kehamilan memang belum diteliti. Namun karena pemakaiannya hanya sejumlah kecil yang akan diserap ke dalam kulit, penggunaan bahan tersebut dianggap berisiko rendah ketika digunakan dalam perawatan kulit. Ya Bun, disarankan memang lebih aman bila menggunakan produk tersebut dalam jumlah kecil.
Heidi Waldorf, M.D, dari Mount Sinai School of Medicine di New York mengatakan selama kehamilan sebaiknya ibu hamil menghindari retinoid atau turunan dari vitamin A, seperti retin-A atau renova serta salisilat, termasuk produk yang mengandung asam salisilat (yang juga dikenal sebagai asam beta hidroksi).
Bunda perlu tahu, semua kandungan tersebut justru dapat menyebabkan potensi kerusakan pada bayi Bunda yanng sedang berkembang.
“Sebaiknya para ibu hamil mencari produk yang mengandung asam laktat atau asam glikolat,” ujar Heidi, seperti dikutip dari Parents.
Sementara itu, untuk pemakaian produk perawatan kullit yang lebih aman, Bunda disarankan untuk mencari produk yang berbahan gliserin, asam haluronat atau shea butter yang aman digunakan untuk tubuh selama kehamilan.
Agar lebih aman, penggunaan make up mineral mungkin menjadi pilihan terbaik selama kehamilan dan ketika kulit dapat bereaksi secara tidak terduga. Selain itu, make up mineral juga diketahui tidak mengandung bahan yang dapat mengiritasi kulit seperti pewangi ataupun pengawet.
Ketika hamil, perkembangan janin tentu menjadi hal yang bikin Bunda penasaran. Sudah sebesar apa si kecil dalam kandungan? Kemampuan apa yang sudah dimilikinya? Melihatnya melalui layar saat pemeriksaan USG pun selalu ditunggu-tunggu.
Memasuki trimester kedua, biasanya tubuh sudah beradaptasi lebih baik dengan hadirnya janin. Ketidaknyamanan yang kerap dikeluhkan di trimester pertama semakin jauh berkurang. Mual dan muntah yang umum dirasakan di awal kehamilan pun mulai jarang muncul.
Bisa dibilang trimester kedua adalah saat hamil yang paling nyaman. Tak heran banyak ibu hamil yang melakukan babymoon di masa ini.
Nah, informasi kali ini akan membahas seluk-beluk perkembangan janin pada trimester kedua kehamilan. Penasaran? Yuk, intip penjelasannya berikut ini!
Perkembangan Janin per Minggu di Trimester Kedua
Umumnya kehamilan berlangsung sekitar 40 minggu. Minggu-minggu ini terbagi dalam tiga trimester. Nah, trimester kedua dimulai dari minggu 13 hingga minggu 27 masa kehamilan.
Pada masa ini, janin tumbuh lebih besar dan lebih kuat. Menurut American Pregnancy Association, janin akan mencapai panjang 355,6 milimeter dan bobot lebih dari 907 gram pada akhir trimester kedua.
Fitur wajah janin akan mulai terbentuk di bulan-bulan ini. Bunda pun mulai dapat merasakan pergerakan dalam rahim, seperti saat janin berbalik dan berputar. Selain itu, pada trimester kedua, jenis kelamin janin juga sudah mulai terlihat lebih jelas.
Yuk simak penjelasan selengkapnya mengenai tahap-tahap perkembangan janin di trimester kedua, dari awal hingga akhir.
Minggu ke-13 Kehamilan
Memasuki 13 minggu kehamilan atau 11 minggu setelah pembuahan, janin mulai memproduksi urine dan mengeluarkannya ke dalam cairan amniotik yang mengelilinginya. Janin juga akan menelan sebagian cairan amniotik.
Pada fase ini, kulit janin masih tipis dan transparan, tetapi sudah menunjukkan tanda-tanda menebal. Tulang-tulang yang menjadi kerangka tubuh bayi akan mulai mengeras, terutama tulang panjang dan tempurung kepala.
Minggu ke-14 Kehamilan
Berikutnya, memasuki 14 minggu kehamilan, leher janin akan terbentuk lebih kompleks. Sel darah merah juga terbentuk pada limpa fetus. Jenis kelamin bisa dilihat di minggu ini atau minggu selanjutnya.
Pada minggu 14, panjang bayi bisa mencapai 87 milimeter, mulai dari pucuk kepala hingga pantat. Beratnya diperkirakan mencapai 45 gram.
Minggu ke-15 Kehamilan
Pada 15 minggu kehamilan atau 13 minggu setelah pembuahan, pertumbuhan janin menjadi lebih pesat. Perkembangan tulang berlanjut dan dapat dilihat menggunakan pemindaian ultrasonik. Pola rambut di kulit kepala janin juga mulai terbentuk di minggu ini.
Minggu ke-16 Kehamilan
Masuk ke minggu ke-16, kepala janin mulai terangkat. Matanya pun mulai bergerak secara perlahan. Telinga janin saat ini mendekati posisi akhir. Selain itu, mata janin menjadi sensitif terhadap cahaya walau dalam kondisi tertutup.
Pada masa ini, kulit janin akan terus menebal. Pergerakan lengan saat minggu ke-16 menjadi lebih terkoordinasi dan bisa dicek saat pemeriksaan ultrasonik (USG). Namun, gerakan ini masih terlalu pelan untuk dirasakan oleh sang ibu.
Pada fase minggu ke-16 kehamilan, bobot janin menjadi sekitar 110 gram. Sedangkan panjang dari pucuk kepala hingga pantat mencapai 120 milimeter.
Minggu ke-17 Kehamilan
Minggu ke-17 kehamilan atau minggu ke-15 setelah masa pembuahan merupakan waktu kuku kaki janin berkembang. Selain itu, janin menjadi lebih aktif dalam kantung amniotik. Ia akan lebih sering berbalik dan berguling. Denyut jantungnya memompa sekitar 110 sampai 160 detak per menit.
Minggu ke-18 Kehamilan
Saat masuk ke minggu ke-18 kehamilan atau minggu ke-16 sesudah masa pembuahan, telinga janin mulai membuka di sisi kepala. Janin kemungkinan mulai dapat mendengar suara. Tak hanya itu, janin juga mulai bisa menguap.
