Anak yang sopan pastinya dambaan semua orang tua. Tetapi pada kenyataannya tidak semua anak berlaku sopan baik kepada orang tua maupun yang lain. Hal ini tentu merepotkan, menambah pikiran bahkan bisa sampai memalukan orang tua.
Namun karena mereka masih anak-anak, tentu sudah jadi tanggung jawab kitalah sebagai orangtua mendidik mereka. Mengarahkan si kecil ke sikap yang lebih baik, hingga akhirnya ia bisa tumbuh jadi sosok yang sopan dan disenangi banyak orang. Tapi, bagaimanakah caranya?
Cari Tahu Terlebih Dahulu, Penyebab Anak Bersikap Tidak Sopan
Jika orang tua ingin anaknya berlaku sopan, sebaiknya ketahui dulu hal atau faktor menjadikan anak tidak sopan. Menemukan penyebab lebih mudah mengatasinya karena akar masalahnya sudah diketahui. Jadi jangan langsung memarahi tetapi pahami dulu poin berikut ini:
1. Coba Lihat dan Pastikan Terlebih Dahulu, Apa Saja Kebiasaan Hal yang Menjadi Kebiasaan Orangtuanya
Kebiasaan orangtuanya yang bersikap tidak sopan diikuti oleh anak. Orang tua harus paham bahwa semua tindakannya baik atau buruk dengan mudahnya ditiru si kecil. Makanya, selalu dianjurkan untuk memberikan contoh teladan yang bagus bagi anak.
Selain itu, orang tua yang terlalu toleran terhadap perilaku anak juga dapat menyebabkan si kecil bertindak tidak sopan. Bunda merasa anak-anak naif dan polos sehingga perilaku kasar anak dimaklumi begitu saja. Padahal hal ini tidak bagus untuk perkembangannya.
2. Si Kecil Sulit untuk Mengontrol Emosi
Bukan hanya anak-anak, remaja pun masih ada yang sulit mengontrol emosi. Padahal jika tidak dikendalikan, emosi dapat membawa dampak negatif melalui perilaku. Kecuali emosi positif yang menuntun pribadi bersikap positif juga.
Anak bahkan tidak paham yang mana disebut emosi. Meskipun mereka pernah merasa sedih, senang, takut, khawatir dan lainnya. Tetapi, untuk meluapkannya belum bisa dilakukan dengan cara yang tepat. Sehingga tak sadar perbuatannya menyakiti orang lain.
3. Berlaku Tidak Sopan Sebagai Upaya Tipu Daya untuk Mewujudkan Keinginannya
Anak juga sering berlaku tidak sopan saat orangtuanya tidak menuruti keinginannya. Misalnya saat anak masih ingin menonton televisi, tetapi sudah larut malam. Anak tidak mau televisi itu dimatikan sehingga akan bertingkah saat orang tua bertindak.
Anak sering berteriak bahkan sampai memukul saat orang tua tidak membelikan mainan kesukaannya. Meskipun bertingkah, sebaiknya orang tua jangan langsung menuruti. Harus bersikap tegas agar si kecil tidak mengulangi tipu daya.
4. Anak Sedang Merasa Bosan Hingga Jail atau Iseng Melakukannya
Semua manusia di dunia pasti pernah mengalami rasa bosan, tak terkecuali anak. Oleh karena itu, si kecil sangat mungkin berlaku tidak sopan demi memperoleh perhatian orang tua. Makanya, sebagai Ayah dan Ibu jangan terlalu sibuk sampai tidak meluangkan waktu untuk anak.
Buat jadwal rutin anak dengan berbagai aktivitas sehingga setelah siap satu bisa lanjut ke berikutnya. Masukkan anak ke kursus bahasa, matematika atau yang lainnya. Selain di sekolah, anak akan bertemu banyak teman jika ikut kursus dan kegiatan mengaji.
5. Orangtua Terlalu Over Protektif Sehingga Ia Merasa Terlalu Dikekang
Anak yang terlalu dikekang juga merasa bosan dan tidak nyaman. Merasa kesal sehingga meluapkan emosinya melalui tindakan tidak sopan. Memang benar sebagai orang tua ingin melindungi dan mengawasi anak.
