Diskusi dengan kakek dan nenek saat Bunda hendak menitipkan si kecil jelas perlu. Hal ini perlu dilakukan mengingat akan ada perbedaan pola asuh antara Bunda sebagai orangtua dengan kakek dan neneknya. Alih-alih didiamkan, jika Bunda tak berdiskusi dahulu dengan orangtua dan mertua mengenai hal ini, potensi berselisih paham karena adanya perbedaan justru rentan terjadi.
Lebih jauh lagi, sebagai orangtua pun kita tak berhak menjauhkan si kecil dari kakek dan neneknya. Dikutip dari todaysparent, menurut Kerry Grier, seorang spesialis pendidik kelas pengasuhan anak di Sunnybrook Health Science Centre, Toronto, Kanada, gaya pengasuhan masyarakat memang telah mengalami perubahan dan perbedaan-perbedaan yang signifikan.
Tapi jangan biarkan perbedaan-perbedaan ini jadi konflik yang kian meruncing. Kerry juga menyarankan agar anak-anak tidak dijauhkan dari kakek-neneknya. Menurutnya, anak-anak berhak mendapat cinta dari kakek-neneknya, dan sebaiknya tidak dihalang-halangi.
Lalu harus bagaimana? Diskusikan hal ini dengan orang tua. Jelaskan seperti apa pola asuh yang Bunda dan pasangan telah sepakati dan sampaikan bahwa Bunda berharap orang tua mau mendukung dengan menerapkannya juga. Tujuh cara ini bisa Bunda lakukan.
- Bicarakan secara jelas kepada orang tua atau mertua Anda mengenai kelebihan dan kekurangan teknik pola asuh yang ingin Anda terapkan kepada anak. Diskusi berarti membuka komunikasi. Untuk itu, berkomunikasi dengan orangtua atau mertua jelas disarankan. Kalau menurut Bunda, pola asuh yang cocok dengan si kecil adalah pola asuh yang Bunda terapkan, maka berikan pengertian dengan pelan-pelan pada orangtua dan mertua Bunda, ya.
- Ucapkan terima kasih atau pujian atas hal baik dari saran yang diberikan kakek atau nenek. Lakukanlah saat Bunda dan ayah menjemput si kecil di malam hari sepulang beraktivitas, maka jangan sampai tak mengucapkan terima kasih. Sampaikan juga pujian pada mereka. Keputusan untuk melibatkan orangtua dalam mengasuh anak sudah Bunda pilih, untuk itu, jangan lupa untuk memberikan apresiasi pada orangtua dan mertua yang mau direpotkan untuk mengasuh si kecil ya Bun.
- Utarakan pendapat Bunda dengan bahasa yang sopan dan dengan nada yang tenang. Biasanya karena terbawa suasana hati yang lelah, Bunda jadi rentan emosi saat melihat adanya perlakuan berbeda yang didapat si kecil saat bersama kakek atau neneknya. Tapi bukan berarti Bunda jadi lupa untuk bersikap sopan, kan? Terlebih ada si kecil, maka bila ada sesuatu yang mengganjal terkait pola asuh orangtua atau mertua Bunda, sampaikan dengan tuturkata yang santun dan tenang akan jauh lebih baik.
- Sampaikan kepada mereka pikiran dan harapan Bunda tentang anak ke depannya. Ini pun penting untuk diutarakan. Terlebih dengan perbedaan pola asuh yang ada, harapannya orangtua yang adalah kakek dan nenek dari si kecil pun turut merasakan keterbebanan untuk mewujudkan harapan Bunda sebagai orangtuanya.
- Sampaikan juga apa yang bisa dilakukan, dibantu atau didukung dari pihak nenek atau kakek. Sekalipun si kecil akan seharian bersama kakek dan neneknya, bukan berarti Bunda melupakan atau sengaja menomorduakan tugas pengasuhan sebagai orangtua. Justru seharusnya keberadaan kakek dan nenek cukup sebagai pendamping saja selama Bunda bekerja. Untuk itu, ada baiknya bila Bunda menyatakan sendiri apa yang perlu dibantu, bukan menyerahkan seluruh tugas orangtua untuk dilimpahkan pada kakek dan neneknya ya Bun.
- Sampaikan pada mereka apa nilai-nilai yang Anda harapkan tertanam pada pola asuh yang ingin diterapkan. Hal ini berguna untuk menyamakan pemahaman antara Anda dan nenek ataupun kakek.
- Tekankan pentingnya konsistensi dalam menerapkan pola asuh sehingga semua pihak bisa bekerja sama dengan kompak.
Jangan lupa sampaikan bahwa Bunda khawatir bila tetap terjadi pertentangan, si kecil akan mengalami kebingungan. Biarkan mereka mengerti kalau kepentingan anaklah yang jadi prioritas Anda, bukan soal siapa yang lebih benar, menang atau harus diikuti.
Agar lebih mudah, sesekali Bunda boleh juga lho mengajak orangtua memperbaharui pengetahuan soal pengasuhan anak. Misalnya mengajak mereka serta saat Bunda mengikuti kelas pengasuhan atau seminar laktasi. Bunda juga bisa memberikan bacaan dari sumber referensi terpercaya. Kalau cara ini justru membuat Bunda khawatir kakek atau neneknya tersinggung, coba letakkan saja beberapa buku di meja. Siapa tahu, Kakek atau Nenek si kecil tergelitik untuk membacanya saat Anda pergi bekerja.
Terakhir, cobalah untuk tetap hargai pendapat orang tua Bunda. Mereka mungkin melihat Bunda kewalahan mengurus si kecil sehingga mereka merasa standar Bunda terlalu tinggi, dan ingin sekali bisa membantu. Karenanya, tetaplah hargai pendapat mereka.