Mata janin juga mulai menatap ke depan. Kemudian, sistem pencernaannya sudah mulai bekerja. Panjang janin, mulai ujung kepala hingga pantat, sekitar 140 milimeter dan bobotnya mencapai 200 gram.
Minggu ke-19 Kehamilan
Masuk ke minggu ke-19 kehamilan atau 17 minggu sesudah pembuahan, pertumbuhan janin akan melambat dibanding sebelumnya. Lapisan lengket dan mirip seperti keju, vernix caseosa, mulai membalut tubuh janin.
Kulitnya sangat rapuh dan bisa terkena pengaruh abrasi, pengerasan, dan pecah-pecah akibat paparan cairan amniotik. Saat inilah vernix caseosa menjalankan peran untuk melindungi kulit bayi. Tak hanya itu, apabila janin berjenis kelamin perempuan, rahim dan saluran vagina akan terbentuk.
Minggu ke-20 Kehamilan
Minggu ke-20 adalah masa pertengahan jalan kehamilan atau minggu ke-18 setelah pembuahan. Ukuran janin pada minggu ini mencapai 160 milimeter, dari pucuk kepala sampai bokong. Sementara itu, beratnya sekitar 320 gram.
Gerakan janin pada fase ini mulai dirasakan lebih jelas oleh sang ibu dan terasa lebih cepat. Janin akan berkali-kali tidur dan bangun. Ia bisa jadi terbangun akibat pergerakan Bunda atau suara berisik dari luar.
Minggu ke-21 Kehamilan
Minggu ke-21 kehamilan atau ke-19 sesudah masa pembuahan, janin mulai terbalut secara keseluruhan oleh lanugo, yakni rambut-rambut halus yang tumbuh di tubuh fetus. Lanugo membantu menopang vernix caseosa pada kulit.
Tak hanya itu, refleks mengisap pada janin mulai berkembang. Janin akan mulai mengisap ibu jari tangannya sendiri. Saat USG dilakukan, cobalah Bunda perhatikan baik-baik. Siapa tahu mendapati si kecil yang sedang mengisap jempolnya.
Minggu ke-22 Kehamilan
Memasuki minggu ke-22 kehamilan atau ke-20 sesudah masa pembuahan, rambut dan bulu mata bayi mulai tampak. Selain itu, lemak kecokelatan, yaitu sebagai pusat penghasil panas, juga terbentuk.
Bobot janin berkisar 460 gram dan panjangnya mencapai 190 milimeter. Untuk janin berjenis kelamin laki-laki, testis sudah mulai berkembang.
Minggu ke-23 Kehamilan
Gerakan mata janin mulai gesit di minggu ke-23 kehamilan atau minggu ke-21 setelah masa pembuahan. Pada telapak kaki dan telapak tangannya, mulai terbentuk pola-pola yang nantinya akan menjadi fondasi untuk sidik jari. Janin akan mulai cegukan dan mengakibatkan gerakan menyentak-nyentak.
Minggu ke-24 Kehamilan
Pada masa minggu ke-24 kehamilan atau ke-22 sesudah masa pembuahan, kulit janin mulai mengeriput dan terang. Kemudian, kulit menjadi berwarna merah atau merah muda akibat darah yang terlihat di kapiler. Panjang janin menjadi 210 milimeter dan bobotnya mencapai 630 gram.
Minggu ke-25 Kehamilan
Selanjutnya, memasuki minggu ke-25 kehamilan atau minggu ke-23 setelah pembuahan. Janin kemungkinan akan mampu merespons suara yang familier, seperti suara sang ibu, dengan gerakan.
Kemudian, saat tertidur, janin mulai melakukan gerakan mata cepat atau rapid eye movement. Jadi, matanya akan bergerak-gerak secara gesit meskipun kelopak mata sedang tertutup.
Minggu ke-26 Kehamilan
Saat memasuki minggu ke-26 kehamilan atau minggu ke ke-24 sesudah pembuahan, janin mulai menghasilkan surfaktan. Zat inilah yang membuat kantung udara dalam paru-paru mengembang.
Selain itu, surfaktan juga melindungi agar paru-paru tidak hancur atau menempel satu sama lain saat mengempis. Kini janin sudah sepanjang 230 milimeter dan bobotnya mencapai 820 gram.
Minggu ke-27 Kehamilan
Minggu ini merupakan fase terakhir dari trimester kedua. Minggu ke-27 kehamilan atau minggu ke-25 setelah masa pembuahan, sistem saraf janin berkembang menuju kematangan. Selain itu, berat badan janin mulai bertambah karena lemak. Lemak inilah yang menjadikan kulit janin tampak lebih lembut.
Perubahan Tubuh Saat Hamil Trimester Kedua
Perhatian dengan pengaruh perkembangan janin terhadap tubuh dapat membantu Bunda dalam persiapan yang lebih baik. Pada trimester kedua, tubuh wanita terus mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan janin di dalam rahim mengalami perkembangan dan pertumbuhan hampir setiap hari. Itu artinya, perut makin membesar dan muncul perubahan-perubahan lain, baik secara psikis maupun hormon.
Apa saja perubahan yang dimaksud? Berikut penjelasannya.
Perubahan pada Payudara
Pada trimester kedua, payudara kemungkinan tidak seempuk saat trimester pertama. Namun, payudara akan terus mengalami pertumbuhan.
Fase pertumbuhan ini menyebabkan kelenjar susu membesar dan menyimpan lemak. Perubahan inilah yang menjadi persiapan seorang ibu untuk menyusui.
Selain itu, Bunda mungkin menyadari adanya perubahan warna menjadi gelap di sekitar puting. Terdapat pula semacam benjolan-benjolan kecil di sekelilingnya.
Benjolan tersebut merupakan kelenjar yang memproduksi substansi berminyak supaya puting terhindar dari kekeringan. Kolostrum, zat cair berwarna kuning, juga kemungkinan mulai keluar dari puting.
