Kesehatan

Agar Tidak Panik, Sebaiknya Calon Ibu Mengetahui Proses dan Tahapan Persalinan, Kenali Tahap Pembukaan dalam Proses Persalinan

Proses persalinan merupakan proses di mana calon ibu berada pada perlintasan hidup dan mati. Nyawa pun tak jarang menjadi taruhannya.

Ya, pengorbanan seorang ibu sangatlah besar untuk sang buah hati tercinta. Demi mengantarkannya ke dunia, ia rela mengorbankan nyawanya sendiri dan menahan sakit yang dialami sepanjang proses kehamilan, persalian sampai pada proses mendidik dan membesarkan sang buah hati.

Pada dasarnya, calon ibu tak berada dalam kondisi sakit luar biasa di semua tahapan persalinan. Agar tidak panik, sebaiknya para calon ibu mengetahui proses dan tahapan persalinan sehingga tidak salah paham. Yang lebih penting, Anda harus tahu kapan rumah sakit rasa mengalami nyeri persalinan.

Dalam proses persalinan sendiri terdapat beberapa pembukaan yang akan calon ibu jalani. Semakin besar angka pembukaan dalam persalinan, maka sang jabang bayi semakin mendekati proses kelahiran.

Berikut adalah beberapa pembukaan yang akan Bunda alami dalam proses persalinan.

Tahap Pembukaan 1, mulas dan nyeri di bagian punggung atau pinggang namun nyerinya masih sangat rendah dan singkat

Padatahap ini, mulut rahim baru mengalami pembukaan sebesar 1 cm. tahap ini merupakan tahap pertama dalam proses persalinan. Biasanya tahap ini berlangsung dalam beberapa hari tanpa kontraksi. Tetapi ada juga beberapa calon ibu mengeluh mengalami kontraksi pada tahap ini.

Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah mulas dan nyeri di bagian punggung atau pinggang namun nyerinya masih sangat rendah dan singkat, selain itu sebagian bunda juga mengeluarkan lendir bercampur bercak darah dari alat kelamin, namun lendir yang keluar tidak selalu lengket di celana, yang artinya hanya tertahan di bagian dalam alat kelamin.

Pada tahap ini kepala janin sudah menuju jalan lahir, belum ada pergerakan menuju rongga panggul. Hal yang perlu dilakukan oleh calon ibu adalah bersantai di rumah jika kontraksi belum sering terjadi dan tetap melakukan rutinitas sehari-hari. Selain itu calon ibu juga dianjurkan untuk melakukan jalan-jalan ringan.

Tahap Pembukaan 2, kontraksi yang semakin sering terjadi diiringi dengan rasa mulas dan kram pada perut

Pada tahap ini mulut rahim terbuka sebesar 2 cm. hal ini menandakan tahap awal dalam proses persalinan. Lamanya fase tergantung pada kehamilan itu sendiri.

Untuk kehamilan pertama, umumnya berlangsung 12 hingga 14 jam, sedangkan untuk kehamilan kedua dan seterusnya akan lebih pendek, yaitu sekitar 5 – 10 jam.

Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah kontraksi yang semakin sering terjadi diiringi dengan rasa mulas dan kram pada perut dan beberapa calon ibu juga mengeluhkan nyeri punggung dan kembung.

Hal yang perlu dilakukan adalah melakukan jalan-jalan ringan, mendatangi klini atau rumah sakit terdekat jika kontraksi lebih sering terjadi, dan makan makanan ringan. Pada tahap ini, keadaan janin masih pasif meskipun kepala janin sudah mulai menuju jalan lahir.

Tahap Pembukaan 3, kontraksi yang semakin sering dengan selang waktu setengah samapai satu jam

Pada tahap ini, mulut rahim mengalami pembukaan sebesar 3 cm. Di tahap ini pulalah calon ibu sudah memasuki fase aktif dalam proses persalinan.  Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah kontraksi yang semakin sering dengan selang waktu setengah samapai satu jam pada umumnya.

Yang perlu dilakukan pada tahap ini adalah segera mendatangi klinik atau rumah sakit terdekat untuk melakukan proses persalinan. Pada tahap ini janin mulai aktif menuju rongga panggul meski belum turun secara signifikan.

Tahap Pembukaan 4, setiap kontraksi yang terjadi akan membuat posisi sang janin semakin terdorong

Pembukaan pada mulut rahim sekitar 4 cm. Mulut rahim akan semakin menipis dan terbuka karena kontraksi yang timbul untuk mendorong keluarnya sang janin dari rahim sang bunda. Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah pecahnya ketuban.

