Bayi mungil anda kini bertambah besar, rasanya ingin mencoba membiasakan ia untuk tidur sendiri di kamarnya tapi keraguan masih melanda. Apakah ia tidak terlalu kecil untuk tidur sendiri? Apakah tidak terlalu dini untuk membiasakannya tidur terpisah dari orang tua?
Menurut hasil penelitian, anak sudah bisa tidur terpisah dari orang tua ketika panjang tubuhnya mencapai 35 inchi atau sekitar 87.5 cm yang dapat dicapai oleh anak berusia sekitar tiga tahun. Membiasakan anak tidur terpisah dari orang tua sebenarnya dapat dimulai sejak anak berusia dua tahun karena pada usia ini ego anak mulai berkembang. Mereka mulai punya rasa memiliki dan bisa diajarkan tentang ruang pribadi. Membiasakan anak tidur terpisah dari orang tua juga mendatangkan banyak manfaat seperti melatih kemandirian, keberanian, menumbuhkan kepercayaan diri, serta mengembangkan privasi anak yang nantinya membuat si kecil belajar menghargai privasi orang lain.
Mungkin sebagian anak akan merasa tidak nyaman saat mulai diajarkan tidur sendiri terutama bagi yang sebelumnya tidur bersama orang tua dalam jangka waktu lama, mereka akan sangat tergantung pada kehadiran orang tuanya. Inilah beberapa cara yang dapat membantu anda membiasakan anak-anak tidur sendiri.
1. Siapkan kamar senyaman dan seaman mungkin bagi anak-anak.
Jika khawatir anak terjatuh saat tidur karena belum bisa memposisikan diri di kasur, anda bisa memilih tempat tidur yang pendek atau dialasi karpet tebal sehingga jika sampai terjatuh tidak menciderai anak. Ajak anak mendekorasi kamar sesuai keinginannya sehingga mereka merasa memiliki kamar tersebut, gunakan sprei dengan gambar karakter favoritnya, tempel sticker yang mereka sukai, atau letakan barang-barang koleksinya di tempat yang mereka tentukan. Anda boleh meredupkan lampu kamar saat anak tidur agar mereka lebih nyenyak. Hindarkan barang elektronik seperti televisi atau gadget di kamar anak karena benda-benda itu dapat mengganggu kualitas tidur mereka.
2. Beri penjelasan kenapa anak harus tidur sendiri
Komunikasikan pada anak kenapa mereka harus tidur terpisah dari orang tua. Jika anak-anak mengerti apa alasan orang tua membiasakan mereka tidur sendiri tentu kegiatan ini akan menjadi lebih mudah.
3. Lakukan rutinitas sebelum tidur
Membiasakan anak melakukan rutinitas seperti mandi air hangat, gosok gigi, dibacakan dongeng, berdoa, mendengarkan musik sebelum tidur dan kebiasaan pengantar tidur lainnya akan membuat tidur mereka lebih terjadwal. Secara tidak langsung lambat laun anak-anak akan membentuk jam tidurnya sendiri melalui rutinitas ini karena mereka akhirnya tahu ketika ibu memintanya mandi dan gosok gigi pukul 19.30 pertanda waktu tidur segera tiba.
4. Agar tidur anak pulas sepanjang malam, mereka perlu mendapat kenyamanan.
Kenyamanan dapat diperoleh melalui rutinitas sebelum tidur yang menyenangkan, perut yang cukup terisi sehingga tidak akan merasa lapar tengah malam, cukup minum, dan mengurangi tingkat stres anak. Anak yang stres entah karena menonton film horor atau bagi anak-anak yang sudah sekolah mungkin memikirkan tugas sekolah biasanya mengalami kegelisahan saat tidur. Hindari kebiasaan nonton film horor yang akan membuat anak berimajinasi dan menimbulkan rasa takut, jangan lupa untuk membiasakan mereka bedoa sebelum tidur. Tingkat stres yang tinggi setidaknya dapat diturunkan dengan melakukan rutinitas menyenangkan sebelum tidur seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
Menentukan kamar anak dekat dengan kamar mandi, dekat dengan kamar orang tua juga dapat meningkatkan rasa nyaman karena saat mereka terjaga untuk buang air kecil di malam hari tidak perlu jauh ke kamar mandi, saat merasa takut mereka lega karena tahu orang tuanya dekat.
5. Pujian patut diberikan pada si kecil yang berhasil tidur sendiri sebagai apresiasi atas usahanya memenuhi keinginan orang tua.
Bangunkan mereka dengan pelukan anda di pagi hari. Tunjukan bahwa anda merasa bangga terhadapnya karena melalui pujian ia belajar untuk memahami bahwa tindakannya benar dan tentu ia merasa dihargai, kelak ia juga belajar menghargai orang lain.
6. Loh kok kembali ke kamar ibu?
Anak mungkin saja kembali ke kamar orang tua saat awal pembiasaan tidur terpisah. Ibu boleh menemaninya sebelum akhirnya anak tidur lelap lalu meninggalkannya. Jika tengah malam mereka kembali ke kamar orang tua, ibu bisa mengajaknya kembali tidur di kamarnya. Menemani anak sampai ia tidur lelap dapat membuat ia nyaman, ajak juga berdoa lagi sebelum tidur.
Membiasakan anak tidur terpisah dari orang tua lebih baik dilakukan sejak dini, selain akan lebih mudah, anak juga menjadi lebih cepat terbentuk karakternya. Tak perlu menunda kebiasaan baik ini karena tentu kita tak ingin menunda untuk melihat mereka segera menjadi pribadi yang mandiri, berani, dan percaya diri.