Perubahan pada Kulit
Sebagian area kulit bisa jadi mengencang selama perubahan tubuh. Serat elastis tepat di bawah kulit dapat terkoyak. Inilah yang membuat munculnya guratan-guratan pada kulit yang berlekuk, atau biasa disebut sebagai gurat peregangan (stretch mark).
Gurat peregangan umumnya berada pada area perut dan payudara. Tidak semua wanita hamil memiliki gurat peregangan, tetapi hal ini lumrah dialami. Sayangnya, tidak ada cara untuk benar-benar mencegah pembentukan gurat peregangan.
Namun, menjaga berat badan agar tidak berlebihan bisa menjadi ikhtiar mencegah stretch mark. Selain itu, menjaga agar kulit tetap lembap bisa mengurangi rasa gatal dari gurat peregangan. Setelah kehamilan, guratan-guratan ini akan memudar dan tidak begitu tampak.
Ada perubahan kulit lain yang dapat terjadi. Misalnya, rasa kering dan gatal pada perut. Lalu, kulit menjadi lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Artinya, kulit lebih mudah tersengat dan terbakar. Selain itu, terdapat garis hitam di tengah perut, tepatnya mulai dari pusar hingga bulu kemaluan. Muncul pula melasma pada wajah yang sering disebut dengan “topeng kehamilan”.
Perubahan pada Tubuh
Tubuh wanita hamil berubah dengan cepat untuk beradaptasi dengan pertumbuhan janin. Anda bisa jadi mengalami beberapa perubahan tubuh, seperti
sakit punggung, panggul, dan pinggul.
Punggung akan merasakan sakit akibat menopang perut yang semakin membesar. Selain itu, pinggul dan panggul juga mulai terasa nyeri saat hormon kehamilan merelaksasi ligamen yang menopang tulang-tulang sebagai persiapan melahirkan bayi.
Nyeri pada Kaki
Kram kaki dapat terjadi, terutama ketika Anda terlelap. Hal ini berkaitan dengan tekanan yang diperoleh dari perkembangan janin sehingga mengenai saraf dan pembuluh darah yang menuju kaki. Oleh karena itu, pastikan Bunda tidur menyamping dan hindari posisi telentang.
Kondisi kaki lain seperti trombosis vena dalam dapat menjadi masalah serius. Trombosis vena dalam ialah darah yang membeku dan terbentuk di pembuluh vena sehingga mengakibatkan rasa sakit dan bengkak pada satu kaki. Apabila mengalami gejala tersebut, segera hubungi dokter.
Nyeri Perut
Ligamen dan otot yang menopang rahim akan berkontraksi saat rahim berkembang. Proses ini yang kerap kali menyebabkan kram dan nyeri ringan di sekitar perut.
Gigi renggang
Hormon kehamilan pun dapat memengaruhi tulang dan ligamen di dalam mulut. Perubahan ini akan membuat gigi goyang. Namun, Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi tersebut hanya terjadi pada masa kehamilan dan akan kembali seperti semula.
Jika mengalami gusi bengkak atau berdarah, sebaiknya segera kunjungi fasilitas kesehatan. Gejala ini bisa menjadi tanda-tanda penyakit periodontal.
Sudah sejak lama penyakit periodontal berkaitan erat dengan kelahiran prematur dan bobot bayi di bawah rata-rata. Waktu trimester kedua adalah momen paling tepat untuk melakukan perawatan gigi.
Bengkak pada Pergelangan Kaki, Tangan, dan Wajah
Bagian ini bisa saja mengalami pembengkakan selama trimester kedua. Ini terjadi karena tubuh menahan lebih banyak cairan untuk janin. Selain itu, sirkulasi darah pun menjadi lebih lambat.
Panas Dalam
Pada trimester kedua, panas dalam bisa jadi muncul atau malah memburuk. Perkembangan rahim menekan perut sehingga makanan dan asam di dalamnya dapat naik secara paksa ke esofagus. Inilah yang menyebabkan gejala panas dalam.
Kontraksi Braxton Hicks
Kontraksi Braxton Hicks, atau yang juga dikenal sebagai kontraksi palsu, merupakan kondisi penegangan pada otot-otot rahim. Gejala ini merupakan salah satu cara agar rahim bersiap-siap dengan kontraksi asli dan proses melahirkan. Selain itu, perut jadi terasa tegang dan keras selama kontraksi Braxton Hicks sehingga menimbulkan ketidaknyamanan.
Kondisi ini terjadi secara acak dan akan menghilang setelah beberapa menit. Hubungi dokter kandungan jika kontraksi tersebut menjadi sering dan menyakitkan. Bisa jadi ini merupakan tanda-tanda kelahiran prematur.
Gusi Berdarah, Mimisan, dan Hidung Tersumbat
Mengapa bisa terjadi? Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah ke membran mukosa pada hidung dan mulut.
Infeksi Saluran Kemih
Infeksi di masa trimester kedua bisa saja terjadi. Perubahan hormon memperlambat aliran urine dan kandung kemih tidak benar-benar kosong karena rahim yang membesar terus mendorongnya.
Infeksi saluran kemih yang tidak segera ditangani dapat memicu kelahiran prematur. Jadi, periksakan ke dokter jika Bunda merasakan gejalanya. Tanda-tanda infeksi saluran kemih, antara lain, rasa ingin buang air kecil lebih sering, bau tak sedap atau keluar darah pada urine, dan sensasi panas saat kencing.
Pemeriksaan Penting Saat Trimester Kedua
Di trimester kedua ini, dokter akan mulai melakukan pemeriksaan singkat terhadap fisik Bunda. Kemudian, berat badan dan tekanan darah pada ibu hamil juga akan dicek. Poin-poin lain yang diperiksa, misalnya, ukuran perut, tinggi fundus, denyut jantung janin, pembengkakan, edema, kadar protein urine, dan kadar gula urine.
Dokter akan menanyakan riwayat kesehatan Bunda dan keluarga serta suplemen atau obat-obatan yang sedang dikonsumsi. Setelah itu, dokter biasanya akan menanyakan pergerakan janin, pola tidur, ada atau tidaknya gejala kelahiran prematur, diet, pemakaian vitamin pranatal, atau gejala preeklamsia.
