Rumah adalah tempat belajar pertama bagi anak-anak kita. Dan orangtua, adalah pendidik pertama yang seharusnya jadi guru untuk mereka. Untuk itu, selain mengarahkan, mengajari dan mendidik anak-anak, orang tua juga memiliki kewajiban untuk memotivasi anak. Tujuannya agar anak bisa lebih bersemangat dalam belajar. Hal ini diperlukan, karena masih dalam masa pertumbuhan, anak belum bisa mengelola pikiran dan emosinya secara penuh. Sehingga ia butuh dorongan dan motivasi dari luar dirinya, dan orang yang berkewajiban untuk memenuhi motivas tersebut adalah orang tuanya.
Karena menjadi orang tua adalah sebuah peren yang bisa dikatakan gampang-gampang susah, karena tanggung jawabnya terhadap anak cukup besar. Seperti halnya perannya dalam memotivasi anak yang sangat berpengaruh terhadap karakter anak. Lalu, apa saja peran orang tua dalam hal ini? Berikut adalah 9 Peran Orang Tua dalan memotivasi anak-anak mereka.
1. Menjadi Role Model yang Baik Agar Bisa Dijadikan Panutan Oleh Anak
Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh orang tua dalam memotivasi anak yaitu memberikan role model atau contoh yang baik. Mengingat kebanyakan anak akan mengikuti atau mencontoh apa yang dilakukan oleh orang tuanya. Jadi, harus lebih hati-hati dalam berucap dan berperilaku.
Misalnya saja jika ingin memotivasi anak untuk semangat belajar, sebagai orang tua bisa memberikan contoh seperti mematikan membaca buku saat malam hari dan mematikan televisi. Selain itu, bisa juga dengan menemani anak belajar. [
2. Menjadi Pendorong Semangat Bagi Anak di Segala Situasi yang Dihadapinya
Peran orang tua yang dibutuhkan dalam memotivasi anak selanjutnya yaitu menjadi pendorong semangat. Maksudnya, Jangan hanya menyerahkan semua masalah pendidikan ke sekolah. Namun, sebagai orang tua juga harus berperan aktif dalam hal tersebut.
Misalnya saja mendukung berbagai aktivitas anak selama di sekolah, memberikan sarana dan prasarana Selama belajar di rumah dan lain sebagainya. Selain itu, sebagai orangtua juga penting untuk mengetahui kurikulum yang diterapkan dalam sekolah.
3. Beri Anak Waktu untuk Melakukan Hobi dan Hal-hal Lain yang Anak Sukai
Memberikan waktu kepada anak agar bisa melakukan hobinya juga menjadi salah satu cara untuk memotivasi anak. Mungkin sebagian orang akan menganggap Apa hubungan dari keduanya? Intinya belajar memang diperlukan, tapi anak juga membutuhkan waktu untuk melampiaskan hobinya.
Hal ini juga dilakukan dengan tujuan agar anak tidak merasa tertekan saat belajar. Begitu juga sebaliknya orang tua juga harus memberikan aturan tersendiri di mana anak waktunya belajar dan melakukan hobinya. Intinya keseimbangan tersebut akan membuat anak tidak tertekan.
4. Mendampingi dan Menemani Anak Belajar Sembari Memberinya Motivasi
Peran orang tua dalam memotivasi anak yaitu mendampinginya belajar. Kalau bukan orang tua siapa lagi? Tentunya, orang tua mempunyai peranan agar proses belajar tetap berjalan lancar sekalipun di rumah.
Inilah Kenapa sebagai orang tua penting untuk memahami apa yang sedang dipelajari anak. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar bisa mendapatkan solusi atau pemahaman dari pelajaran yang tidak dipahami. Selain itu, jangan lupa juga untuk memberikan dukungan agar anak tetap semangat belajar.
5 Sesekali Berilah Anak Hadiah, Atas Prestasi dan Pencapaian yang Sudah Diraihnya
Tidak ada salahnya untuk memberikan hadiah atau apresiasi kepada anak jika mencapai sesuatu atau prestasi. Cara ini sangat ampuh untuk memotivasi anak agar bisa lebih semangat dalam belajar. Sedangkan untuk hadiah yang diberikan juga tidak perlu mewah, cukup sesuatu yang bermanfaat.
Selain itu, beri juga pujian terhadap apa yang sudah dicapai anak. Dengan begitu, anak akan lebih merasa dihargai atas apapun yang sudah diperjuangkannya. Bahkan, tidak ada salahnya juga menawarkan apa yang diinginkan anak.
6. Menjalin Komunikasi yang Baik dengan Anak, Sehingga Ia Bisa Lebih Terbuka Tentang Perasaannya Kepada Kita Orang tuanya
Menjalin komunikasi dengan anak juga menjadi salah satu peran orang tua dalam memotivasi anak. Dengan kata lain komunikasi yang terjalin antara orang tua dan anak menjadi salah satu bentuk perhatian. Tentunya jika anda merasa diperhatikan, akan lebih semangat belajar.
Jadi, setiap harinya Tidak ada salahnya untuk menanyakan bagaimana aktivitas anak selama di sekolah. Tentu Jika setiap harinya urutan menanyakan hal tersebut, maka akan lebih termotivasi untuk melakukan hal-hal yang baik tanpa adanya paksaan.
7. Jangan Terlalu Memaksa Anak dengan Memberinya Target di Luar Kemampuannya
Meskipun setiap orang tua pasti menginginkan anaknya selalu mendapatkan nilai yang bagus atau berperilaku yang baik, tapi jangan pernah menargetkan. Justru jika anak ditarget untuk mendapatkan nilai yang bagus, maka anak akan merasa tertekan.
Hal tersebut jika dilakukan tidak akan memberikan motivasi kepada anak, justru bisa menyebabkan anak semakin memberontak. Bahkan, sekalipun anak mendapatkan nilai yang jelek, tetap berikan apresiasi. Jangan lupa juga memberikan semangat untuk belajar lebih giat.
8. Pahami Motivasi Seperti Apa yang Anak Butuhkan, Bukan Sekedar Memaksanya Menjadi yang Terdepan
Memberikan motivasi kepada Anda juga bisa diterapkan dengan cara membangkitkan semangatnya. Tujuannya agar anak semakin bersemangat dalam melakukan apapun yang baik, tak terkecuali dalam belajar. Namun, berikan juga peluang anak untuk melakukan hobi atau kesukaannya.
Intinya dalam menekankan motivasi belajar jangan hanya mengukur kecerdasan anak berasal dari rangking atau peringkatnya. Namun, Anda juga penting untuk memberikan motivasi mengenai pentingnya berbuat baik, mengembangkan kreativitas dan lain sebagainya.
9. Dan Berilah Ia Dukungan dengan Hati yang Tulus
Memberikan dukungan sepenuhnya merupakan salah satu peran orang tua dalam memotivasi anak. Terutama jika anak mempunyai keahlian dalam bidang tertentu, sebagai orang tua penting untuk berikan dukungan sepenuhnya agar kemampuan tersebut bisa berkembang dengan baik.
Dukungan yang diberikan ini bisa berupa fasilitas sesuai kebutuhan dan motivasi. Tentunya jika anak mendapatkan dukungan yang penuh terhadap apa yang disukainya, akan lebih termotivasi untuk mengembangkannya. Selain itu, berita juga pemahaman mengenai apapun yang diinginkan membutuhkan proses.
