Mainan untuk anak tentu saja penting. Mainan bisa jadi sarana pembelajaran. Dengan main, anak bisa merangsang panca inderanya. Apalagi saat ini sudah banyak mainan edukatif.
Mainan yang mahal belum tentu baik belum tentu baik untuk anak. Mainan edukatif juga belum tentu aman untuk anak. Sebaiknya pertimbangkan 14 hal ini sebelum membeli dan memilih mainan anak yang Kami kumpulkan dari berbagai sumber:
1 Benar-benar diperhatikan adalah keamanan.
Belakangan banyak berita yang mengabarkan bahwa beberapa mainan dinyatakan berbahaya karena memicu penyakit. Umumnya hal tersebut dikarenakan material yang kurang aman untuk anak balita yang sering menggigit atau menjilat benda.
2 Pelajari Cara Memainkan Karena orang tua yang seharusnya memberi arahan bagaimana langkah permainan.
banyak orangtua yang bingung tentang cara memainkan sebuah mainan anak. Tapi kemudian mereka asal memberikan mainan tersebut pada si anak dengan harapan dia bisa mengeksplornya sendiri. Hal ini tentu saja harus dihindari. Karena orang tua yang seharusnya memberi arahan bagaimana langkah permainan, agar anak tidak bingung dan salah pakai.
3 Sebaiknya-sebaiknya mainan adalah mainan yang bisa menghibur dan mengedukasi.
Ora tua bisa memilih mainan yang memang ditujukan untuk mengembangkan motorik atau kecerdasan yang banyak dijual di pasaran. Menurut dr. Markus, mainan khusus edukasi bisa berfungsi praktis karena dapat mengembangkan beberapa aspek tumbuh kembang hanya dengan memainkan satu alat.
4 jangan lupa baca labelnya, apakah ada labelnya.
Kebanyakan orang tua membeli mainan anak tidak membaca label. Berdasarkan temuan YLKI, banyak mainan yang tidak memiliki label bahasa Indonesia. Padahal, dalam peraturan perdagangan dijelaskan bahwa produk apa pun harus mencantumkan label berbahasa Indonesia, yang berisi tentang bagaimana cara menggunakannya
5 tidak selamanya harga mainan yang mahal itu aman.
Selama ini, banyak orang tua beranggapan bahwa harga menentukan kualitas. Hal ini memang benar, tetapi tidak selamanya harga mainan yang mahal itu aman. Periksa kembali ekanannya.
6 Lihat juga apakah alat tersebut cocok dengan usia anak. Pastikan Membeli mainan sesuai usia anak.
Lihat juga apakah alat tersebut cocok dengan usia anak. Hindari memberikan mainan yang tidak sesuai usia anak. Misalnya membelikan anak bayi mainan rumit yang sebenarnya diperuntukkan untuk anak berusia lebih besar. Selain agar tidak celaka, mainan umumnya telah memiliki tujuannya sendiri mengenai aspek pertumbuhan mana yang akan dikembangkan yang disesuaikan dengan usia.
7 Periksa fisik mainan, apakah aman atau tidak bagi anak.
Beberapa mainan edukasi anak umumnya berbahan dasar kayu seperti sempoa. Sehingga penting untuk melihat dan memeriksa kondisi permukaan mainan, apakah aman atau tidak bagi anak. Karena serpihan mainan berbahan kayu yang tidak mulus misallnya bisa masuk ke tangan anak-anak atau bahkan ikut termakan.
8 Pastikan bahan-bahan yang digunakan bebas racun agar tidak membahayakan kesehatan.
Ada beberapa tanda yang bisa dikenali untuk membedakan mainan yang aman dengan yang beracun. Permainan yang baik akan mencantumkan jenis bahan, komposisi warna yang digunakan, juga bentuk yang baik yakni tidak ada bagian yang tajam.
Hati-hati dengan mainan yang terbuat dari bahan berbahaya. Biasanya mainan terlihat biasa saja dan aman untuk digunakan anak-anak, namun Anda harus memastikan bahwa mainan tersebut tidak dibuat menggunakan bahan kimia yang dapat membahayakan anak Anda.
9 Jika membeli mainan kayu, paling gampang cium aja baunya.
Membedakan yang berbahaya atau enggak, paling gampang cium aja baunya. Kalau cium udah nyengat banget, itu kemungkinan mengandung bahan berbahaya.
Cat yang aman untuk mainan anak, seharusnya tidak berbau. Apabila tercium bau menyengat, maka kemungkinan cat yang digunakan mengandung thinner atau bahan beracun lainnya. Racun-racun berbahaya itu antara lain timbal dan merkuri.
10 Jika Mainan Elektrik, periksa keterangan pada tempat baterai.
Sedangkan untuk mainan elektrik juga harus mencantumkan model, serta keterangan pada tempat baterai. Untuk mainan dengan pasokan ganda harus mencantumkan persyaratan untuk baterai maupun trafo. Bila mainan menggunakan lampu deteksi maka juga harus mencantumkan tanda voltase mainan, daya maksimal masukan, dan arus maksimum.
11 Sebaiknya Membeli mainan yang bisa dicuci.
Membeli mainan yang bisa dicuci supaya kuman atau bakteri yang menempel di mainan bisa hilang. Apalagi bayi atau balita selalu memasukan mainannya ke mulut.
12 Hindari membeli mainan yang memiliki tali dengan panjang lebih daripada 30 cm.
Hindari membeli mainan yang memiliki tali, benang, atau pita dengan panjang lebih daripada 30 cm. Hal ini bisa membahayakan bayi atau anak yang bermain tali atau pita dan bisa menyebabkan benda tersebut terlilit di leher dan mencekiknya.
13 Sebaiknya Hindari mainan senjata yang bisa menembak otomatis.
Hindari mainan senjata yang bisa menembak otomatis. Berbagai macam mainan tembakan biasanya dapat melukai mata jika tertembak. Kecuali anak sudah besar dan paham fungsinya
14 Dalam membeli mainan anak adalah belilah mainan yang kuat dan tidak mudah lepas bagian-bagiannya.
Dalam membeli mainan anak adalah belilah mainan yang kuat dan tidak mudah lepas bagian-bagiannya. Mainan yang kuat akan membuat anak lebih comfortable dalam bermain. Kalaupun beberapa bagiannya bisa lepas, pastikan bahwa bentuknya tidak tajam dan tidak melukai buah hati anda.
