Orangtua tentu sangat bahagia jika memiliki anak yang rajin dalam belajar, beribadah serta menyelesaikan tugas rumah. Kenyataannya tidak semua si kecil senang belajar bahkan beribadah. Maka, di sinilah peran Ayah dan Bunda sebagai orangtua dibutuhkan. Kita memiliki tanggung jawab untuk mengarahkan dan membimbing mereka ke sikap yang baik. Mengajari mereka sebagaimana yang kita inginkan. Agar punya acuan tentang bagaimana cara menanamkan karakter anak yang rajin pada si kecil, inilah yang perlu kita lakukan.
Cara Orangtua Menumbuhkan Pribadi Anak yang Rajin Belajar dan Beribadah
Rajin belajar tidak hanya bermanfaat di waktu kecil namun juga saat anak dewasa. Rajin beribadah selain mendapat pahala, Allah SWT akan memberikan kebaikan di dunia dan akhirat. Karena hal ini, si kecil yang rajin adalah anugerah terindah untuk orang tua.
Meskipun begitu, jika sekarang si kecil masih sering malas, sebaiknya orang tua menerapkan langkah berikut:
1. Berikan Waktu Anak Melakukan Hobi untuk Menyalurkan Minat yang Dimilikinya
Semua anak memiliki minat masing-masing. Orang tua tidak boleh menghalangi dan memaksakan keinginan pada anak, apalagi yang berbanding terbalik dengan hobi si kecil. Belajar memang kegiatan yang penting sekali.
Namun, selama melakukan hobi anak juga dapat mempelajari hal baru. Jadi, tidak hanya belajar di sekolah atau les yang memberikan tekanan pada anak. Memforsir anak belajar terus menerus meningkatkan stress, berikutnya anak akan malas belajar.
2. Mulailah Mengajarkan si Kecil untuk Membuat Jadwal Kegiatan dan Rutinitasnya
Membuat jadwal rutinitas juga cara yang bagus untuk meningkatkan sifat rajin anak. Sebab, dengan adanya daftar kegiatan si kecil lebih mudah fokus pada satu per satu jadwal. Tidak terburu-buru, lebih tenang selama menyelesaikannya.
Selesai satu kegiatan, anak bisa lanjut ke aktivitas berikutnya. Tidak perlu ada paksaan dari orang tua, tetapi harus menanamkan pemahaman agar si kecil dapat mengikuti jadwal tersebut. Sebaiknya libatkan anak dalam mengatur jadwal harian.
3. Latih Kedisiplinan Anak dengan Memberinya Beberapa Aturan yang Perlu Dilakukan dan Tak Boleh Dilanggar
Anak yang disiplin biasanya rajin karena berusaha mengisi waktu dengan baik. Rajin beribadah biasanya dimulai dari pemahaman kedisiplinan. Apalagi shalat memiliki waktu khusus, didik anak mengerjakannya tepat waktu.
Orang tua juga harus disiplin, bukan hanya si kecil saja. Sebab, anak akan meniru perilaku orang tuanya. Ingatkan anak untuk mengerjakan tugas sekolah dan beribadah tepat waktu. Boleh juga memberikan pilihan bermain dulu atau menyelesaikan tugas lebih dulu.
4. Berikan Anak Apresiasi untuk Membuatnya Merasa Dihargai Atas Upaya yang Sudah Dilakukan
Saat anak berhasil melakukan yang terbaik, beri dia pujian. Sampaikan bahwa orang tua senang anak rajin dan itu perilaku yang luar biasa. Si kecil merasa dihargai bahwa kegiatan dilakukan selama ini tidak sia-sia.
Sesekali beri anak hadiah berupa makanan atau barang sesuai keinginan. Ajak si kecil ke toko buku jika orang tua ingin menghadiahkan buku cerita tentang rajin. Hadiah lain seperti menambah sekitar 30 menit jadwal bermain anak dibandingkan biasanya.
