Tumbuh kembang anak, biasanya dianggap sebagai tanggung jawab ibu saja. Tapi kali ini, sayangianak ingin mengajak Ayah dan Bunda untuk memahami, jika proses tumbuh kembang anak sedari ia lahir hingga dewasa adalah tanggung jawab bersama. Dengan kata lain peran orang tua sangatlah dibutuhkan dan penting. Dan khusus tumbuh kembang anak balita, Ayah dan Bunda tidak bisa hanya terfokus pada pertumbuhan fisinya saja, tetapi juga pada mental dan psikis. Itulah mengapa, peran orangtua dalam tumbuh kembang anak Balita sangat penting.
Mengingat masa depan anak akan tergantung dari keberhasilan orang tua dalam melaksanakan perannya. Bagi Ayan dan Bunda yang baru saja menjadi orang tua, haruslah mengetahui bagaimana peran dalam pertumbuhannya balita.
Disamping itu, orang tua mempunyai hak untuk melakukan setiap perannya, tetapi bukan berarti bisa dilakukan secara sembarangan. Dengan kata lain ada pedoman-pedoman yang harus diterapkan dalam proses tersebut agar bisa melakukan peranannya lebih maksimal.
Misalnya saja melaksanakan peran sebagai orang tua dengan tegas, tapi tetap memberikan kasih sayang dan perhatian yang penuh terhadap anak. Mengingat anak juga membutuhkan beberapa hal tersebut dalam proses pertumbuhan.
Inilah 8 Peran Orang Tua Dalam Pertumbuhan Anak Balita
Perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti saat ini tentu peran orang tua dalam pertumbuhan anak lebih ditekankan. Disamping itu, justru lebih mudah lagi karena kamu bisa mendapatkan informasi mengenai peran orang tua. Nah, selengkapnya berikut beberapa perannya.
1. Memberi Stimulasi yang Sesuai Usia dan Perkembangan Anak
Menstimulasi perkembangan anak menjadi salah satu peran utama orang tua dalam pertumbuhannya. Tentunya peran ini sangat diperlukan dan menjadi pendukung dengan pemberian kelengkapan gizi yang dibutuhkan anak.
Meskipun stimulasi perkembangan anak yang dilakukan pada lima tahun pertama usia anak berdampak pada perkembangan otak. Namun, seiring berjalannya waktu stimulasi tersebut sangatlah berguna agar anak bisa lebih mudah dalam belajar di masa depan.
2. Menjamin Kebutuhan Gizi Anak Tercukupi
Peran orang tua yang selanjutnya dalam proses tumbuh balita yaitu menjamin kebutuhan gizi. Mengingat anak di usia ini masih belum bisa memilih mana makanan yang sehat atau tidak. Sesuai dengan usianya, anak harus mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan.
Sedangkan lebih dari itu juga perlu memberikan ASI selama dua tahun dan dilengkapi dengan MPASI. Perlu diketahui jika MPASI atau pemberian makanan kepada balita harus disesuaikan dengan kebutuhannya. Tujuannya agar perkembangan otak dan pertumbuhan fisik anak bisa lebih maksimal.
3. Memastikan Kesehatan Anak Setiap Harinya
Memastikan kesehatan anak juga menjadi salah satu peran orang tua yang sangat dibutuhkan dalam proses pertumbuhannya. Tentunya dalam hal ini bisa diterapkan dalam berbagai cara dan bisa dimulai dari hal yang sederhana, sehingga cukup mudah dilakukan.
Misalnya saja dengan membiasakan anak untuk cuci tangan, memberikan makanan yang bergizi, memastikan waktu tidur cukup dan lain sebagainya. Meskipun hal tersebut sederhana, tapi nyatanya sangat berperan penting agar pertumbuhan balita bisa lebih optimal.
4. Mengajak Anak Berinteraksi untuk Melatih Kemampuannya Berkomunikasi
Peran orang tua dalam proses tumbuh balita yang selanjutnya yaitu mengajak untuk selalu berinteraksi. Cara ini sangatlah penting diterapkan agar anak merasa nyaman dengan orang tuanya. Berawal dari rasa nyaman tersebut, anak akan semakin mudah diarahkan dan dibimbing.
Namun interaksi yang terjalin harus tetap dengan kasih sayang. Beberapa contoh sederhana dalam hal ini seperti mengajak anak bermain, memberikan senyuman, mengajak berbicara, dan hal-hal lainnya dapat membantu proses tumbuh balita.
5. Jadi Sosok Orangtua yang Mendukung Aktivitas Balita
Seorang anak dikatakan balita jika berusia 1-5 tahun. Tentu setiap tahunnya akan mengalami proses pertumbuhan yang berbeda-beda. Terutama bagi balita yang sudah berusia 3 -5 tahun, biasanya akan lebih aktif jika dibandingkan dengan usia sebelumnya.
Tentu sebagai orang tua berperan penting untuk mendukung aktivitas balita Selama masih dalam lingkup yang baik. Meskipun pada usia tersebut anak cenderung asik dengan dunianya, tapi sebagai orang tua juga penting untuk memberikan arahan agar terbiasa.
6. Menciptakan Kebiasaan Makan yang Baik
Peran orang tua selanjutnya dalam proses tumbuh balita yaitu menciptakan kebiasaan makan yang baik. Apalagi saat balita sudah menginjak usia mendapatkan MPASI, bentuk memperhatikan makanannya sangatlah penting agar berdampak pada semakin baik pertumbuhannya.
Selain orang tua mempunyai kewajiban untuk memastikan agar asupan makanan anak bergizi. Hal lain yang harus diterapkan yaitu menciptakan kebiasaan makan yang sehat seperti tepat waktu, makan di tempat makan, memilih makanan sehat dan lain sebagainya.
7. Menerapkan Pola Asuh yang Tepat
Menerapkan pola asuh yang tepat juga menjadi salah satu peran orang tua yang sangat dibutuhkan dalam proses tumbuh balita. Pada umumnya di Indonesia terdapat berbagai jenis pola asuh yang diterapkan seperti luwes, keras dan fleksibel.
Dari beberapa pola asuh tersebut tentu jika diterapkan yang paling tepat, maka akan berpengaruh penting terhadap pertumbuhan balita. Bahkan, tidak menutup kemungkinan juga akan meningkatkan kemampuan anak dalam berkomunikasi dan berinteraksi di lingkungan.
8. Memberi Contoh Berinteraksi
Peran orang tua dalam proses tumbuh balita yang selanjutnya yaitu memberikan contoh berinteraksi. Dengan kata lain, Setiap anak akan meniru bagaimana cara orang tua dalam berinteraksi dengan anggota keluarga atau lingkungan.
Semakin baik interaksi yang terjalin antara orang tua dengan orang lain, tanpa disadari akan menirunya. Sedangkan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi yaitu berikan kebebasan untuk bermain dengan teman-temannya.
Kurang lebih itulah penjelasan mengenai peran orang tua dalam proses pertumbuhan anak. Dari penjelasan ini dapat disimpulkan jika dalam proses pertumbuhan anak tidak akan terlepas dari peran orang tua. Mengingat orang tua menjadi tempat pertama di mana pertumbuhan anak di mulai.