Pada tahap ini, setiap kontraksi yang terjadi akan membuat posisi sang janin semakin terdorong ke bawah dan pembukaan jalan lahir pun akan semakin lebar.

Tahap Pembukaan 5, frekuensi kontraksi yang semakin lama yaitu 1 – 4 menit dengan rentang waktu setengah sampai satu jam

Pada tahap ini, pembukaan mulut rahim sudah mencapai 5 cm. Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah frekuensi kontraksi yang semakin lama yaitu 1 – 4 menit dengan rentang waktu setengah sampai satu jam.

Pada tahap ini, kepala janin berada pada posisi melintang pada salah satu sisi pinggul sang bunda, kemudian kepala sang janin akan berangsur-angsur menuju rongga panggul sang bunda.

Tahap Pembukaan 6, Kontraksi ini terjadi  dengan selang waktu 2 – 5 menit

Pada tahap ini, mulut rahim sudah terbuka sebesar 6 cm. Hal yang akan dialami oleh calon ibu adalah kontraksi yang semakin sering dan kuat. Kontraksi ini terjadi  dengan selang waktu 2 – 5 menit. Frekuensi yang dihasilkan oleh kontraksi pada tahap ini mencapai 1- 1,5 cm.

Pada tahap ini, kepala sang janin telah masuk sepenuhnya dalam rongga panggul dan diameter kepala paling lebar telah melewati pinggir rongga panggul. Sehingga idealnya, kepala sang janin sudah melewati bagian panggul paling sempit.

Tahap Pembukaan 7, kontraksi yang semakin sering dan kuat

Pada tahapan ini, pembukaan mulut rahim sudah 7 cm. hal yang akan dialami oleh sang ibu, yaitu kontraksi yang semakin sering dan kuat. Terjadi sekitar 2-3 menit sekali dengan lama 1 – 1,5 menit.

Pada tahap ini sang janin terus saja bergerak menuju jalan lahir. Wajah janin mulai menghadap ke rectum sang bunda.

Tahap Pembukaan 8, pembukaan pada mulut rahim semakin besar yaitu 8 cm

Pada tahap ini, pembukaan pada mulut rahim semakin besar yaitu 8 cm. Hal yang akan dialami oleh sang bunda, yaitu: (1) punggung terasa sakit dan pegal; (2) ada dorongan untuk mengejan; (3) suhu tubuh calon ibu sedikit naik, sehingga calon ibu akan mengeluarkan keringat yang cukup banyak; (4) terjadi pengeluaran lendir dan darah yang semakin bertambah banyak karena semakin banyaknya pembuluh darah kapiler yang pecah; (5) mengantuk.

Pada tahap ini sang janin terus aktif bergerak dan turun ke bawah melalui jalan lahir yang semakin terbuka lebar. Kontraksi membantu sang janin bergerak dengan leluasa.

Tahap Pembukaan 9,  tahapan menjelang berakhirnya fase pembukaan. Setelah itu akan dilanjutkan pada tahapan pembukaan sempurna

Pada tahap ini, mulut rahim calon ibu sudah terbuka 9 cm.tahap ini termasuk tahap yang menentukan karena tahapan ini merupakan tahapan menjelang berakhirnya fase pembukaan. Setelah itu akan dilanjutkan pada tahapan pembukaan sempurna.

Hal yang akan dialami oleh sang bunda, yaitu: (1) kontraksi yang kuat akan lebih sering terjadi; (2) sakit dan mulas yang hebat pada bagian perut; (3) kemungkinan calon ibu juga akan mengalami rasa sakit yang hebat, bahkan seolah ada tekanan ingin buang air besar; (4) dokter dan ahli medis yang lain akan melarang bunda untuk mengejan terlebih dahulu sebelum sampai pada tahapan pembukaan sempurna.

Pada tahap ini kepala janin sudah berada di rongga panggul dan akan terus turun ke bawah setiap kali calon ibu mengalami kontraksi.

Tahap Pembukaan 10, tahapan yang dinamakan sebagai pembukaan sempurna

Tahapan ini merupakan tahapan yang dinamakan sebagai pembukaan sempurna. yang artinya, rahim sudah terbuka 10 cm.