5. Jangan Terlalu Memaksa Anak, Cobalah Ikuti Perubahan Sikap dan Keinginannya Sembari Tetap Diarahkan
Menumbuhkan sifat rajin tidak dapat dilakukan sekejap mata. Semua butuh proses apalagi si kecil yang belum sepenuhnya paham pentingnya perilaku rajin dalam hidup. Tidak perlu memaksa anak untuk langsung mematuhi perkataan orang tua.
Si kecil butuh adaptasi perlahan-lahan sampai dia senang menerapkannya dalam hidup. Orang tua perlu terus mendorong anak rajin belajar dan beribadah. Misalnya, bertanya tentang sekolahnya atau hal yang baru ditemuinya di lingkungan.
6. Jangan Jadi Orangtua yang Hanya Fokus Pada Nilai Saja
Semua orang berhak memiliki nilai jelek dalam mata pelajaran. Bukan hanya anak kecil bahkan remaja pun pernah mengalaminya. Tidak perlu marah karena nilai si kecil turun agar dia tidak putus asa. Seharusnya orang tua bicarakan dengan baik sampai anak paham kesalahannya.
Orang tua juga penting memperhatikan kemampuan anak, mungkin dia memang kesulitan di mata pelajaran itu. Bantu anak saat kesulitan tetapi bukan langsung mengerjakan tugasnya. Ajarkan langkah sampai si kecil bisa mandiri.
7. Berilah Si Kecil Dukungan untuk Tumbuh Jadi Anak yang Rajin Seperti yang Orangtua Inginkan
Dukungan sangat dibutuhkan anak yang rajin untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun saat ini ia malas, tidak boleh membentak agar ia rajin. Mungkin saja si kecil sedang ada masalah sendiri yang sulit diutarakan. Orang tua harus mendekati anak untuk mengetahui penyebabnya.
Dukungan penting sekali bagi pola pikir anak. Sebab tanpa dukungan, si kecil merasa tidak termotivasi untuk belajar dan beribadah. Juga mampu meningkatkan rasa tanggung jawab pada diri anak untuk melakukan sebelum disuruh orang tua.
8. Tak Hanya Jadi Orangtua yang Memberi Perintah, Ayah dan Bunda Juga Harus Jadi Pendengar yang Baik Untuknya
Meskipun masih kecil, terkadang anak juga memiliki masalah dengan temannya, perlakuan orang lain yang tidak menyenangkan dan hal lainnya. Mungkin juga anak membutuhkan sesuatu agar memudahkan proses belajarnya.
Ajari anak untuk berani mengungkapkan segala hal pada orang tua. Tidak perlu takut menjelaskan apa yang dirasakan atau kebutuhannya. Orang tua juga harus menjadi pendengar yang baik, jangan langsung menghakimi sebelum si kecil selesai bercerita.
9. Jadi Sosok Teladan yang Bisa Dicontoh Oleh Si Kecil di Rumah
Jika orangtua ingin anaknya rajin tentu harus memperlihatkan perilaku rajin juga. Jika melakukan tindakan bertentangan dengan didikan, anak akan berpikir bahwa pengajaran orang tua tidak terlalu penting. Selanjutnya dia akan malas mengikuti.
Ayah dan ibu harus kompak dalam mendidik. Si kecil lebih mudah menurutinya dibandingkan orang tua plin plan. Tanpa memberikan contoh teladan, sangat sulit mendapatkan anak melakukan semua hal baik yang sudah diajarkan.
10. Berikan Anak Penjelasan Tentang Keuntungan, Jika Ia Jadi Anak yang Rajin Belajar dan Beribadah
Sampaikan keuntungan belajar dan beribadah agar dia termotivasi untuk lebih rajin. Gunakan kata yang mudah dimengerti, lembut dan tidak memaksa. Hindari bentakan saat anak mungkin sibuk pada kegiatannya selama orang tua menjelaskan. Itulah 10 hal yang harus dilakukan orang tua untuk menumbuhkan perilaku anak yang rajin. Tanggung jawab orang tua sangat penting dalam menumbuhkan karakter rajin dalam segala kegiatan bermanfaat. Ajarkan dari kecil agar saat dewasa tetap mempraktikkan tanpa suruhan orangtua.
