Memiliki anak yang cerdas dan sukses saat dia dewasa nanti adalah salah satu sumber kebahagiaan terbesar untuk orangtua. Tak heran bila untuk mewujudkan hal itu pun orangtua berusaha untuk memilihkan sekolah yang bagus, mendaftarkan anak ke lembaga kursus, memberikan makan serta vitamin demi memaksimalkan kemampuan buah hati. Sebenarnya semua itu belum cukup, sebab untuk sukses tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual atau keahlian tertentu saja.
Lantas apa lagi yang dibutuhkan? Kecerdasan emosi juga menjadi salah satu penentu kesuksesan seseorang. Oleh karena itu, orangtua harus jeli untuk membantu anak melatih kecerdasan emosinya. Bunda pasti tengah bertanya-tanya hal apa yang yang baiknya dilakuknan untuk membuat anak bisa mengendalikan emosi sekaligus mempu mengoptimalkan kecerdasannya bukan? Tenang Bun! Ulasan berikut akan membantu Bunda untuk meningkatkan kecerdasan emosional buah hati.
Tidak Semua Anak Bisa Mencurahkan Kemauannya, Bantu Buah Hati Untuk Melatih Anak Mengungkapkan Perasaannya Bun!
Kebanyakan ibu atau orang tua akan marah disaat anak menangis atau mengamuk. Padahal jika ditelisik lebih dalam lagi, sebenarnya justru inilah waktu yang tepat untuk orang tua melatih kecerdasan emosinya. Saat mereka menginginkan sesuatu atau tidak menyukai sesuatu, latih anak anda untuk mengungkapkannya perasaannya dengan menuntunnya mengubah kemarahan dengan kalimat yang baik.
Tanyakan perasaannya anak anda apakah marah, sedih, bahagia ataupun senang. Dengan begitu anak akan lebih sering menggunakan pilihan kata ketika merasa ada yang perlu orang lain tau tentang keinginannya. Jangan lupa puji anak anda ketika dia bisa mengendalikan emosinya.
Suatu Hari Anak Anda Harus Pandai Bersosialisasi, Ajarkan Dia Bertoleransi Pada Orang Lain
Karena pada hakekatnya manusia tercipta tidak bisa hidup sendiri, maka akan ada saatnya dia akan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sebelum itu terjadi, ajarkan anak mengenai toleransi. Misalkan dengan berbagi mainan atau makanan dengan saudaranya, jika dia terlibat pertikaian, bantu dia bagaimana menghindari gangguan. Dan jika anak diolok-olok oleh temannya, ajarkan dia membalas olokan dengan bahasa yang baik dan memberitahukan si pengolok bahwa perbuatan seperti itu tidak baik, jadi jangan pernah diikuti.
Anda juga bisa mengajarinya untuk bersimpati dan berempati pada orang-orang di sekitarnya. Dengan begitu dia akan lebih bisa memahami orang lain. Buah hati pun kelak bisa tumbuh menjadi sosok yang tak bersikap deskriminatif dan menjunjung tinggi toleransi.
Tanggung Jawab Harus Dimulai Sejak Kecil, Bantu Dia Untuk Bertanggung Jawab Atas Diri dan Perbuatannya
Untuk mengantarkan anak menuju kesuksesan, orangtua bisa mengajarkan kebiasaan-kebiasaan baik sejak kecil, termasuk sikap hidup yang bertanggung jawab. Mulai dari hal kecil seperti membereskan mainannya setelah selesai, atau meminta maaf ketika salah dan mengucapkan terima kasih ketika menerima suatu hadiah. Semakin besar semakin berikan tanggung jawab yang lebih sulit kepadanya, jangan lupa berikan kepercayaan penuh terhadapnya agak anak merasa dihargai dan percaya diri.
Perlu diingat agar anak mau bertanggungjawab untuk setiap hal yang dilakukannya, anda harus melakukan hal yang sama. Jangan segan untuk memberikan contoh nyata pada buah hati. Dengan begitu anak akan menganggap bahwa bertanggung jawab adalah hal yang memang sudah seharusnya dilakukan dalam hidup.
theries
March 1, 2016 at 5:19 am
saya mengamati garis keturunan di keluarga saya. dari kakek buyut sampai orang tua yang menonjol kecerdasan nya adalah anak laki lakinya, padahal nenek buyut dan nenek pun tidak cerdas. juga terbukti pada saya sendiri. ibuku bukan lah orang yang cerdas, kecerdasannya jauh di bawah ayahku, tetapi aku anak laki lakinya memiliki kecerdasan seperti ayahku. berlaku juga bagi anak anak ku mereka cerdas padahal istriku tidak secerdas aku. ini bukti bukan hanya sekedar teori, jadi menurut ku walaupun ini hasil penelitan dan menjadi teori yang berkembang saat ini, tetapi saya rasa kecerdasan tidak mutlak sepenuhnya diturunkan dari ibu, karena gen dari ayah pun ikut andil. bahkan lingkungan mempunyai peran penting juga dalam membentuk kecerdasan, jadi jangan terlalu terpaku atau bahkan takut akan teori ini, karena yang diperlukan bagi anak anak bukanlah hanya sekedar kecerdasan yang di turunkan dari gen ibu, tetapi juga sifat, tingkah laku dari ibu yang baik yang mampu memberikan rasa kasih sayang pada anak nya.. buat apa memilih wanita yang hanya cerdas saja tapi mengabaikan sifat baiknya lebih baik memilih wanita yang baik walaupun tidak terlalu cerdas, karena itu yang di butuhkan untuk membesarkan anak-anaknya
vie
March 5, 2016 at 12:37 pm
knp jaman skrng sngt terobsesi dg kecerdasan anak.. artikel ini akan membuat wanita yg kurang cerdas mjd pilihan yg kurang bagus…sebenarnya mau dibuat mjd apa anak shg harus cerdas… dimasa depannya akan tetap ada 2 pilihan mjd karyawan apa pengusaha itu sj.
yeni yulisa
April 24, 2016 at 5:24 pm
Ibu biasa aja tp bapakku adalah bintang di kelasny.
Dan alhamdulillah aku dan adik2ku termasuk siswa2 berprestasi.
Suamiku biasa aja.
Tp anak kami jg termasuk siswa berprestasi.
Nah klo gini kepintarannya dari mn?
Iyus
April 22, 2016 at 5:12 pm
Berdasarkan pengalaman pribadi, pengamatan dan beberapa literatur, gen kecerdasan adalah gen yang sifatnya mendominasi. Artinya, gen kecerdasan yang lebih tinggilah yang mendominasi dan diturunkan pada anak2 nya. Jika ayahnya lbh cerdas, maks gen ayah yg akan diturunkan ke anak2 nya, demikian juga sebaliknya….
bangun butarbutar
May 4, 2016 at 12:06 am
Menurut teori saya bahwa gen ibu lebih dominan dlm mempengaruhi bentuk fisik si anak, misalnya bila si ibu seorang yg cantik maka anaknya akan cantik atau ganteng, saya udah melihat beberapa buktinya di masyarakat, ya klo dipersentasekan ya 90% lah sesuai
ambar
July 22, 2016 at 7:36 pm
menurut saya teori ini terlalu memojokkan ibu yg tidak cerdas dan malah membuat minder si ibu yg merasa “tdk cerdas” untuk membentuk anaknya menjadi cerdas, karena ibu “tdk cerdas” jg ingin menjadikan anaknya jauh lebih baik dari dirinya.. tolong jika membuat artikel yg lebih membangun. apalah artinya cerdas kalo tidak mempunyai ahklak yang baik.