Bunda bisa mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan pada dokter sebelum berkunjung untuk pemeriksaan. Berikutnya, pastikan untuk menemui dokter kandungan segera jika mengalami gejala-gejala tak biasa. Misalnya, vagina berdarah, meriang, demam, muntah-muntah, nyeri perut, pandangan kabur, pusing akut, serta keluar cairan tak biasa pada vagina.
Bagaimana? Sudah mendapatkan gambaran jelas tentang perkembangan janin di trimester kedua? Perkembangan yang menakjubkan di dalam rahim wanita hamil ini diharapkan mampu mendorong Bunda untuk melakukan yang terbaik sebagai calon orang tua. Misalnya, mengonsumsi makanan dan minuman kaya nutrisi, berolahraga khusus ibu hamil, serta mencukupkan kebutuhan istirahat.
Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan tepercaya. Semoga informasi ini dapat menambah wawasan. Salam sehat selalu untuk Bunda dan si kecil.
Mengetahui dan mengenali tanda-tanda melahirkan sangat penting bagi seorang calon ibu. Pada umumnya, tubuh akan merasakan sejumlah perubahan yang terjadi secara bertahap dan konsisten. Apabila tanda-tanda tersebut semakin sering muncul, Bunda harus segera mempersiapkan diri untuk menyambut momen kelahiran si kecil.
Bagi setiap wanita, momen melahirkan adalah pengalaman yang sangat unik. Sering kali, persiapan yang dilakukan justru tidak sesuai dengan kenyataan yang terjadi.
Namun, tidak ada salahnya untuk mempersiapkan diri dengan informasi yang lengkap seputar tanda-tanda menjelang persalinan. Melatih diri dengan metode khusus untuk meredakan nyeri juga akan membantu menghadapi momen menegangkan ini.
Tanda-Tanda Melahirkan, Hitungan Hari Hingga Jam
Persalinan tidak terjadi secara tiba-tiba, tetapi melalui proses yang cukup panjang. Sebagian ibu mungkin akan merasakan tiap fase dalam waktu yang singkat, sedangkan sebagian ibu yang lain butuh waktu berjam-jam. Yuk, simak penjelasan para ahli di Mayo Clinic mengenai tahap-tahap persalinan beserta tanda-tanda yang mengiringinya.
Penipisan Serviks
Sebelum melahirkan, seorang wanita akan mengalami tahap yang disebut penipisan serviks. Serviks berada di bagian bawah rahim dan menghubungkan rahim dengan vagina. Pada umumnya, ketebalan serviks adalah sekitar 3,5 cm hingga 4 cm.
Ketika proses persalinan dimulai, serviks akan menjadi lebih lunak, pendek, serta tipis. Hal ini terjadi sebagai persiapan jalan lahir bagi anak. Penipisan biasanya diukur dalam persentase. Tepat sebelum persalinan per vaginam, leher rahim akan benar-benar hilang atau menipis 100 persen.
Hal yang akan Bunda rasakan saat penipisan serviks terjadi adalah rasa tidak nyaman. Selain itu, kontraksi bisa terjadi secara tidak teratur. Biasanya ada sedikit rasa nyeri yang akan muncul. Namun, sebagian ibu hamil bisa saja tidak merasakan tanda apa pun pada tahap ini.
Pembukaan Serviks
Tahap selanjutnya adalah serviks mengalami pembukaan atau lebih lebar. Untuk mengecek pembukaan, tenaga kesehatan akan melakukan pemeriksaan dalam. Pelebaran diukur dalam centimeter mulai dari 0 hingga 10.
Pada pembukaan awal, pelebaran biasanya berlangsung lambat. Artinya, pembukaan satu menuju pembukaan selanjutnya bisa berlangsung lebih dari sehari. Namun, menjelang persalinan pembukaan akan berlangsung lebih cepat. Pada tahap ini, Bunda sudah mulai merasakan kontraksi secara berkala.
Jumlah Keputihan Meningkat
Selama kehamilan, ada lendir kental yang menyumbat pembukaan serviks. Gunanya adalah untuk menghalangi bakteri masuk ke dalam rahim. Nah, pada akhir trimester ketiga, sumbatan lendir ini akan didorong ke area vagina. Hal inilah yang membuat terjadi peningkatan jumlah keputihan menjelang persalinan.
Keputihan yang keluar pada umumnya berwarna bening. Beberapa hari menjelang persalinan atau di awal persalinan, warna keputihan berwarna merah muda atau sedikit berdarah.
Bunda perlu waspada jika keputihan yang keluar berupa pendarahan yang sama dengan jumlah darah saat menstruasi normal. Perdarahan parah pada vagina bisa menjadi tanda adanya masalah pada kehamilan.
Merasakan Energi Berlebih
Menjelang persalinan, ada fase khusus yang cukup unik. Pada tahap ini, ibu hamil akan merasakan energi yang berlebih. Bunda mungkin akan bangun dengan perasaan energik dan melakukan aktivitas sehari-hari tanpa merasa lelah.
Para ahli menyebut fase ini dengan istilah nesting instinct. Ini adalah dorongan melakukan sesuatu untuk mempersiapkan diri dan tempat bagi kelahiran bayi. Insting tersebut bisa saja sudah dirasakan sepanjang masa kehamilan. Namun, sebagian wanita mengalaminya tepat menjelang momen persalinan.
Jika Bunda juga merasakan dorongan untuk beraktivitas pada detik-detik menjelang melahirkan, jangan menghalanginya. Lakukan apa pun yang harus dilakukan.
Kondisi ini justru menguntungkan karena ada kesempatan untuk bersiap-siap. Akan tetapi, jangan terlalu lelah agar Bunda dapat mempersiapkan diri menjalani proses persalinan yang butuh banyak energi.
Posisi Bayi Terasa Lebih Turun
Menjelang persalinan, Bunda juga akan merasakan perbedaan posisi bayi di dalam rahim. Bayi akan terasa lebih turun daripada sebelumnya. Kepala bayi terasa berada di dalam panggul.
Jika dilihat dari fisik ibu, bentuk perut mungkin akan mengalami perubahan. Ini dapat terjadi sejak beberapa minggu hingga beberapa jam sebelum persalinan.
