Parenting

5 Ide Aktivitas Ramadan yang Bisa Bikin Puasa Makin Seru

aktivitas-ramadan

Agar si kecil semakin semangat berlatih puasa Ramadan, bisa diajak melakukan berbagai aktivitas seru. Anak jadi semakin kreatif dan bersemangat menjalani ibadah puasa Ramadan.

Nah, bagi Bunda yang sedang mencari aktivitas Ramadan untuk anak, ini dia beberapa kegiatan seru yang bisa dilakukan. Yuk disimak bersama.

  1. Membuat Tabel Target Ramadan
Aktivitas Ramadan antilemas untuk anak/ Foto: Canva

Meski puasa Ramadan sudah berjalan lebih dari seminggu, tidak ada salahnya lho membuat tabel target ibadah Ramadan. Bunda bisa memanfaatkan kertas bekas kalender dinding di rumah.

Caranya mudah sekali. Di bagian kertas kalender yang kosong diberi beberapa kolom. Kolom tersebut menunjukkan hari atau tanggal di bulan Ramadan, serta beberapa kegiatan yang menjadi target si kecil.

Targetnya tidak perlu muluk-muluk. Misalnya saja salat subuh tepat waktu, salat dzuhur tepat waktu, dan seterusnya. Bisa ditambahkan pula target berbuat baik dan menghafalkan surat-surat pendek dalam Alquran.

Bunda bisa minta si kecil menghias tabelnya dengan gambar atau origami. Selanjutnya tempelkan tabel di tempat yang mudah dilihat. Nah, setiap hari anak akan memberi tanda centang untuk target yang bisa dilakukan.

  1. Membuat Buku Jurnal Ramadan
Aktivitas Ramadan antibosan untuk anak/ Foto: Canva

Kegiatan lainnya adalah membuat jurnal Ramadan menggunakan kardus bekas yang disusun sedemikian rupa hingga berbentuk buku. Isinya sebenarnya mirip dengan tabel target Ramadan, hanya tampilannya saja yang berbeda.

Cara membuatnya, Bunda membantu si kecil menggunting beberapa lembar kardus seukuran buku. Di setiap lembar kardus ditulis hal-hal yang menjadi kegiatan harian anak selama Ramadan. Misalnya di lembar pertama berisi kegiatan salat wajib, di lembar kedua tentang hafalan surat pendek, di lembar ketiga berisi daftar kegiatan baik yang telah dilakukan, dan lain-lain.

Agar lebih menarik, si kecil bisa menghias jurnal Ramadannya dengan hasil gambarnya, origami, atau mozaik. Pasti seru.

  1. Mendekorasi Rumah dengan Ornamen Ramadan
Ide aktivitas Ramadan anak/ Foto: Canva

Ramadan identik dengan ornamen masjid, ketupat, lentera, serta bulan. Agar kegiatan puasa Ramadan semakin seru, si kecil bisa diajak membuat berbagai ornamen Ramadan. Setelah itu, mereka bisa menggunakannya untuk mendekorasi rumah.

Contohnya, Bunda dapat mengajak si kecil membuat bunting flag bertuliskan “Selamat Ramadan” menggunakan kertas warna-warni. Kegiatan ini bisa sekaligus digunakan untuk belajar huruf lho. Bunting flag bisa ditempel di dinding atau di pintu.

Contoh lainnya adalah membuat ornamen masjid dari kertas. Ornamen tersebut digunakan untuk menghias dinding rumah. Bisa juga membuat alat peraga bulan dari kertas yang bisa digunakan untuk belajar fase bulan.

  1. Membuat Buku Doa
Aktivitas Ramadan untuk anak/ Foto: Canva

Si kecil bisa pula diajak menghafalkan doa dengan membuat buku doa. Agar menarik, buku doa bikinan sendiri dibentuk lucu. Misalnya saja berbentuk telapak tangan, hati, daun, bintang, dan sebagainya.

Anak-anak bisa membuat beberapa buku doa, lalu diberikan pada teman atau kerabat. Dengan begitu mereka termotivasi untuk berkresi sambil belajar.

  1. Membuat Amplop Lebaran
Ide aktivitas Ramadan untuk anak/ Foto: Canva

Meski Lebaran masih cukup lama, anak-anak bisa pula diajak membuat amplop Lebaran. Amplop ini biasanya diisi uang dan diberikan pada kerabat.

Bunda dan si kecil bisa menggunakan kertas origami untuk mendapatkan amplop aneka warna. Jangan lupa, amplopnya dihias menggunakan guntingan gambar atau stiker. Bila hasilnya rapi, bahkan bisa dijual, lho. Anak-anak bisa sekaligus belajar berwira usaha. Seru, bukan?

