Perkembangan kognitif merupakan sebuah proses yang terjadi pada pusat susunan saraf secara internal. Setiap usia anak akan mengalami tahapan perkembangan kognitif yang berbeda. Tentu sebagai orang tua harus memahami tahapan-tahapan tersebut. Namun sebelum mengenal beberapa tahapannya, kita juga perlu mengetahui apa sih itu perkembangan Kognitif?
Pengertian Perkembangan Kognitif
Secara umum, kognitif merupakan sebuah metode pemahaman yang meliputi imajinasi, penilaian, resepsi, penalaran dan penangkapan makna.
Namun, Jean Piaget seorang filsuf, ilmuwan, dan psikolog perkembangan Swiss, juga mempunyai pendapat lain mengenai kognitif. Ia mengemukakan, jika kognitif adalah cara anak dalam berupaya untuk beradaptasi dengan cara menginterpretasikan objek dan kejadian di sekitarnya. Dari perkembangan kognitif inilah setiap individu bisa mendapatkan pengetahuan.
Dari beberapa Pengertian tersebut, bisa disimpulkan jika kognitif merupakan seorang individu yang melakukan semua aktivitas mental agar dapat menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan sebuah peristiwa.
Dan Inilah 4 Tahapan Perkembangan Kognitif Anak
Perkembangan kognitif anak dibagi menjadi 4 tahapan yaitu sensorimotor, pra Operasional, Formal dan Operasional Konkret. Selengkapnya penjelasan mengenai 4 tahapan tersebut, berikut penjelasannya.
1. Tahap Sensorimotor
Tahapan ini berlaku bagi anak yang berusia 18 – 24 bulan. Pada usia ini perkembangan kognitif anak dimulai dengan pemahaman mengenai dunia dengan cara melihat maupun mendengar dan menggapai serta menyentuh.
Sedangkan pada tahapan ini perkembangan utamanya adalah memahami jika peristiwa dan objek Jack yang di dunia ini terjadi berasal dari tindakannya sendiri dan secara alami. Contoh sederhananya mainan yang berada di atas meja, tapi anak masih sibuk mencarinya.
2. Tahap Pra-Operasional
Tahapan Praoperasional ini terjadi saat anak berusia 2 – 7 tahun. Selama periode tersebut, anak belum bisa secara sepenuhnya menggunakan logika, memisahkan dan menggabungkan ide. Sedangkan perkembangan ini dimulai dengan membangun pengalaman dengan cara adaptasi.
Sedangkan di usia 7 tahun terakhir, anak secara mental sudah mulai dapat merepresentasikan objek dan peristiwa yang terjadi. Selain itu, anak di usia ini juga sudah mulai bisa terlibat dalam permainan simbolik.
3. Tahap Operasional Konkret
Tahapan perkembangan kognitif anak yang selanjutnya yaitu operasional konkret. Perlu diketahui jika tahapan perkembangan ini berlangsung saat anak berusia 7-11 tahun. Katakan ini perkembangan anak ditandai dengan pemikiran yang lebih rasional dan terorganisir.
Dengan kata lain, Pada tahapan ini menjadi titik balik utama dalam perkembangan kognitif. Namun, anak di usia ini cenderung menerapkan pemikirannya yang logis pada objek fisik. Selain itu, anak yang sudah mulai menunjukkan kemampuan dalam menentukan volume, jumlah dan orientasi.
4. Tahap Operasional Formal
Tahapan yang terakhir pada perkembangan kognitif anak yaitu operasional formal. Sesuai dengan namanya, operasional formal merupakan tahapan dimana anak dan mempunyai kemampuan dalam berpikir secara abstrak. Bahkan, anak juga sudah mulai bisa memanipulasi ide yang ada di kepalanya.
Di usia ini anak sudah mulai bisa melakukan perhitungan secara matematis, menggunakan penalaran abstrak dan berpikir kreatif. Bahkan, anak juga mulai bisa membayangkan hasil dari tindakan yang dilakukan. Sedangkan tahapan ini terjadi pada usia 12 tahun keatas.
Jenis Gangguan Kognitif Anak
Setelah memahami bagaimana tahapan perkembangan kognitif, penting juga untuk mengetahui jenis-jenis gangguan kognitif anak. Secara umum ada 4 gangguan kognitif anak yang satunya penting untuk diketahui agar bisa memberikan penanganan yang tepat.
1. Demensia
Demensia merupakan gangguan kognitif anak dikarenakan adanya permasalahan pada daya ingat atau memori. Jika terjadi gangguan ini pada anak, salah satu tanda yang paling mudah untuk di diketahui yaitu terjadinya Hilang ingatan dan berlangsung secara progresif.
Salah satu contoh gangguan demensia yaitu penyakit alzheimer. Perlu diketahui jika alzheimer merupakan sebuah penyakit otot yang bisa menyebabkan terjadinya penurunan memori agar daya ingat. Bahkan, Penyakit ini juga bisa menyebabkan menurunnya kemampuan berbicara dan berpikir.
2. Keterlambatan Tumbuh Kembang
Gangguan lain yang bisa terjadi pada perkembangan kognitif yaitu adanya keterlambatan tumbuh kembang. Terjadinya gangguan ini bisa dilihat dari beberapa kondisi, misalnya saja tidak bisa konsentrasi dalam belajar atau yang lainnya.
Tidak hanya itu, biasanya pada kondisi ini anak juga mengalami keterlambatan dalam berpikir dan berperilaku. Dengan kata lain, keterlambatan yang seperti ini disebut dengan autisme. Tentunya setiap orang sudah tidak asing lagi dengan istilah keterlambatan ini.
3. Delirium
Delirium merupakan gangguan kognitif anak berupa perubahan resepsi dengan waktu yang cukup cepat. Berlakunya gangguan ini hanya berlangsung dalam waktu singkat. Bahkan, gangguan ini juga bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak bisa diprediksi.
Bisa dikatakan delirium juga termasuk gangguan yang melibatkan kesadaran. Selain itu, tidak bisa dipungkiri juga jika gangguan ini dapat mempengaruhi perilaku secara drastis. Bahkan, suasana hati bagi anak yang mengalami gangguan seperti mempengaruhi suasana hati.
4. Amnesia
Amnesia juga menjadi salah satu gangguan dalam perkembangan kognitif anak. Mungkin sebagian orang sudah tidak asing lagi dengan gangguan kognitif yang satu ini. Lebih tepatnya amnesty yang merupakan gangguan di mana hilangnya sebagian memori.
Tentunya jika mengalami kondisi yang seperti ini pemulihannya bisa cukup lama atau cepat. Dengan kata lain penanganan gangguan ini bisa sesuai dengan parahnya gangguan. Namun, kelebihan namanya lagi untuk mengatasi kondisi seperti ini bisa konsultasi dengan dokter.
Demikian penjelasan mengenai tahapan perkembangan kognitif anak yang dibagi menjadi 4 bagian. Selain itu, sebagai orang tua juga penting untuk mengetahui apa saja gangguan yang mungkin terjadi pada perkembangan kognitif agar bisa memberikan penanganan yang tepat untuk anak.