Ketuban Pecah
Fase selanjutnya adalah pecahnya ketuban. Ketuban adalah selaput yang berisi cairan dan berfungsi menjadi bantalan bayi selama berada di dalam rahim. Ketuban pecah adalah tanda-tanda melahirkan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil.
Saat pecah, Bunda akan merasakan adanya tetesan cair yang encer keluar dari vagina. Biasanya jumlahnya sedikit dan tidak teratur, tetapi terjadi secara terus-menerus. Namun, keluarnya air ketuban juga bisa terjadi dalam bentuk semburan kecil.
Masalah yang sering terjadi adalah tidak jelasnya sumber cairan tersebut, apakah air ketuban atau urine. Untuk mengetahuinya lebih lanjut, Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter. Langkah ini sangat penting untuk memastikan kondisi janin di dalam rahim tetap aman.
Perlu diketahui, jika kantung ketuban tidak lagi utuh, pengaturan waktu merupakan hal yang sangat penting. Anda dan bayi dapat mengalami risiko terkena infeksi jika proses persalinan tidak segera dimulai setelah ketuban pecah. Karena itu, walaupun kontraksi belum terjadi, jika ketuban telah pecah, dokter akan melakukan induksi persalinan guna merangsang kontraksi uterus.
Kontraksi
Pada persalinan normal, pecahnya ketuban akan diiringi dengan munculnya kontraksi. Apa itu kontraksi? Kontraksi adalah rasa nyeri berupa sensasi menegang dan mengendur pada rahim yang dialami ibu hamil menjelang persalinan. Fungsi kontraksi adalah untuk membantu mendorong bayi keluar dari rahim.
Rasa nyeri mungkin sesekali pernah dialami ibu beberapa bulan terakhir kehamilan. Namun, ini disebut kontraksi palsu atau dikenal dengan istilah Braxton Hicks. Kontraksi palsu berbeda dengan kontraksi yang sebenarnya.
Kontraksi yang sebenarnya berlangsung antara 30 detik hingga 70 detik. Jedanya antara 5 – 10 menit. Kontraksi terjadi dengan kuat sehingga ibu tidak bisa berjalan atau bahkan berbicara selama itu.
Seiring waktu, intensitasnya makin sering dan rasa sakit yang dialami ibu pun makin kuat. Bagian yang nyeri adalah perut dan punggung bawah. Jika bergerak atau berganti posisi, rasa nyeri tidak menghilang.
Kontraksi Palsu Vs Kontraksi Sebenarnya
Dalam proses persalinan, ada yang disebut kontraksi palsu. Apa yang dimaksud dengan kontraksi palsu? Kontraksi palsu bukan merupakan tanda-tanda melahirkan. Namun, banyak ibu hamil yang belum bisa membedakan antara kontraksi palsu dan kontraksi yang sebenarnya.
Kontraksi palsu atau Braxton Hicks dapat terjadi pada masa hamil hingga menjelang persalinan. Bahkan, ada juga ibu hamil yang sudah merasakan kontraksi Braxton Hicks sejak bulan keempat kehamilan. Kontraksi palsu ini merupakan cara tubuh mempersiapkan diri untuk kontraksi yang sebenarnya.
Supaya tidak salah mendeteksi kontraksi yang dialami, Bunda perlu mengetahui seperti apa kontraksi Braxton Hicks tersebut. Dikutip dari website Cleveland Clinic, kontraksi Braxton Hicks adalah pengetatan pada area perut yang terjadi secara tidak stabil atau datang dan pergi.
Kontraksi palsu ini biasanya tidak terjadi dalam jarak yang dekat. Selain itu, durasi kontraksi juga tidak makin lama, tidak makin sering, atau tidak makin kuat terjadi. Bunda mungkin akan merasakan kontraksi palsu saat mengubah posisi, tetapi kemudian berhenti saat memutuskan untuk istirahat.
Lalu, bagaimana dengan kontraksi yang sebenarnya? Bagi setiap wanita, nyeri akibat kontraksi dapat terasa berbeda. Bahkan kontraksi yang dialami ibu pada kehamilan yang satu dengan yang lain bisa jadi tidak sama.
Namun, pada umumnya kontraksi persalinan yang sebenarnya akan menyebabkan ketidaknyamanan di bagian punggung dan perut bagian bawah. Ada tekanan yang terasa di panggul. Beberapa wanita merasakan sakit pada bagian paha. Ada juga yang menggambarkan kontraksi seperti kram menstruasi dalam intensitas yang kuat. Bahkan, ada yang menyebutnya sebagai kram diare.
Masalahnya, bagaimana meyakinkan diri bahwa kontraksi yang terjadi adalah Braxton Hicks atau justru kontraksi yang sebenarnya? Sesuai penjelasan mengenai Braxton Hicks, ada dua hal yang bisa dilakukan untuk mengujinya.
Pertama, cek waktu kontraksi. Jika palsu, kontraksi terjadi secara tidak teratur dan biasanya tidak berdekatan. Jika asli, kontraksi akan terjadi secara berkala. Semakin dekat masa persalinan, waktu kontraksi akan semakin singkat. Biasanya, waktu kontraksi berlangsung selama 30 hingga 70 detik.
Kedua, ganti posisi atau lakukan gerakan yang berbeda. Kontraksi palsu biasanya akan berhenti saat istirahat. Bahkan, ada pula kontraksi palsu yang tidak terjadi lagi saat ibu hamil mengubah posisi. Ini berbeda dengan kontraksi yang sebenarnya. Apa pun posisi yang dipilih atau gerakan apa pun yang dilakukan tidak menghentikan rasa nyeri akibat kontraksi.
Kontraksi palsu dapat berupa rasa nyeri yang tajam dan menusuk di bagian sisi perut hingga selangkangan. Hal ini mungkin terjadi karena peregangan ligamen untuk menopang rahim.
Agar ketidaknyamanan saat kontraksi palsu dapat berkurang, hal yang perlu dilakukan selain mengubah posisi adalah memastikan cairan yang masuk ke dalam tubuh sudah cukup. Minumlah setidaknya 10-12 gelas air, termasuk jus, maupun susu.