Hal yang akan dialami oleh calon ibu yaitu: (1) kontraksi yang cukup kuat, cepat dan lama; (2)kepala janin sudah masuk rongga panggul dan mulai terlihat; (3) keinginan buang air besar yang sangat kuat; (4) air ketuban terus saja mengalir; (5) dokter dan bidan akan membimbing calon ibu untuk mencoba mendorong sang bayi keluar; (6) aka nada kemungkinan dokter dan bidan melakukan pengguntingan agar tidak terjadi perobekan besar di area perineum (area sekitar alat genital dan anus) akibat dorongan sang janin.

Pada tahap ini, sang janin sudah siap dilahirkan dan tinggal menunggu waktu saja sampai suara tangisan sang janin pecah di ruangan persalinan.

Tahap Pasca Persalinan

Setelah bayi sudah terlahir ke dunia, terdapat fase yang dinamakan dengan kala uri atau fase uri. Fase ini dimulai selang beberapa menit setelah bayi terlahir sampai plasenta keluar. Dalam persalinan normal, hal ini dapat berlangsung sekitar 15 – 30 menit.

Setelah plasenta dikeluarkan, dokter beserta bidan yang bertugas akan memeriksa keadaannya untuk memastiknbahwa plasenta sehat dan tidak ada bagian yang hilang atau pun tertinggal di dalam rahim sang bunda.

Jika terjadi plasenta akreta atau plasenta tertanam terlalu dalam pada dinding rahim, dokter akan melakukan tindakan merogoh plasenta dan menariknya keluar.

Jika masih belum berhasil, dokter akan melakukan tindakan operasi.plasenta yang terlalu lam berada dalam rahim calon ibu akan beresiko menyebabkan pendarahan pada sang bunda.

Hal yang sama juga akan terjadi pada kasus plasenta yang terlalu cepat keluar, karena bagian dalam rahim akan tertarik dan akhirnya terbalik lalu ikut keluar bersama keluarnya plasenta.

Selama 2 jam pasca keluarnya plasenta, kondisi calon ibu akan terus mendapatkan pantauan kusus dari tim dokter. Hal ini tidak lepas dari banyaknya kasus beragam yang terjadi pasca proses persalinan. Seperti robekan jalan lahir kembali berdarah atau kontraksi rahim yang berlangsung lemah senhingga jarang diketahui.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Lifestyle

Untuk Ibu hamil yang Persalinan Secara Normal, Ini Tips Melahirkan Normal dengan Lancar untuk

Buat ibu hamil yang memilih persalinan secara normal, wajib perhatikan tips melahirkan normal di bawah ini. Sebenarnya semua metode sama-sama memiliki resiko tinggi. Caesar pun punya tingkat kesulitan sama besarnya. Oleh karena itu mempersiapkan diri dengan baik  akan menjadi solusi terbaik.

8 Tips Melahirkan Normal dengan Tenang 

Persalinan secara normal memang akan terasa lebih sakit, namun kebanyakan orang memilih opsi ini karena mungkin dari segi pemulihan terasa lebih cepat. Ada banyak hal yang bisa bunda lakukan sebelum proses persalinan berlangsung. Hal ini semacam persiapan menjelang hari membahagiakan.

1. Sering Baca Artikel dan Bahasan Mengenai Melahirkan 

Tips pertama yang sebenarnya penting tapi sering diabaikan adalah sering-sering membaca artikel atau bahasan tentang melahirkan secara normal. Bersiap menjadi seorang ibu dengan langkah pertama yakni melahirkan buah hati ke dunia dengan selamat, Anda bisa gunakan banyak media di zaman canggih ini.

Sekarang  tidak susah lagi jika ingin tahu tentang sebuah informasi. Begitu juga soal melahirkan secara normal. Banyak sumber seperti internet, artikel, majalah, atau buku khusus yang membahas mengenai persiapan menjelang persalinan secara normal. Pengetahuan ini akan membuat ketakutan mereda.

2. Jaga Pola Makan dengan Baik 

Ketika konsultasi dengan dokter pastinya sudah berkali-kali diberi wejangan untuk menjaga pola makan dengan baik. Banyak protein, jangan malas makan sayuran hijau, juga mulai kurangi konsumsi makanan serta minuman yang dapat berpengaruh pada kesehatan. Misalnya gula, kafein, dan semacamnya.

Makanan yang mengandung nutrisi sangat baik untuk menjaga pertumbuhan bayi dalam kandungan, juga melancarkan kehamilan saat persalinan tiba. Saat si kecil tumbuh dengan baik tentu saja akan mempermudah proses persalinan. Kemungkinan berbagai macam resiko juga menurun drastis.