Namun over protektif tidak bagus untuk perkembangan si kecil. Tidak boleh ini dan itu membuat si kecil merasa marah karena dibatasi. Apalagi anak-anak memang sedang masanya suka bereksplorasi pada berbagai hal baru.
Jika Sudah Tahu Penyebabnya, Cobalah Cari Cara untuk Mengajarkan si Kecil Menjadi Anak yang Sopan
Peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter anak. Tetapi, ada kalanya anak semakin meningkatnya umur bertambah tidak sopan. Oleh karena itu, orang tua harus mengajarkan sikap anak yang sopan sejak dini melalui langkah berikut.
1. Jangan Ditunda-tunda atau Dibiarkan Ajarkan Ia Apa Itu Sopan Santun Sekarang
Ajarkan sikap sopan santun sekarang jangan tunggu saat anak beranjak remaja. Pendidikan karakter itu harus dimulai sejak dini. Waktu yang tepat saat anak berusia 1-3 tahun sehingga sikap yang diajarkan oleh orang tua dapat diingat dengan baik.
Cara bersalaman, duduk yang sopan, makan menggunakan tangan kanan dan yang lainnya bisa diajarkan sedari kecil. Sebab hal ini sering dilakukan sehingga pendidikan karakter bisa langsung dipraktikkan si kecil. Ajarkan secara bertahap, jangan sekaligus.
2. Sebagai Orangtua, Jadilah Teladan yang Baik untuk Ditiru Oleh Anak
Mengajarkan anak sopan santun akan sia-sia jika tak diikuti contoh dengan baik. Orang tua sebagai teladan bagi anak harus menampakkan sikap sesuai yang diajarkan. Jangan lakukan suatu hal bertentangan dengan pendidikan karakter.
Sebab, anak melihat sesuatu bertentangan dan bingung harus mengikuti yang mana. Selanjutnya menganggap bahwa bersikap sopan tidak terlalu penting akibat orang tua jarang mempraktikkan. Oleh karena itu, mulailah mengajarkan dan mencontohkan pada si kecil.
3. Jangan Plin-plan, Jadilah Orangtua yang Tegas dengan Konsisten
Semua yang diajarkan harus konsisten, jangan plin plan. Apalagi pendidikan karakter tidak bisa dilakukan secara instan. Membutuhkan proses dan waktu sampai anak benar-benar dapat mempraktikkan dalam kehidupan tanpa pengawasan orang tua.
Jangan mentolerir sikap anak yang tidak sesuai. Terlalu sering memaklumi sikap anak membuat orang tua tidak konsisten. Anak pun dengan mudahnya melakukan tipu daya demi mendapatkan keinginan. Jika terus berlanjut tidak baik untuk masa depannya.
4. Pastikan untuk Mengajarinya Untuk Menggunakan Kata Maaf, Tolong dan Terima Kasih
Ajarkan anak tiga kata penting yaitu “Maaf, Tolong dan Terima Kasih”. Ketika membutuhkan sesuatu yang tidak bisa dilakukan, ucapkan kata Tolong. Sedangkan kata Maaf disampaikan saat melakukan kesalahan pada orang tua, teman dan orang lain.
Terima Kasih disampaikan setelah mendapat bantuan dan menerima pemberian seseorang. Bisa juga ajarkan ucapan Salam saat hendak memasuki ruangan. Sedangkan kata Permisi ketika ingin melewati orang. Banyak sekali hal yang bisa dilatih pada si kecil.
5. Dan Cobalah untuk Mengajarinya Sambil Bermain dan Bercerita, Agar Lebih Mudah Dipahami oleh Anak
Lebih mudah lagi mengajarkan anak sambil bermain dan bercerita. Jadi, mendapat dua manfaat sekaligus yaitu senang atau bahagia bermain dan ilmu dari orang tuanya. Manfaatkan waktu sebaik mungkin menanamkan pendidikan karakter pada anak. Itulah hal yang harus dilakukan orang tua untuk membentuk pribadi anak yang sopan. Pendidikan karakter anak tanggung jawab orang tua. Karena itu, mengajarkan dan mendisiplinkan anak dengan sabar dipraktikkan sejak dini.