Tips Agar Melahirkan Normal dan Lancar
Melahirkan dengan normal (per vaginam) adalah harapan para ibu. Karena itu, jika kondisi memungkinkan, persalinan normal sangat disarankan.
Nah, agar berjalan lancar, ibu perlu mengetahui beberapa tips. dr. Kyler Elwell-Silver, seorang dokter kandungan dan ginekolog di US Southwestern Medical Center, memberikan tips melahirkan dengan normal dan lancar berdasarkan pengalamannya. Berikut beberapa tipsnya:
Buat Rencana Persalinan
Langkah awal yang sangat penting adalah rencana persalinan. Jika Bunda memutuskan untuk melahirkan secara alami, bicarakan hal tersebut terlebih dahulu kepada dokter kandungan yang menangani.
Hal ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan persalinan normal secara per vaginam berdasarkan kondisi ibu dan janin. Jika keduanya sehat, dokter kandungan pasti akan menyetujui keinginan tersebut.
Selain dokter kandungan, tanyakan juga kesiapan rumah sakit yang akan membantu persalinan. Apa saja opsi yang ditawarkan dan fasilitas apa yang akan didapatkan? Dengan memiliki rencana persalinan, Bunda akan merasa lebih tenang sebelum tanda-tanda melahirkan mulai terasa.
Tentukan “Support Person”
Tips kedua adalah menentukan siapa saja yang akan membantu dan mendukung dalam melewati proses persalinan. Salah satu kunci agar persalinan berlangsung lancar adalah memiliki pendamping yang tepat.
Siapa yang akan Bunda pilih? Sebagian besar calon ibu akan menunjuk pasangan mereka. Ada juga yang ingin ditemani oleh ibu, bahkan teman yang berpengalaman melewati persalinan normal.
Selain itu, ada satu lagi “support person” yang umum dikenal dalam persalinan, yaitu doula. Doula adalah seseorang yang terlatih untuk mendukung wanita melewati proses persalinan.
Tugas doula adalah membantu calon ibu menikmati pengalaman melahirkan. Bukan hanya selama proses persalinan, doula juga biasanya memberikan layanan sebelum maupun setelah ibu melahirkan.
Bekali Diri dengan Pengetahuan
Tak kalah penting, bekali diri dengan pengetahuan seputar melahirkan secara normal. Perlu diketahui, proses ini bisa berlangsung lama dan menyakitkan. Dengan mengetahui sebanyak mungkin informasi seputar persalinan normal, Bunda akan lebih siap menghadapinya.
Sangat penting bagi ibu hamil untuk mengikuti kelas persalinan yang biasanya bisa dijumpai di pusat kesehatan terdekat. Di kelas ini, Bunda akan belajar melakukan pernapasan dan cara meredakan rasa nyeri.
Perlu diketahui, setiap persalinan merupakan proses yang unik. Segala hal yang direncanakan kadang-kadang tidak sesuai dengan rencana. Karena itu, ibu hamil harus siap dengan berbagai kemungkinan tersebut. Belajar di kelas persalinan pun akan membantu Bunda lebih percaya diri.
Mempersiapkan Mental
Secara normal, tak seorang pun terbiasa mengalami rasa sakit, apalagi dalam intensitas yang hebat. Rasa sakit sering kali diasosiasikan sebagai hal yang harus diperbaiki dengan pengobatan.
Akan tetapi, rasa sakit ketika melahirkan adalah sesuatu yang normal dan perlu terjadi. Ini adalah sinyal bagi tubuh untuk melakukan hal yang seharusnya. Ketika rasa sakit semakin intens, ini berarti proses keluarnya bayi semakin dekat.
Mengetahui bahwa ibu harus menjalani rasa sakit selama proses persalinan bisa jadi akan menciptakan rasa khawatir dan takut. Untuk mencegahnya, persiapkan mental dengan baik sebelum melahirkan.
Latih Teknik Menangani Nyeri
Ada berbagai teknik alternatif yang bisa dilakukan untuk menangani rasa nyeri. Bunda dapat membicarakan hal ini kepada layanan kesehatan yang akan menangani persalinan.
Tanyakan apa saja teknik yang diperbolehkan atau tersedia di tempat persalinan. Selain itu, dengan mempelajari teknik meredakan nyeri sejak masih hamil, ini akan menjadi kebiasaan dan sewaktu-waktu dapat digunakan saat dibutuhkan.
Beberapa teknik penanganan nyeri yaitu teknik pernapasan, pijat, minyak asiri atau aromaterapi, meditasi, hipnosis, terapi musik, mandi air hangat, berjalan-jalan, atau melakukan posisi tertentu seperti jongkok atau duduk di birthing ball.
Selain itu, hal yang bisa dilakukan untuk menangani rasa nyeri menjelang persalinan adalah fokus pada kegiatan yang lain. Menjelang momen melahirkan, Bunda bisa tetap melakukan aktivitas secara normal. Tenangkan diri dan tidak perlu terburu-buru atau panik. Setelah intensitas rasa sakit makin sering, barulah mulai menghubungi layanan kesehatan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa tanda-tanda melahirkan bisa diamati selama beberapa hari hingga beberapa jam sebelum momen persalinan. Bunda juga perlu jeli mengenali kontraksi palsu dengan kontraksi yang sebenarnya.
Selain itu, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri selama proses persalinan. Latih dan lakukan hal ini agar melahirkan tetap menjadi momen yang membahagiakan.
Menjadi ibu rumah tangga yang full mengurus rumah dan anak terkadang memang melelahkan. Selama 24 jam harus berkutat dengan pekerjaan rumah dan anak yang terkadang rewel. Maka tidak ada salahnya Anda melakukan hiburan yang diperlukan ibu agar pikiran lebih rileks dan tidak stress.