3. Manfaatkan Adanya Kelas Prenatal 

Persalinan secara normal maupun caesar sama-sama membutuhkan persiapan matang. Jangan habiskan masa kehamilan hanya dengan duduk santai saja, perubahan mood sedrastis apapun usahakan untuk tetap olahraga. Selain jalan kecil kelas prenatal juga akan membantu persalinan berlangsung lancar.

Sekarang ini kelas prenatal memang sudah menjadi standar penting dan wajib bagi para ibu hamil. Banyak anjuran edukasi maupun informasi mengenai kehamilan dan persalinan yang akan didapatkan selama masa kelas berlangsung. Selain itu ada sharing juga dari para ibu hamil lainnya.

4. Selalu Minum Banyak Air Putih

Hal penting lain yang tidak boleh dilupakan oleh ibu hamil adalah selalu rajin minum air putih. Bagaimanapun ini akan membantu mengeluarkan racun dalam tubuh melalui urine. Sehingga nantinya kemungkinan infeksi pada saluran kemih juga minim terjadi. Sehari setidaknya harus 10 gelas.

Selain membantu kelancaran proses hamil dan melahirkan secara normal, minum air putih juga sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Pasalnya kandungan alami di dalamnya dapat memberikan kebugaran serta tenaga agar tidak merasa lemas. Kulit wajah juga terasa lembab dan terus segar walau jam tidur kurang.

5. Belajar Menghadapi Kontraksi 

Mulai trimester kedua belajarlah untuk menghadapi kontraksi. Ada banyak informasi bisa diakses melalui internet agar bunda bisa melahirkan normal tanpa rasa sakit teramat sangat. Salah satu kuncinya adalah dengan mengatur pernapasan agar bisa melalui kontraksi dengan lancar dan cepat.

Agar hal ini bisa terjadi bunda harus mempersiapkannya sedini mungkin. Mulai mengikuti berbagai macam kelas yoga, olahraga rutin setiap pagi hari, juga mengesampingkan rasa takut. Persalinan memang pertaruhan antara hidup mati, namun jika bisa rileks dan tenang tidak terlalu menyiksa.

6. Selalu Tidur yang Cukup 

Selanjutnya jangan lupa ibu hamil harus punya jam tidur yang cukup. Hal ini bertujuan agar badan terasa segar dan membantu janin tumbuh dengan sehat. Memang tidak mudah untuk mendapatkan jam tidur ideal apalagi menjelang trimester ketiga. Rasa gelisah, was-was akan semakin meningkat.

Namun sayangnya jika Anda menginginkan persalinan dengan cara normal maka harus terbiasa dengan jam tidur yang teratur. Hindari begadang yang bisa menyebabkan penurunan stamina baik pada ibu hamil maupun kondisi kesehatan bayi dalam rahim. Lakukan rutin sampai HPL persalinan tiba.

7. Memahami Risiko Persalinan Normal 

Setiap metode persalinan yang diambil memang punya risikonya tersendiri. Begitu juga dengan persalinan normal. Biasanya aka nada komplikasi seperti posisi bayi sungsang atau kepala belum berada di bawah tepat di jalur keluar, tali pusat prolaps atau menumbung, dan masih banyak lagi.

Untuk menghindari berbagai macam risiko tersebut bunda harus selalu melakukan kontrol rutin ke dokter kandungan sebulan sekali. Hal ini dilakukan untuk berjaga-jaga apabila terjadi keadaan darurat menyangkut bayi dan bisa ditangani secepat mungkin dengan tindakan medis yang maksimal.

8. Menentukan Lokasi Lahiran 

Setelah selesai dengan persiapan mental, fisik, serta perlengkapan bayi maka tinggal menentukan saja lokasi lahiran bayi. Pilihlah rumah sakit atau sebuah klinik bersalin sesuai dengan keinginan dan kenyamanan ibu hamil. Pastikan tenaga medis mampu memberikan pelayanan maksimal pada pasien.

Carilah informasi di wilayah sekitar jika ingin melakukan persalinan dekat dengan tempat tinggal. Tidak ada salahnya melakukan riset melalui survei, misalnya minta brosur atau nomor Customer Service dari rumah sakit tersebut. Dengan begitu bisa tahu jenis pelayanan serta budgeting harus dipersiapkan. 

Melahirkan secara normal merupakan proses yang panjang dan melelahkan. Butuh stamina dan fisik yang bagus agar nantinya berjalan dengan maksimal. Bantulah dengan memaksimalkan persiapan dari diri sendiri dengan semaksimal mungkin.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top