Untuk mengisi waktu di bulan Ramadan, si kecil juga bisa diajak menonton kisah-kisah Islami. Bisa pula diajak membaca nyaring kisah-kisah nabi. Semoga bermanfaat ya, Bunda.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.


Parenting

Cara Cerdas Mengatasi Anak yang Suka Mencoreti Tembok

anak mencoreti tembok

Tembok rumah baru saja dicat, eh tapi nggak lama kok sudah dihiasi coretan si kecil. Duh, jadi kumuh lagi deh temboknya. Di satu sisi tidak ingin menghalangi kreativitas anak dalam menggambar. Namun, di sisi lain juga nggak ingin tembok di rumah kotor semua. Gimana ya caranya?

Psikolog anak dan remaja dari Klinik Kancil, Ratih Zulhaqqi, punya saran nih buat Bunda yang anaknya gemar mencoreti tembok. Ratih bilang secara teori anak perlu media belajar yang sifatnya bidang datar. Itu makanya anak-anak suka sekali mencoreti dinding tembok, padahal sudah punya banyak buku gambar.

Anak perlu tahu bahwa tembok bukanlah tempat untuk corat coret. Jika kita sudah menetapkan aturan ini, maka penerapannya harus konsisten ya, Bun. Jangan sampai hari ini nggak boleh mencoreti tembok, tapi di hari lain si kecil dibiarkan melakukannya. Sekali kita inkonsisten, maka anak akan berkesimpulan sebenarnya dia boleh mencoreti tembok.

“Kita bisa memfasilitasi anak dengan papan tulis. Bisa juga membolehkan anak mencorat-coret lantai carport dengan kapur karena memang bisa dibersihkan,” saran Ratih dalam Instagram Live bersama Sayangi Anak beberapa waktu lalu.

Bisa juga nih, Bun, dengan mengajak anak hand painting di dinding kamar mandi. Wah, anak pasti bakal senang sekali karena hasrat mencoreti dinding terpenuhi. Kita cuma perlu menyiapkan cat air atau washable paint, lalu membiarkan anak mencoreti dinding kamar mandi. Setelah selesai beraktivitas langsung guyur semua catnya. Anak senang, bundanya pun tenang.

“Kita selalu kasih tahu anak bahwa aktivitas ini hanya boleh di kamar mandi karena catnya bisa disiram,” ucap Ratih.

Soal coret mencoret, sejak usia 2-3 tahun anak sudah bisa lho diajari journaling. Kita bisa tawarkan ke anak media apa yang akan digunakan untuk journaling. Bisa di buku, papan tulis, atau di kardus bekas. Dengan begitu anak akan merasa bahwa banyak media keren untuk menggambar.

“Anak corat coret tembok bisa jadi karena anak suka banget menggambar, lalu bosan dengan menggambar di tempat yang sama terus, atau dia ingin ibunya ikut menggambar bareng,” lanjut Ratih.

Hm, sebagai orang tua kita memang harus kreatif ya, Bunda. Kreativitas kita akan membuat anak merasa seru dalam beraktivitas.

Tentang Anak yang Suka Main Air Dispenser

Memahami anak yang suka main dispenser/ Foto: Canva

Selain tembok yang dicorat coret, hal lain yang bikin kening orang tua berkerut adalah saat anak gemar main air di dispenser. Sering kali dispenser yang digunakan untuk bermain adalah yang ada di rumah orang lain atau di tempat umum.

Ratih menuturkan jika anak gemar mengambil air di dispenser lalu dituang ke gelas-gelas yang ada, besar kemungkinan kebutuhan motorik halusnya belum terpenuhi. Mungkin di rumah kurang paparan sensori taktil dan motorik halus.

“Mungkin juga di rumah anak tidak boleh mengambil minum sendiri, padahal kalau diberi kesempatan, mereka akan punya keterampilan hidup. Sesimpel ambil minum sendiri, ambil piring sendiri. Ketika bisa melakukan sendiri, mereka merasa keren banget,” papar Ratih.

Meski dibolehkan mengambil minum sendiri dari dispenser, kita juga tetap perlu memberi arahan pada si kecil, Bun. Misalnya dengan memberi tahu anak bahwa di dispenser ada bagian untuk air panas yang bisa membahayakannya jika tidak hati-hati. Untuk itu, saat akan mengakses air panas dari dispenser, anak perlu minta tolong pada orang dewasa.

“Kita sering merasa anak mainin dispenser. Padahal mungkin dia bukannya lagi mainin dispenser, tapi mau ambil minum,” kata Ratih.

Memahami perilaku anak memang penting banget dilakukan oleh orang tua. Dengan begitu, kita tidak reaktif saat melihat perilaku anak yang tidak sesuai. Semangat selalu dalam membersamai si kecil ya, Bun.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Most Share

To Top