Beberapa Hiburan yang Diperlukan Ibu
Menjadi ibu rumah tangga adalah kewajiban yang harus dijalani setelah menikah. Ada yang masih tetap menjalankannya sambil berkarir. Namun, ada juga yang memilih untuk fokus menjadi ibu rumah tangga dan meninggalkan karirnya. Berikut ini contoh hiburan yang mungkin Anda perlukan sebagai seorang ibu:
Skincare-an Sendiri di Rumah atau Memakai Make Up untuk Mempercantik Diri
Bagi seorang wanita, tampil cantik setiap saat adalah ekspektasi sekaligus kepuasan untuk diri sendiri. Melakukan perawatan sendiri di rumah dengan menggunakan produk-produk skincare menjadi andalan bagi ibu rumah tangga untuk mengatasi penat dan rutinitas sehari-hari di rumah.
Anda bisa maskeran atau dandan menggunakan kosmetik yang ada untuk hiburan. Selain membuat tampilan menjadi lebih cantik, hiburan seperti ini juga bisa menyenangkan suami. Sehingga semua anggota keluarga pun senang. Lakukan skincare atau berdandan saat anak sedang tidur sehingga bisa leluasa.
Pergi ke Salon, Agar Pikiran Kembali Tenang dan Fresh
Salah satu me time terbaik yang bisa ibu rumah tangga lakukan adalah melakukan perawatan di salon. Setidaknya ketika pergi ke salon Anda bisa melupakan sejenak urusan rumah tangga dan rileks menjalani perawatan mulai dari totok wajah, creambath, facial, spa, dan lain sebagainya.
Apalagi saat perawatan biasanya petugas akan melakukan pemijatan pada area kepala yang membuat Anda akan semakin rileks. Selain dapat menenangkan, melakukan perawatan di salon juga bisa membuat tampilan lebih fresh dan cantik. Namun, pastikan anak ada yang menjaga ketika pergi ke salon.
Menghirup Udara Luar dengan Hangout Bersama Teman-teman
Ketika sudah menikah, maka waktu Anda akan lebih banyak dihabiskan bersama keluarga. Sehingga jangan kaget ketika harus lebih sering menolak ajakan teman untuk nongkrong maupun hangout. Namun, tidak ada salahnya sesekali meluangkan waktu pergi hangout bersama teman atau sahabat.
Anda bisa bekerjasama dengan suami untuk gantian menjaga anak di rumah sehingga bisa lebih tenang dan leluasa saat pergi meninggalkan rumah. Lakukan sesekali seperti sebulan sekali atau saat momen-momen tertentu untuk pergi hangout ke mall, hotel, atau liburan di tempat wisata lainnya.
Main Game untuk Mendapatkan Sensasi Menyenangkan di Pikiran
Main game memang menjadi hiburan tersendiri untuk semua kalangan mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua, tak terkecuali ibu. Pilihlah game yang seru dan menarik sesuai dengan selera Anda. Lebih menantang lagi jika memilih game yang bisa battle dan mengajak lawan main lainnya.
Bermain game ini bisa Anda lakukan baik melalui smartphone maupun PC komputer atau laptop. Lakukan saat anak-anak sedang tidur sehingga tidak mengganggu aktivitas mereka. Boleh bermain game seperlunya sebagai hiburan, namun jangan sampai kecanduan sampai melupakan kewajiban.
Nonton Film atau Drama Korea
Drama Korea menjadi hiburan yang saat ini tengah booming di Indonesia. Selain ceritanya menarik, setiap scene di drama ini selalu dikemas dengan apik dan sinematografi ciamik. Belum lagi para pemainnya yang terkenal ganteng-ganteng dan cantik. Anda bisa menonton drama yang sedang ongoing.
Bisa juga dengan menonton drama Korea yang sudah lama ditayangkan kemudian rerun lagi. Pilihlah genre drama yang menghibur seperti kisah cinta yang romantis, drama fantasi, komedi, dan lain sebagainya. Sebaiknya jangan memilih drama berat yang membuat Anda stres memikirkan plot alurnya.
Berkebun Agar Perasaan Lebih Tenang dan Bahagia Lagi
Masing-masing orang memiliki cara sendiri untuk membuat dirinya bahagia. Berkebun bagi sebagian orang mungkin kurang menarik, namun ada juga yang merasa ketagihan dan menjadi hiburan menyenangkan ketika melakukan aktivitas ini. Apalagi jika melihat tanamannya tumbuh subur.
Anda bisa menanam berbagai jenis sayuran, buah, atau bunga warna-warni yang cantik agar sekalian menghiasi rumah. Berkebun selain menjadi sarana hiburan, bisa juga sebagai edukasi untuk anak-anak mengenal berbagai jenis tanaman. Maka disarankan untuk sekalian mengajak anak-anak saat berkebun.
Merajut untuk Mengisi Waktu Sambil Beristirahat
Merajut bagi sebagian besar orang mungkin terlihat rumit. Faktanya, ketika sudah bisa memainkan jarum dan benang untuk merangkai rajutan, pikiran Anda justru akan lebih rileks dan tenang. Sehingga bagi yang tertarik, maka merajut bisa menjadi opsi terbaik untuk hiburan khususnya bagi ibu rumah tangga.
Bagaimana jika belum memiliki keahlian merajut? Saat ini sudah banyak sekali tersedia video tutorial maupun buku tentang merajut. Anda bisa mengikuti tutorial tersebut mulai dari dasar hingga expert. Setelah bisa dan handal, maka setiap ada waktu luang bisa dimanfaatkan dengan membuat rajutan.
Membaca Buku atau e-Book yang Disukai
Membaca buku maupun e-book dalam bentuk digital bagi sebagian orang bisa menjadi cara untuk refreshing. Bacalah buku yang ringan dan tidak terlalu berat agar tidak membuat pikiran Anda semakin stress. Contohnya seperti buku novel, komedi, puisi, pantun, atau cerita inspiratif lainnya.
Selain dengan membaca buku, Anda juga bisa memanfaatkan smartphone untuk membaca e-book secara digital. Apalagi saat ini sudah tersedia banyak sekali platform bagi penulis seperti Wattpad yang menyediakan beragam cerita menarik, seru, dan unik untuk dijadikan hiburan di kala penat.
Olahraga Agar Tubuh Lebih Sehat dan Pikiran Kembali Jernih
Olahraga selain menyehatkan, juga sangat bagus untuk membuat pikiran menjadi lebih rileks dan tenang. Anda bisa memilih olahraga yang ringan seperti senam sehingga selama menjalankannya tetap bisa happy. Lakukan kegiatan ini bersama anak atau saat mereka sedang tidur agar lebih leluasa.
