Saat si kecil sedang demam, sebagai orangtua tentu Bunda tak bisa jauh-jauh dari mereka. Apalagi, saat demam biasanya anak jadi lebih rewel. Ironisnya Bun, sebagai orangtua, ada banyak dari kita yang masih salah memahami gejala dan situasi demam.
Merangkum dari beberapa sumber, ada beberapa mitos seputar demam pada anak yang masih sering diyakini oleh orangtua padahal perlu diluruskan.
Jangan Diberi Kompres Air Dingin Ya Bun
Beberapa orang tua sering memberikan kompres dingin pada anak saat si kecil demam. Cara ini dianggap bisa segera mengusir panas berlebihan di tubuh anak. Padahal ini salah. Air dingin justru dapat menyebabkan terjadinya konstriksi atau pengecilan pembuluh darah.
Belum lagi ancaman pengecilan pembuluh darah menyebabkan tidak terjadinya evaporasi di pori-pori kulit sehingga hawa panas dari dalam tubuh anak tidak bisa keluar dan menguap. Karenanya, agar lebih aman, kompres dengan air hangat demi membantu terjadinya evaporasi yang menyebabkan keluarnya hawa panas dari dalam tubuh.
Nah, bagian tubuh yang paling tepat untuk menaruh kompres adalah di dahi, punggung, lipat ketiak dan lipat selangkangan.
Orangtua Masih Sering Memberi Obat atau Antibiotik
Saat si kecil demam biasanya terjadi lantaran infeksi virus. Sementara kalau demam disertai batuk pilek, biasanya disebut common cold. Bunda perlu tahu, sebagian besar penyakit harian sejatinya disebabkan oleh virus, dan tak butuh antibiotik. Di lain sisi, antibiotik tidak mempercepat penyembuhan. Jadi Bunda perlu tahu kapan harus menggunakan antibiotik.
Orangtua Suka Mengira Demam Sebagai Tanda Anak Jadi Lebih Pintar
Ini yang masih sering salah. Demam bukanlah penyakit atau penanda anak jadi lebih pintar. Sekali lagi, pemicu demam adalah virus atau bakteri, aktivitas anak yang berlebih, kelelahan, terlalu banyak stimulasi, kurang minum dan pasca imunisasi. Dan semua penyebab tersebut tak ada korelasi sama sekali antara demam dengan akan bertambahnya kemampuan si kecil.
Jika anak demam, pasti ada sebabnya, pastikan untuk mencari tahu terlebih dahulu dengan baik apa sebabnya ya Bun. Jangan sampai kepercayaan ‘demam tanda bayi akan lebih pintar’ membuat Bunda jadi tenang-tenang saja padahal suhu tubuh si kecil sudah mencapai 40 derajat Celcius atau bahkan lebih.
Bunda Memastikan Demam Hanya dari Rabaan Tangan
Seringkali orangtua panik saat dahi anaknya mulai teraba panas. Bun, punggung tangan ibu atau orang dewasa bukanlah termometer. Pengukuran dengan punggung tangan sangatlah subyektif. Baiknya ukur suhu tubuh dengan termometer. Suhu tubuh normal yaitu 36,5-37,5 derajat Celsius, jika lebih dikatakan sumer dan jika di atas 38 derajat Celcius dikatakan demam atau panas.
Demam Katanya Bisa Memanggang Otak
Mitos semacam ini tentu salah ya Bun. Namun masih banyak orangtua yang masih percaya mitos bahwa demam dapat memanggang otak sehingga mereka jadi buru-buru memberikan obat penurun panas. Faktanya demam biasa tak akan merusak otak bayi.
Demam atas respons infeksi sebetulnya adalah cara tubuh untuk mempertahankan diri dari kuman penyerang. Bakteri dan virus sangat sensitif terhadap perubahan suhu, karenanya tubuh sengaja ‘memanaskan’ dirinya sebagai bentuk perlawanan. Umumnya demam karena respons infeksi tidak akan melebihi batas toleransi.
Namun di beberapa kasus, ada demam yang mencapah suhu 41 derajat Celcius dan berisiko merusak jaringan tubuh. Karenanya bila angka termometer sudah melebiih 38 derajat, segera hubungi dokter ya Bun.