Jika memiliki lebih banyak waktu luang atau ada orang yang bisa diajak kerja sama untuk membantu menjaga anak, maka Anda bisa pergi jogging atau jalan kaki. Selain sehat karena otot-otot tubuh menjadi rileks, tentu saja pergi ke luar rumah akan menjadi hal yang menyenangkan untuk suasana baru.
Memasak untuk Menyenangkan Diri dan Orang Lain yang Memakan Makanan yang Kita Buat
Memasak merupakan hobi yang menyenangkan bagi sebagian orang. Apalagi bagi yang senang eksplor dan mencoba menu-menu baru. Aktivitas seperti ini bisa menjadi hiburan tersendiri bagi mereka. Apalagi ibu rumah tangga, kegiatan memasak sangat direkomendasikan juga untuk hiburan.
Selain menyenangkan, Anda juga bisa sekalian menyiapkan hidangan terbaik untuk keluarga di rumah. Jika anak sudah bisa diajak untuk memasak, maka sekalian ajari mereka bagaimana membuat menu makanan dasar yang mudah terlebih dahulu. Hati bahagia, perut pun kenyang.
Liburan Bersama Orang-orang Tersayang
Jika sudah merasa terlalu penat dengan aktivitas dan rutinitas harian di rumah, maka Anda bisa mencoba keluar sebentar dan pergi ke tempat-tempat wisata untuk refreshing. Bisa pergi sendiri, mengajak teman, atau sekalian liburan bersama keluarga. Tentu kegiatan ini akan menjadi aktivitas seru.
Sehingga ketika kembali ke aktivitas harian sebelumnya, Anda pun akan lebih rileks dan bahagia karena setidaknya pikiran sudah di-refresh. Pergilah ke tempat-tempat yang menarik dan berbau alam agar bisa memberikan ketenangan. Hindari tempat yang crowded karena bisa menambah stress.
Tips Jadi Ibu Bahagia
Banyak yang meremehkan pekerjaan ibu rumah tangga karena hanya di rumah, padahal tanggung jawabnya luar biasa non stop 24 jam mulai dari pagi hingga ke pagi lagi. Namun, Anda tetap harus bahagia menjalaninya agar tidak stress. Berikut ini tips untuk menjadi ibu rumah tangga yang bahagia:
Buat Skala Prioritas Tentang Hal-hal yang Akan Dilakukan
Pekerjaan ibu rumah tangga memang tidak terhitung jumlahnya karena selain mengurus diri sendiri, suami, anak, juga harus mengurus keperluan rumah tangga lainnya. Biasakan untuk membuat jadwal harian sesuai skala prioritas agar tidak keteteran. Tempelkan jadwal tersebut di tempat yang mudah dijangkau.
Contohnya seperti ditempel di kulkas, pintu kamar, dan lainnya. Catat semua keperluan yang harus dilakukan mulai dari membayar tagihan listri, menjemput anak, memasak, membersihkan rumah, belanja keperluan rumah tangga, dan lainnya. Dengan membuat jadwal Anda bisa lebih udah mengerjakannya.
Jangan Gengsi Meminta Bantuan Pada Pasangan
Jika Anda sudah merasa tidak sanggup untuk mengerjakan semua pekerjaan rumah sendiri, tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain seperti suami atau ART. Diskusikan kepada suami jika membutuhkan asisten untuk membantu mengurus semua keperluan rumah tangga agar tidak keteteran.
Jangan terlalu memaksakan diri merasa bisa menghandel semuanya padahal fisik dan psikis sudah sangat kelelahan. Karena jika terlalu memaksakan kehendak, maka yang ada Anda akan semakin tertekan dan tidak bahagia. Support sistem yang bagus dalam rumah tangga sangatlah dibutuhkan.
Menetapkan Batasan Secara Profesional
Ibu rumah tangga yang juga memiliki peran ganda sebagai pekerja kantoran tentu akan lebih berat tugas dan tanggung jawabnya. Anda harus menetapkan batasan secara profesional terkait waktu kapan harus mengurus pekerjaan dan kapan harus mengurus rumah tangga agar tidak terbengkalai.
Jika waktunya di rumah, maka fokus urus anak, suami, dan rumah tangga serta lupakan sejenak urusan kantor. Usahakan untuk tidak mengambil lembur dan selesaikan pekerjaan tepat waktu agar tanggung jawab di rumah tetap bisa dikerjakan dengan baik. Buat jadwal harian rutin untuk membantu aktivitas Anda.
Mengutamakan Kebersamaan
Siapa yang tidak bahagia jika memiliki keluarga lengkap yang saling support satu sama lain. Kebersamaan dengan anak-anak adalah salah satu faktor utama yang membuat ibu menjadi bahagia sehingga seorang ibu sampai rela meninggalkan pekerjaannya demi menemani sang anak.
Namun, meskipun dengan terpaksa Anda harus mempekerjakan asisten rumah tangga, jangan lupa untuk tetap mengutamakan kebersamaan bersama keluarga. Seperti mengajak anak ngobrol, membantu mereka mengerjakan tugas atau membereskan mainan, tidur bersama, dan lain sebagainya.
Belajar Tentang Bagaimana Cara Mengatasi Stress
Ibu rumah tangga rentan mengalami stress karena beban dan tekanan pekerjaan sehari-harinya. Apalagi saking sibuknya mereka jadi jarang untuk me time atau melakukan aktivitas yang membuat diri sendiri menjadi bahagia. Pelajari bagaimana cara mengatasi stress karena ini sangat penting.
Contohnya seperti belajar tentang teknik meditasi atau relaksasi sederhana. Cari tahu hal-hal apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi stress. Bisa juga dengan melakukan hal sederhana seperti minum teh sambil baca buku, mendengarkan musik, atau pergi ke salon.
Hiburan yang diperlukan ibu di atas hanyalah sebagai referensi. Tentu saja dalam prakteknya harus menyesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing orang. Karena setiap ibu tentu memiliki hobi dan kesenangan yang berbeda.